STPDN/IPDN Hadir Untuk Mencetak “Mesin Pembunuh?”


Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang dahulu dikenal dengan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) yang terletak di Jatinangor, Kab Sumedang, Propinsi Jawa Barat rupanya hanya mampu menghasilkan/mencetak mesin pembunuh.

Kekerasan yang berujung pada kematian masih akan mewarnai sejarah panjang sekolah yang ditujukan untuk mencetak para pamong praja. Sekolah ini diprakarsai atau berada di bawah pengelolaan Departemen Dalam Negeri yang Menterinya selalu berasal dari kalangan tentara.

Berdasarkan pemberitaan harian Warta kota, Rabu 4 April 2007 yang mengutip hasil disertasi dari Inu Kencana tercatat bahwa pada 1994 mahasiswa yang bernama Gatot (Jawa Timur) tewas ketika menjalani latihan dasar militer (garis miring dari penulis), kemudian pada 1995 Alvian (lampung) juga tewas tanpa sebab yang jelas, pada 1997 Fahrudin (jawa Tengah) juga tewas tanpa sebab, pada 1999 Edi tewas dengan alas an sedang belajar sepeda motor dilingkungan kampus (garis miring dari penulis). Pada 2000 tercatat empat mahasiswa tewas yaitu Purwanto, Obed (Papua), Ery Rahman (Jawa Barat), dan Utari yang meninggal karen aborsi. Pada 2003 Wahyu Hidayat juga meninggal karena tindak kekerasan. Pada 2005, Irsan Ibo tewas karena dugaan pemakaian narkoba. Pada tahun ini Cliff Muntu (Sulawesi Utara) tewas karena tindak kekerasan.

Pelaku kejahatan dalam Kasus Eri Rahman sempat diadili di pengadilan, dan putusan MA telah jatuh dengan pernyataan bersalah dan kepada mereka diberikan hukuman percobaan. Namun sayang sebelum putusan MA jatuh, ketiganya telah diluluskan oleh STPDN dan telah bekerja di lingkungan Departemen Dalam Negeri. Orang tua Ery Rahman mengajukan gugatan yang diwakili oleh LBH Bandung kepada Mendagri, Ketua STPDN, dan para pelaku kejahatan tersebut. Pada saat persidangan digelar, para pelaku kejahatan tersebut tidak pernah muncul di pengadilan, meski panggilan resmi telah dilayangkan kepada para pelaku tersebut. PN Sumedang menolak bahwa Mendagri dan Ketua STPDN ikut bertanggung jawab, dan pertanggung jawaban hanya dibebankan pada para pelaku tindak pidana tersebut. Dan sampai saat ini para pelaku kejahatan tersebut tidak jelas rimbanya dan putusannya pun tidak mampu dieksekusi.

Harian Warta Kota juga memberitakan isi disertasi dari Inu Kencana bahwa sepanjang 1990 hingga 2005, tercatat 35 mahasiswa tewas dan hanya 10 kasus yang terungkap di media, serta hanya sedikit mahasiswa pelaku yang dikeluarkan. Dan masih menurut harian yang sama, tercatat 660 kasus seks bebas yang terjadi di lingkungan STPDN/IPDN.

Kekerasan di lingkungan STPDN/IPDN ini bukan tanpa sebab, dengan mencontoh sistem pendidikan militer yang kaku/taat tanpa reserve, juga menjadi salah satu pendorong bagi terciptanya nuansa kekerasan. Model militer yang terbukti selama 30 tahun lebih berkuasa dan hanya menghasilkan kebangkrutan negara ini kenapa masih dicontoh oleh STPDN/IPDN yang model pendidikannya seharusnya diarahkan pada pemberian pelayanan yang baik dan tertib pada masyarakat. Tanya kenapa?

111 comments
  1. Rahmat said:

    Sebaiknya para siswa STPDN, dibawa studi lapangan di daerah rawan, dan dilepas satu-satu, apakah mereka ada nyali.

    Jika dilihat penganiayaan, terlihat korbanya diam tidak melawan, dan mereka itu para senior pengecut yang erani karena pola struktur kekuasaan.
    Sebenarnya pola pendidikan militer itu bagus, karena akan membentuk manusia tangguh dan penuh rasa hormat paa yg lebih tua, jadi jgn pola militer dijadikan alasan penyebab terjadinya kekekerasan, tetapi penegakan hukum terhadap para pelaku. Berlakukan sanksi seperti sekolah-sekolah katolik yang tidak pandang bulu menghukum murid dan mengeluarkan muridnya.

  2. IPDN Sick said:

    IPDN (istitut Pembunuh Dalam Negeri)

    Tutup aja…kasian orang tuanya, mengharapkan anaknya pada belajar malah dipukulin. emang ini yang disebut sekolah…sebaiknya mata kuliahnya diganti sama Ilmu Pencak silat, Ilmu Ngentot free, sama Ilmu melanggar HAM yang baik biar gak ketahuan. Rektornya diganti sama Jet Lee atau Osama Bin Laden kalo gak bisa Jafar Umar Thalib juga boleh.

  3. IPDN Sick said:

    Pantesan aja Indonesia penuh ama penjahat. bayangin aja dimana semua lulusannya kerja di pemerintahan. gak bisa ngebayangin yang pimpin negara kita semua sudah dididik jadi pembunuh dan penganiaya. kasihan negara Indonesia. lebih baik kampusnya dipindahin kedaerah terpencil trus diganti namanya “kampus para binatang”

  4. “…Berdasarkan pemberitaan harian Warta kota, Rabu 4 April 2007 yang mengutip hasil disertasi dari Inu Kencana tercatat bahwa pada 1994 mahasiswa yang bernama Gatot (Jawa Timur) tewas ketika menjalani latihan dasar militer (garis miring dari penulis)…”
    ….
    Kekerasan di lingkungan STPDN/IPDN ini bukan tanpa sebab, dengan mencontoh sistem pendidikan militer yang kaku/taat tanpa reserve, juga menjadi salah satu pendorong bagi terciptanya nuansa kekerasan. Model militer yang terbukti selama 30 tahun lebih berkuasa dan hanya menghasilkan kebangkrutan negara ini kenapa masih dicontoh oleh STPDN/IPDN yang model pendidikannya seharusnya diarahkan pada pemberian pelayanan yang baik dan tertib pada masyarakat. Tanya kenapa?”

    ———————————-
    Menurut saya, kuranglah tepat apabila sistem pendidikan ala militer atau untuk sipil kita sering menyebutnya pendidikan semi militer dijadikan kambing hitam dalam hal ini.
    Setauh saya, pendidikan militer yang diterapkan oleh institusi militer sudah sesuai dengan aturan main yang lazim diterapkan di berbagai negara termasuk didalamnya mengenai keselamatan dari peserta latihan. Termasuk para pelatihnya sendiripun telah melalui proses seleksi (TOT).
    Contohnya: untuk masuk kedinasan militer mereka melalui berbagai macam test phisik dan kesehatan artinya yang masuk telah lulus seleksi yang cukup ketat.
    Kemudian, didalam setiap latihan, sop-nya adalah tim kesehatan selalu ada termasuk mobil ambulance yang standby. Dan disetiap lembaga pendidikan militer, selalu ada yang namanya Klinik atau Pos Kesehatan.
    Sesuai dengan masalah ini, yaitu pemberian hukuman, saksi, atau tindakan indisiplin juga sudah diatur aturan mainnya. Apa yang tidak boleh dan apa yang boleh dan fungsinya apa, serta bagaimana melakukannya.
    Saya pribadi mengaplikasikan sistem pendidikan militer untuk masalah kedisiplinan, jiwa korsa, team work dan latihan ketahanan phisik dalam berbagai latihan dasar kepemimpinan yang telah dimodifikasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
    Selain itu sanksi yang diterapkan di pendidikan militer sangatlah tegas, yaitu hingga sanksi pemecatan.
    Secara General, tidak ada yang salah dalam sistem pendidikan militer maupun secara institusinya. Mungkin yang salah adalah OKNUM!

    Mengenai kasus IPDN. Entah apa yang sedang terjadi di IPDN hingga saat ini saya sendiri juga tidak tahu karena saya tidak terlibat langsung dan tidak melihat dengan mata kepala saya sendiri sehingga tidak ingin mengomentari lebih jauh. Hanya saja, menurut hemat saya, kesalahan terletak pada pembinaan dan pengawasan yang sangat kurang diterapkan dan sistem pendidikan semi militer yang tidak sesuai dengan peruntukannya sehingga kebablasan.

    Demikian komentar dari saya

    Salam damai….

  5. bayu said:

    halah halah

    baru jadi calon pejabat aja kelakuan kaya gini
    apalagi ntar jadi pejabat….

    ga tau malu

  6. JIWA MUDA said:

    SAYA SIH AMAT SANGAT TIDAK MENDUKUNG TINDAK KEKERASAN YANG DI LAKUKAN PARA SENIOR IPDN.
    SELAIN ITU, BANYAK SEKALI AKSI KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH SENIOR SENIOR DI UNIVERSITAS LAIN.
    MISALNYA : UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA.
    KEGIATAN DI KAMPUS FISIP UNAIR SEH MENGATAS NAMAKAN “MK”. “MK” ADALAH MALAM KEAKRABAN. KEGIATAN INI DI JADIKAN PARA SENIOR SENIOR UNTUK MENGHAJAR ATAU MENGERJAIN JUNIOR JUNIOR YANG MENJADI MABA.
    OK LAH, KEGIATAN TERSEBUT SANGAT BERMANFAAT. TAPI KALAU HANYA DI JADIKAN AJANG BALAS DENDAM SENIOR KEPADA JUNIOR ARTINYA KEGIATAN TERSEBUT EMANG PERLU DI HENTIKAN.
    WAI SENIOR SENIOR…………………. KAMI SELAKU JUNIOR BUTUH BIMBINGAN ANDA. BIMBINGAN DALAM ARTI YANG BAIK MISALNYA BIMBINGAN UNTUK MENJADI MAHASISWA YANG BAIK, BERMORAL TAAT SERTA UNTUK MENJADI GENERASI YANG TIDAK MENEKANKAN KEKERASAN.
    JIKA KEJADIAN DI IPDN TERULANG LAGI MAKA YANG PERLU DI SALAHKAN ADALAJ MANUSIANYA………………..

  7. peyek said:

    kenapa mesti teriak kasar?, apa nggak bisa diperhalus? untuk kasus yg ini, saya akan teriak sama semua orang2 IPDN Institut Pendidikan Debus Nusantara itu, bubar aja kalian semua, nggak berguna, urakan, gombal, preketek, makan tuh janji kalian plus air liurmu, mau mencetak pemimpin? ngaca!, bikin aja cetakan ikan asin lebih berguna, statement apalagi yang mau dikeluarkan heh??, bubar!, bubar!!, Bubaaarr!!,

  8. galih said:

    Menyeramkan!!!! bukankah IPDN adalah sekolah untuk mencetak para calon pemimpin ??? para calon birokrat ??? apajadinya negeri ini bila nanti dipimpin oleh para pemimpin/birokrat yang gila hormat dari bawahan???? pemimpin/birokrat yang selalu menindas bawahan??? pemimpin/birokrat yang pemimpin/birokrat yang selalu mengedepankan otot bukan otak???

    Hendak dibawa kemana arahnya negeri ini?????

    Berapa besar biaya yang diambil dari uang rakyat dihabiskan hanya untuk mencetak para calon pemimpin arogan!!! pemimpin tukang pukul??? lebih baik bubar saja sebarkan mahasiswa/i ipdn skr ke fakultas2 fisip di universitas negeri, daripada mereka malah menjadi calon pemimpin otoriter!!! dan hanya membuang – buang uang rakyat yang mereka gunakan untuk pendidikan menyiksa adik kelas

  9. biar said:

    IPDN memang hebat coy klo bisa ane pesan satu mayat lagi tapi jangan sampe ketahuan wartawan nanti jadi rame lagi, lo pada kan orang-orang pinter jadi atur aja caranya gimana.
    pokoknya sukses deh IPDN.
    apapun kata orang yang penting nama lo bisa gede walau pake jalan bunuh orang.
    bravo IPDN

  10. ikatama said:

    klo pembunuh ya ga usah ke IPDN…langsung aja belajar ke orang yang ahli jadi pembunuh…. klo dilihat dari kasusnya ya orang yang korban kekerasan STPDN / IPDN ini terlihat lemah. Lebih baik mengerti keadaan tubuhnya sendiri sebelum menjalani pendidikan disana. Jadi janganlah terlalu memaksakan diri bagi orang yang dirinya lemah untuk masuk ke kawah Candra Dimuka. Disana cuma ada dua pilihan: MATI atau HIDUP!
    Jadi bagi kawan-kawan….beware of it…+think of it… response what your heart tells…
    Lebih baik ikuti kata hati kita… salah satu contohnya dengan membuat blog…pekerjaan yang tidak terlalu sulit dan tak harus dipukuli terlebih dahulu…
    Berikut salah satu contohnya: http://ikatama.wordpress.com

  11. ummif2 said:

    Tidak heran negeri ini jadi carut marut begini wong pimpinannya pake produk amburadul gitu.
    So no doubt, ku haramkan anak-anakku mengenyam pendidikan di STPDN or IPDN or whatever yang hanya mencetak mesin pembunuh!!!

  12. arul said:

    sama aja STPDN dan IPDN…. gak ada beda….

  13. deela said:

    saatnya pemerintah mengambil tindakan tegas, kalo perlu tutup aja IPDN. kesannya (tempat itu) sudah kayak tempat penjagalan aja…pokoke kali ini harus diusut tuntas, dah cape dngr berita korban karena IPDN, emang skolah apaan tuh…katanya sekolah tapi berasa kayak tempat penjagalan manusia aja…punya moral pah engga sehh..wajar aja kalo indonesia borok lawong pendidikannya ala binatang…
    well…pesan buat para orang tua yah, pilih mana masukkin anaknya IPDN it means 2 : kembali cuman nama doank, ato kembali jadi pejabat yang ga bermoral…….silahkan dipilih,,,,,kalo aku mah….ga sudi punya hubungan dengan skolah ini…..

  14. rasyid said:

    Norak abis…

  15. lez said:

    sistem mutu pendidikannya patut dipertanyakan! bubarkan aja. kasian orangtuanya berharap anaknya dapat membuat bangga malah jadi korban kemudian dendam dan kemudian jadi tersangka ajang balas dendam.

  16. calupict said:

    Rektornya harus tanggung jawab dong. Mau dia bilang lalai atau enggak tahu, tanggung jawab tetap ada pada dia. Lalu, para tersangka juga harus diproses dan yang paling penting adalah mengganti sistem IPDN secara menyeluruh. Jatuh sekali masih bisa dimaafkan tapi yang kedua kali pada lubang yang sama, bodoh namanya.

  17. Hendra Ciptawan said:

    Wah Ipdn tetanggan tuh ama kampusku.
    Asal ngambil duit ke ATM di kampusku suka ngajak ribut dan wajah yang disangar-sangarkan.
    Mungkin udah di doktrin dari kampusnya kali ya……… 😦

  18. layudhi said:

    @Hendra Ciptawan
    Wah, ternyata benar yaa..akhirnya kebiasaan anak IPDN (untuk mukul, nendang, nyiksa) terbawa keluar juga yah

  19. bagus said:

    seharusnya di IPDN teknik pemberian sanksi kdp junior mengikuti cara militer yg baik jgn gaya premanisme, bentuk hukuman fisik ditiadakan diganti dgn bentuk hukuman pembentukan fisik yg sifatnya olah raga semisal push up, sit up atau lari.dimiliter aj diterapkan demikian. jd IPDN sdh tertinggal jauh pola pembinaanya dgn militer. ndeso banget pola didiknya.coba saja IPDN adakan studi banding ke AKPOL atau ke AKMIL biar tau gmn pendidikan militer yg benar.jgn seenaknya aj menghukum junior. itu sdh jelas-jelas melanggar hukum.

  20. deks said:

    ipdn anjing, para senior berani gak single ama juniornya? Jangan beraninya keroyokkan. Blm jadi pelayan masyarakat udah membunuh gimana kalau jadi pelayan masyarakat ?

  21. Annisa said:

    sebenarnya apa sich tujuan adanya kekerasan di ipdn???
    apa untuk menguji mental calon2 pejabat kita??
    kyaknya gak prlu tuch,bagaimana pun kerasnya pendidikan yg diterapkan belum tentu menghasilkan pjabat yg brsih nantinya.
    sebaiknya angkatan yg lama dihabiskan dulu,jgan ada penerimaan mahasiswa baru dulu sampai ada perubahan pada management ipdn. Kalo prlu ganti rektor beserta staf pengajar yg bersalah yg terbukti tlah menutup-nutupi kasus kekerasan yg terjadi di ipdn dan diberi sanksi yg tegas.

  22. anggara said:

    @ untuk rekans semua
    terima kasih atas komentarnya, semoga IPDN/STPDN bisa berubah (meski susah, soalnya ini kan tradisi lama)

  23. Johns said:

    IPDN (Institute Preman Dalam Negeri).
    Pemerintah jangan diam saja, masalah tidak akan pernah selesai dengan diam (tanpa tindakan) kalau tetap diam berarti setuju adanya pembunuhan. Mencetak seorang pemimpin tidak perlu seperti dengan gaya Premanisme, dan sekoah di IPDN/STPDN. Lebih baik bubarkan saja!!!. Menjadi pemimpin itu kuncinya bukan tahan pukul tetapi Takut akan Tuhan. Bagaimana bangsa ini mau dipulihkan kalau para calon pemimpinya Tidak Takut akan Tuhan, bagaimana kelangsungan bangsa ini ?!, pikirkanlah, bertindaklah. God Bless.

  24. aldo said:

    yah……….gitu deh……..
    orang pada kesana untuk lebih baik nasibnya kok malah diperlakukan seperti itu. kayaknya lebih baik orang tua mengantarkan anaknya menjadi TNI/POLRI Aja dari pada ke IPDN.

    Kalo ke IPDN pulang bisa dalam keadaan yang tak disangka-sangka. kalo TNI/POLRI pulang dengan aman. lebih baik bikin IPDN di provinsi masing-masing aja kan sama nti akhir2nya jga balik kedaerahx masing-masing. Kayak SPN gtu.

    Tapi walaupun di daerah masing2 harus buat program yang bagus dan tidak ada korban lagi. jangan sama dengan yang di sumedang..

    he..he.. gue comment sembarang aja neh jadi jangan kritik ya]

  25. YAN said:

    hooooii… senior banci,,!!!
    klu berani keluar kampus,,, jangan berani di kandang sendiri.. itu banci namanya..

  26. anggara said:

    Pak Yan

    Betul, beraninya rame-rame dan lawan diikat sama ditutup matanya

  27. IPDN = Institut Preman Dalam Negeri

    Sudah banyak yang mati dan korban kekerasan disana….
    Tapi banyak yang tutup mulut….kenapa..??? Kenaapaaa…?????

    Beraninya hanya disekitar kampus saja, coba kalo berani keluar pagar trus sok jagoan seperti itu….Mati kalian semua dihajar preman luar.
    Mau jadi camat aja …sombongnya kelewat…!! Camat Kontol….!!
    Aku muak dan setuju IPDN dibubarkan…kembali putra-putra terbaik bangsa ini ke kampus yang penuh damai….bukan penuh kekerasan.

    • andi praja said:

      saya setuju jika ipdn kita kembalikan ke sistem yang lama yaitu adanya wanmil wajib militer biar jelas jika tamat dari ipdn bisa pindah ke tentara biar semua pendidikan yang di kasi dapat berguna terus setelah tamat

  28. Praja IPDN said:

    Saya sebagai Praja IPDN sangat prihatin dengan apa yang menimpa almamater saya. sebenarnya kejadian tersebut dilakukan oleh oknum saja yang sebenarnya kegiatan tersebut tidak dilegalkan (Ilegal) oleh lembaga dan itu juga dilakukan tanpa sepengetahuan dari lembaga. proses recovery yang dilakukan sejak tahun 2003 sudah dilakukan secara maksimal oleh lembaga namun tetap saja ada Praja yang usil untuk melakukan hal-hal yag tidak diatur didalam perdupra (peraturan kehidupan praja). Menurut saya IPDN jangan dibubarkan karena pendidikan yang ada di IPDN sudah sangat baik yaitu dengan menerapkan sistem pendidikan tri tunggal terpusat dimana Pengajaran, Pengasuhan, Pelatihan saling mendukung satu sama lain dan itu sangat berpengaruh dengan keadaan dilapangan (dunia pemerintahan). Pengajaran berpengaruh pada peningkatan Intelektual, Pengasuhan berpengaruh pada peningkatan sikap disiplin dan loyalitas dan Pelatihan berpengaruh pada penerapan ptaktek kerja dilapangan nantinya tanpa harus belajar lagi karena apa yang didapat dalam pelatihan di IPDN bisa langsung dipraktekkan dilapangan (dunia pemerintahan).

  29. ichoyyy said:

    IPDN..!!!!!!!
    (XXX) aja yg digedein.

    Comment form owner

    maaf yaa kudu disensor

  30. ichoyyy said:

    32 Praja IPDN..!!

    Lo juga kaya xxx..
    Baru bs ngomong lo skrang.
    Dr dulu2 lo kagak brani ngungkapin yg sbnarnya gimana. xxx juga lo. Makan tuh xxx lo. Emang xxx, xxx lo.
    Udah di biayayain ama rakyat, lo msih kya gitu tingkah laku xxx2/temen2 lo di IPDN. Lo msih ngebelain juga.

    Mampus aja lo.

    xxx’ ama lo..

    Comment from owner

    maaf yaa kudu disensor nih

  31. Biho said:

    Bubarkan.

  32. djlangkung said:

    @djalangkung

    lagu lo ! kaya ABCD (Abri Bukan, Cepak Doang), Tri Tunggal yg mana tuh. Itu mah bukan Pelatihan tapi Percobaan Pembunuhan !. Yg kuat benjol yg kaga mati konyol.

    Lo tanya sama Bapak Pangab, berapa kali tentara dalam satu tahun latihan tempur, berapa orang kira2 yg mati.

    Rektor IPDN malu2in kaya anak2 berlindung dalam rok wanita!
    ngomong plintat plintut apa lagi prajanya, bego semua.

    Bubarin aza, toh udah banyak sekolah yg lebih bagus dari IPDN (Institut Pembunuh Dakam Negeri).

  33. Inong said:

    saya benci dengan namanya IPDN saya sebagai bangsa indonesia yang ada di aceh sangat terhina dengan perilaku senior2 IPDN kayak pembunuh berdarah dingin aja kalau mau ke aceh aja lawan GAM disini jaga hanya berani disarang aja pengecut berkedok orang baik itulah IPDN itu. bubarkan sajalah jaga jadi sarang pembunuhan

  34. ujang said:

    Ya saya setuju jika IPDN di bubarkan, sekolah ku beeee ra duwe biaya

  35. bayuleo said:

    sekolah feodal peningalan penjajah belanda kutukupret
    pendidikan itu kan membebaskan …. bisa mencerahkan … lah ini kok malah mematikan … weleh..weleh … blas ra klebu nalar

  36. bayuleo said:

    nambah lg: pantes aja negeri ini gak maju2 la wong para calon pamong praja nya aja gemar adu otot … gak pake otak

  37. TERNYATA PEMERINTAH DENGAN SENGAJA MEMELIHARA KADER-KADERNYA UNTUK PUNYA HATI BATU, AMORAL, ASUSILA, KEJAM.

    PANTAS NEGERI INI BROBROK.
    PANTAS NEGARA INI KORUP,
    PANTAS NEGARA INI RUSAK.

    KARENA MEMANG PENDIDIKAN CALON PENGURUS NEGARA INI YANG RIBUAN DILAHIRKAN DARI SUMEDANG UNTUK MEJAHATI BANGSANYA SENDIRI.

    MASA DEPAN BANGSA DIPERTARUHKAN KEPADA PREMAN-PREMAN DARI BERBAGAI PROPINSI INI.

    APAKAH YANG DIHARAPKAN DARI MAHLUK IPDN YANG CELAKA INI. SEBAGIAN BESAR SUDAH JADI CAMAT-CAMAT.

    SUNGGUH ZALIM MENTERI DALAM NEGERI DAN PRESIDEN YANG MERESTUI (MEMBIARKAN KEJAHATAN INI TERUS TERJADI).

    BUBARKAN SEKARANG JUGA, DEMI BANGSA INI DIKEMUDIAN HARI.
    JANGAN PERNAH ADA LAGI YANG DILULUSKAN. MEREKA SUDAH BERHATI BATU, REKTOR BERHATI BATU, PEMBINA BERHATI BATU.

    BETUL-BETUL PENJAHAT. DAN KITA HARUS MEMBAYAR MEREKA !!!!!.

  38. Biho said:

    iya pak… sing sabar ya… 😉

  39. Larasaty said:

    asenx tenan !!
    aku sebel banget sama yang namanya IPDN !!
    enak aja maen mukul anak orang,pake tutup mata lagi.
    dasar g punya ati !!
    g usah di serem2 in muka kalian juga dah serem !!

    @ichoyyy
    eh.. yang “praja IPDN” tu juga takut kali kalo mo ngomong..
    takut dipukulin juga
    ntar jadi prnyokkkxxx !!!

  40. Nan said:

    Mau IPDN atau STPDN gak ada bedanya, gue heran masa mahasiswa masuk kudu dipukul ditendang emang gunanya apa?!!psikopat!! persis orang kesurupan pake main ngeroyok anak orang. Calon pemimpin dididik dengan disiplin bukan berarti tanpa rasa belas kasih,bukan nya kasian melihat orang kesakitan malah pasang muka puas, bangga..PSIKOPAT!!. Gue stuju banget bubarkan saja IPDN,BUBARKAN!! Institut Pencetak Psikopat +Gangguan Jiwa

  41. I Nyomin sumarmesum said:

    Bravo IPDN !!! IPDN sebaiknya Kerja sama dengan Penjual Peti mati dan Suplier Formalin aja, Bikin target dong!!! dalam satu tahun bisa nggak buat 15 mayat…biar masuk MURI gitu….(sensor oleh pengelola)

  42. I Nyomin sumarmesum said:

    Kurikulum IPDN ; Doktrin Sesat, Penyiksaaan, Perkosaan, Sex Massal under Presure, Pembunuhan, Narkoba, Tampil Sombong, Keangkuhan, Bengis. Aborsi, Pakar Formalin.
    Selesai menamatkan IPDN: JADI ; Norak, Sok Keras, Pencuri, Penjahat Kelamin, mulai sakit-sakitan, muntah darah, M A T I…..

  43. R E N U N G A N

    ASS…….Saudara- saudaraku yang tercinta kita tahu Semua hal dimuka bumi ini pasti memiliki sisi negatif dan positif, tetapi akan sangat tidak bijaksana jika kita hanya termakan oleh pemikiran dalam satu sudut pandang saja.

    Saya ingin mengajak untuk kita berfikir secara logis, bahwa kita mengenyampingkan begitu banyak kasus yang menelan korban, diakibatkan oleh kegiatan penerimaan siswa di Universitas umum dengan mengatasnamakan pembinaan fisik, baik itu dinamakan ospek, mapram dll, yang dilakukan oleh institusi pendidikan umum,tetapi kenapa hal tersebut terkesan dingin…………………

    Dan sekarang satu kasus kematian Cliff M, Menyudutkan satu lembaga secara keseluruhan. Masih banyak hal positif yang dapat dilihat….yang bisa kita lihat konkritnya.dari sisi alumnusnya, Banyak Gubernur, Bupati, Walikota dll sekarang, yang merupakan alumni APDN (cikal bakal STPDN) dan banyak lagi……..

    Jangan hubungkan semua birokrat dengan koruptor, apalagi dengan menghubungkan IPDN didalamnya, insyaalloh tidak semua saya jamin begitu, masih banyak yang secara amanah memegang amanat rakyat dengan sepenuh hati…………………………………………………………………………………

    Saya kira siswa yang masuk IPDN bukan siswa yang IQ jongkok, tetapi memang mereka cukup berprestasi sehingga dapat melewati begitu banyak tes dalam seleksi masuk Sekolah tersebut, dari situ, apakah kita menilai orang2 yang masuk kedalam sekolah tersebut memiliki bibit preman?????
    Apalagi didalamnya orang2 yang cukup berprestasi tersebut dididik lagi dengan didikan yang cukup, sehingga apakah dengan didikan tersebut memiliki output menjadi seorang preman, atau orang yang tidak memiliki hati nurani, terlebih lagi didikan agamanya cukup baik……………………………………….

    Jadi mari kita berfikir dengan dewasa, untuk membedakan antara tingkah oknum dengan tidak menilai dan memojokan satu institusi…………….

    Saya beri analogi sederhana, jika suatu saat ada wanita cantik dihadapan kita, apakah kita dapat melihat kecantikannya dengan hanya melihat dari belakang????? yang kita lihat hanyalah punggung wanita tersebut,…apakah kita dapat menilai dia cantik dengan hanya melihat punggungya ??!!!????

    Hal tersebut yang terjadi dengan lembaga IPDN, Lembaga tersebut telah dipojokan sehingga titik positif yang ada pada lembaga tersebut hilang sama sekali……….jadi masyarakat telah digiring kepada satu sudut pandang saja dengan tidak melihat sudut pandang yang lain.

    Lembaga tersebut memang salah, tetapi tidak bijak jika harus munyudutkan, menghujat, menghina dll, tetapi akan lebih bijaksana apabila kita memberikan kritisi kita yang membangun……………………”APAKAH JIKA NEGARA INDONESIA MEMILIKI KESALAHAN YANG BESAR, NEGARA INDONESIA HARUS BUBAR ??????!!!!!????”

    Saya Fikir, solusi yang dapat saya sajikan adalah budaya yang seharusnya ada disana kita coba reduksi sedikit demi sedikit ataupun secara total, karena tidak adil jika perilaku oknum menjadi penilaian yang digeneralisir menjadi perilaku seluruh institusinya, bagaimana jika anda sekalian yang ada didalamnya ataupun adik anda atau saudara anda saya yakin penilaiannya akan berbeda, karena mereka yang didalam begitu susah payah memasuki lembaga tersebut nanti harus meratap jika lembaga tersebut harus bubar………………….

  44. nyotnyot said:

    IPDN???
    bubarin aje….

    ni sekolah cuma malu2in indonesia aj..
    pendidikan koq pke gebug2an!!
    emg lulusannya mo dilatih jd prajurit perang,bukan to??

    kl g mw bubar, gw punya usul, bwt lulusan IPDN yg masi d dlm kampus itu, lbih baek diperbantukan aja d daerah2 konflik indonesia..
    biar kita liat, apa hasil pendidikan militernya beguna disono..
    yg ada paling2 tu org pada nangis mewek…!!!
    minta dibalikin ke ketiak ortunya yg pejabat2 itu..(maklum, masuknya jg pke nyogok..klo bukan anak pejabat & punya duit sekarung, dilarang masuk!!)
    truz dlm beberapa taun ini jgn ada penerimaan dulu bwt IPDN.
    kalo udh ada penerimaan, mulailah ditata sistem yg baru,jgn ada militer yg aneh2 lg..
    truz klo bisa ganti aja seragam mereka dengan baju dasar “item putih”, sebab kesombongan dan arogansi itu dimulai dari seragam mereka yang cuma bisa niru2 dan pengen saingan dgn seragamnya pendidikan akademinya tentara & polisi..

    satu yg terakhir..
    maju terus pak INU KENCANA..!!!
    kita mendukung dibelakang anda..
    truz bongkar maksiat di IPDN..
    anda berjasa untuk negara ini…
    klo IPDN yg baru (yg gue usulin td…hehe..) dah jadi, pak INU KENCANA aj deh yg jd rektornya…
    klo bs gw dukung lwt sms, gw dukung abies!!!wlwpun tarifnya premium…hehe..

  45. AKU MANUSIA BIASA JUGA said:

    MMM AKU SETUJU DENGAN APA YG DIKATANKAN MANUSIA BIASA, KITA SEBAGAI ORANG BERIMAN HARUS MEMANDNG JANGAN DARI SATU SISI TAPI BANYAK SISI…. SEHINGGA PENILAIAN TIDAK HANYA SEKILAS…
    CONTOH.. APA KITA JUGA MAU MENGATAKAN KASUS SEX YG ADA FILMNYA JUGA PADA SALAH UNIV DI NEGARA KITA SEBAGAI KAMPUS SEX.. MAHASISWA YG SUKA TAWUR TEMEN SENDIRI ATO DGN MAHASISWA DARI UNIV LAIN JUGA DIKATAN SEBAGAI APA YA GAK TAU DEH HEHEHE.. TRUS KASUS YG BERKEMBANG DI KALANGAN REMAJA DAN MAHASISWA. JADI LAH KEBENCIAN JGAN MNUTUPI SEGALANYA, KBENCIAN BISA TIMBUL DARI RASA IRI DAN LAINNYA LAH DAN JUGA BISA MUNCUL AKIBAT PENILIAN YG SUCI DAN IDEALIS. KEKERASAN EMANG DILARANG, PERBUATAN ASUSILA, MIRAS, NARKOBA JUGA ILARANG DIDUNIA PENDIDIKAN, APAKAH TEMEN TEMEN JUGA MERASAKAN DAN MELIHAT HAL TERSEBUT DILINGKUNGAN ANDA DAN KENAPA DIBIARKAN DAN BISA JUGA IKUT HANYUT DIDALAMNYA YANG BISA DIKATANKAN ANAK GAUL.. INTROPEKSILAH PADA DIRI SENDIRI JGN MENILAI DENGAN SEMBARANGAN KASIHAN BAGI YG TIDAK MELAKUKAN.
    YANG JUGA PERLU KITA SELAMI BANYAK KORUPSI YANG BERKEMBANG DI NEGARA KITA. APAKAH ITU SEMUA PEJABAT PRODUK STPDN/IPDN PADAHAL YG JADI PEJABAT /PNS TIDAK SEMUA DARI STPDN/IPDN TAPI BANYAK JUGA DARI ALUMNI UNIV LAIN. LOGIKA BERAPA SIH LULUSAN STPDN/IPDN DI SUATU KABUPATEN DAN BERAPA JUGA UMUR BERDIRI LEMBAGA TERSEBUT JADI BISA DITARIK KESIMPULAN DARI ANGKATAN PERTAMA MASIH SEDIKIT DAN TAK JARANG BELUM ADA YG MENJABAT.. THINK IT FRIENDS…. JADI SALING INTROPEKSILAH.
    SEBAGAI MANUSIA BERPENDIDIKAN HARUS MAMPU BERPIKIR DAN BERTINDAK YG BAIK.
    MMMMM TEMAN TEMAN SELAMI DIRI MASING MASING DAN LINGKUNGAN KITA

  46. Wong nDeso said:

    Masalah IPDN…(Rubah paradigma… untuk menjadi PNS….)

    Gw berpikir simpel dan lebih realistik terhadap kemajuan bangsa dan negara ini…

    IPDN… = output dari lulusan ini nantinya akan menjadi pegawai negeri …sedangkan pegawai negeri di Indonesia …(bukanya merendahkan peran …PNS ) tetapi kita lihat jumlah PNS kita sudah terlalu banyak bahkan kalo didalam organisasi, sudah terlalu gemuk dan pada akhirnya tidak punya kerjaan 🙂 akhirnya kalo siang pada keluyuran entah kemana aja…..

    Dan sekolah IPDN/STPDN/ APDN atau apalagi namanya… sudah belasan tahun berjalan di negeri ini, tetapi belum signifikan merubah budaya yang ada di lingkungan PNS… kelurahan, kabupaten, kodya… bahkan mungkin alumni STPDN larut ke sisem yang bobrok ini…
    Parahnya …. neeh yang membuat negeri ini menjadi seperti sekarang ini, di STPDN atau sekolah2 yang lainya … mahasiswa tidak dilatih kemandirian …. ini malah ngarepin jadi PNS … kerja aman tapi negara jadi miskin ( ya… engak ????). Jadilah manusia produktif…..pekerja keras…..

    JAdi kesimpulanya :
    1. STPDN outputnya khan menjadi PNS. Sedangkan PNS kecenderungan malas dan tidak produktif. Maka lembaga pendidikan ini hanya memproduksi orang pemalas dan tidak produktif, cengeng….

    2. Sebaiknya dibubarkan saja STPDN, kasihan bibit anak2 yang cerdas …menjadi seorang pemalas dan tidak produktif…
    Cobalah membuat lembaga pendidikan yang outputnya bisa menciptakan lapangan kerja baru, sehingga dapat memakmurkan masyarakat dsk. Jangan malah malakin, dan bodohin rakyat…kecil

    3. Gw neeh jujur lebih apreciate kepada TKI yang kerja di LN, dan para pencipta lapangan kerja sehingga menghasilkan devisa…

    Ayo… produktif, hasilkan devisa untuk negara RI …. sehinga bagsa kita bisa lebih dihormati … OK OK

  47. AKU MANUSIA BIASA JUGA said:

    MELIHAT, MENCERNA DAN PELAKSANAAN….. JGN GENERALISIR SEMUA PNS MALAS DAN TIDAK PRODUKTIF, SEMUA LINI PEKRJAAN PASTI ADA YG BAIK DAN BURUK….. LIHAT DULU KENAPA KOK BEGITU CARI SOLUSI TUK MEMECAHKAN, KNAPA BANYAK ORANG JADI PNS WALAU SUDAH DIBATASI MASIH AJA MAKSA UNTUK MASUK GAK TAU PAKE CARA APA DAN BAGAIMANA CARANYA HEHHEE. SBAGAI MAHASISWA DAN BERPENDIDIKAN JANGAN MERENGEK RENGEK TUK CARIKAN PALAGI YG PUNYA DUIT DAN DEKAT DENGAN KEKUASAAN YA ITULAH KIRANYA … SISTEM… SISTEM YANG HARUS DIBENAHI BAIK PEREKRUTAN DAN PEMBINAAN…. MARILAH KITA BELAJAR DAN BEKERJA YG BAIK, JANGAN SALIH MENYALAHKAN DAN CUMA NGOMONG DOANG … BUBARIN SANA BUBARIN SINI… JADILAH MAHASISWA YANG BAIK DAN PEKERJA YANG BAIK KALO GAK INGIN DICAP SEBAGAI YANG TERJELEK… STPDN/IPDN MERUPAKA SEBAGAIAN MASALAH DARI BANYAKNYA MASALAH DIDUNIA PENDIDIKAN SERTA PEKERJAAN DAN INDONESIA UMUMNYA. MAKANYA JADI MAHASISWA JADI YANG PINTER PINTER JANGAN NGLOKRO, NAMPANG DOANG DI TEMPAT KULIAH JADILAH YANG BERKOMPETEN SYUKUR SYUKUR LULUS BISA BIKIN LAPANGAN PEKERJAAN YANG BISA NERIMA TEMEN TEMEN YANG BELUM KERJA DAN TIDAK MENGHARAP PNS AJA. SEBAGAI PEKERJA YA BEKERJA YANG BAIK LOYAL JANGAN ASAL NUNTUK HAK SEBELUM KEWAJIBAN DILAKSANAKAN. MARILAH INTROPKESI DIRI BAIK PADA DIRI SAYA DAN TEMEN TEMEN SEMUA

  48. coooy said:

    sudahlah , emangnya Civitas Akademika STPDN ngerti Internet, Blogger, dll

  49. Rouza said:

    istilahnya… sudah tradisi…. teman saya bilang klo di IPDN itu lebih keras daripada latihan militer tentara. Tingkat kekerasan di IPDN itu hampir menyamai latihan pasukan Commando (pasukan tentara elit). Bayangkan jika orang biasa (ga pernah latihan tentara) langsung digebugin ala tentara elit. (klo para Commando kan dah berotot dan kuat… nah klo wong deso nyang kerempenh? Wuassalam… langsung dikubur di “secret tomb”-nya IPDN)

    Yg diajarin di sana tidak bisa dibilang disiplin… dari sejarah manusia yang panjang ini… kekerasan hanya akan menimbulkan hal-hal yang buruk… trauma, dendam, kelainan jiwa, masohis (tulisannya gmn sih?), budaya yang gila menurut masyarakat normal (klo bagi pelakunya yg sudah gila, budaya ini pasti dianggap normal).

    makanya pas jadi PNS dah banyak yg gila, ga waras… otak dah pada rusak, IQ 120-an jadi cuma 44 ato 13 doang.

    en… buat post 52 (kyk nama komik aja) tulisan ini bukan buat Civitas Akademika STPDN, tapi buat orang-orang yang lebih pinter dari mereka. Biar lebih mudah cari tau tentang IPDN gitu.

    +
    Ceritanya, latihan di sono itu ada yang mengharuskan juniornya naik tangga dengan lompat kodok… lalu pas nyampe di atas ditendang sekuat tenaga ampe jatuh berguling-guling, dan suruh naik lagi… tendang lagi… hingga berkali-kali. Kegiatan ini tidak akan memberikan hal sekecil apapun yang bermanfaat bagi juniornya… yang ada hanya merusak. Kegiatan ini hanya dapat merusak tubuh, bukan melatih tubuh.

  50. biar said:

    52 coooy
    setujuuuuuuuuuuuuuuuu
    jelas deh orang indonesia cuman bisa ngoceh
    kayak ikan jaer lagi napas, mulutnya ngoceh badannya mundur,
    jadi biar pinternya selangit tetep aja kerdil, ipdn adalah contoh kecil dari sebagian besar orang indonesia (kayak gua).
    oleh sebab itu “dia” tetep hebat sampe sekarang
    “apapun kata orang yang penting nama “lo” bisa gede walau pake jalan bunuh orang.
    bravo IPDN”

    yang kecil ribut-ribut beradu opini, yang besar tenang-tenang aja tuh………….cape deh!!!!

    lo semua yang baca situs ini pada punya malu enggak sih…..?

  51. seandainya IPDN itu di Banjarmasin, pasti deh ngga bakalan terjadi kekerasan soalnya orang banjar itu tidak suka yang namanya menyakiti orang sesuai ajaran islam, makanya kuliah keagamaan lebih diperbanyak di IPDN terutama ajarkan aja tasawup biar tahu dia tu sebenarnya manusia bukan setaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan

  52. Smack_down said:

    Smackdown IPDN
    Hidup IPDN …………
    Hajar trus …………..
    Pukul trus …………..
    Tendang trus ………
    Bunuh trus ………….
    Bantai trus ………….
    Bo’ong trus ………….
    Gombal trus …………
    Sok GOBLOK trus ….

    Hebat IPDN
    Besok klo dah jadi Camat
    Korupsi trus ………………..
    Pungli trus ………………….
    Gusur trus ………………….

    @@@@zzzzzOOOOO33333 IPDN !

  53. budak kertapati said:

    untuk ipdn
    oi anjingggggggggg,binatangggg,
    cak ngelawan nian apo ipdn tu, kalo berani ke palembang oi, cak keiyoan nian.kepala paman anda semua (palak uwak kau), ku kocek’i palak kau.dak setuju duel,
    aku stuju samo rahmat, kalo berani tu ke daerah rawan, jangan di kandang bae.
    kalo ado anak ipdn dak setuju email ke aku
    lupin.blackremus@gmail.com

  54. Andaikan... said:

    Gw liat sih emang IPDN itu gak malu kali yaa……… seragamnya aja niru… Akademi Militer…
    Gw usul coba … IPDN tawuran sama AKmil…. seru kali yehhhhhhhhh
    atau sama universitas lainya…jadi gak seperti katak dalam tempurung man …senior dengan junior….

    wakaa kaaa wakaaa….

  55. santoso said:

    Pembunuh jadi ajudan Bupati. Manusia bangsat jadi ajudan RT aja kagak laku.

  56. sany said:

    Jadi ajudan karena katanya ada rekomendasi dari seorang Gubernur.
    Wah wah wah. Pantas bangsa ini semakin berantakan.

  57. diani said:

    waduh2 kalo ipdn tetep g berubah bisa2 kantor kecamatan berubah jadi rumah pembunuh tuch, gimana enggak to lha wong camat2nya preman pasar semua!duh2 jadi ngeri neh masa mau buat KTP aja nti harus berhadepan sama preman!enggak banget deh!

  58. diani said:

    wah ternyata masih pada takut buat ngebuka kebenaran ya? kok yang bener terus ditutupin dengan kesalahan terus seh. buat para alumni yang kasih kesaksian bahwa nggak pernah ada kekerasan, sebenarnya kalian pengecut kan? kalian takut kalo kasus2 ini semua diusut kalian juga jadi bagian dari TERSANGKA kekerasan di STPDN? jujur aja deh dasar CHICKEN!!tapi ini bisa jadi rejeki lho buat sineas film kalo mau cari lokasi buat dijadiin setting film rumah berhantu ato hantu gentayangan, pasti dech kampus ipdn PALING COCOK, g perlu cari pemeran utamanya tuch yang casting dah siap dipenjara!!!OK!

  59. jerry said:

    Tayangan di TV seniornya loncat menendang dada junior.
    Ada yang memukul ulu hati.
    Yang melakukan itu adalah keturunan anjing!!

  60. A.Rohiim said:

    Halah 2.
    Sok banget sih…mentang 2 jadi senior kok tingkah lakunya kayak gitu
    semena 2 & sesukanya aja sih.Jangan sok hebat dong…!?
    Sama POLISI aja gak tamat,sok banget sih mukulin orang.
    kalau para seniornya yang jadi juniornya gimana..?
    Mau dipukulin gantian…?Emang enak..?kan enggak…!?mangkanya jngn semena2 dong oke?
    supaya nama STPDN jangan tercemar lagi.Ok?
    Trims.

  61. jony said:

    Praja senior diberi kekuasaan untuk mengatur yang junior sudah berbuat semena-mena sampai nyawa melayang. Kejahatan yang paling tinggi adalah “pembunuh”. Rupanya di IPDN nyawa itu sangat murah, terbukti nyawa demi nyawa berkali-kali hilang.
    Lalu nanti kalau tamatan IPDN ini diberi kekuasaan cadi camat mau diapakan kita-kita ini.???? Didikannya saja sudah tidak manusiawi, padahal dibiayai oleh negara dengan mahal,apa yang bisa diharapkan dari mereka untuk membangun bangsa ini?? Saya kira tidak ada manusia seperti IPDN , angkuh tapi goblok.
    Omong kosong jika alumni IPDN bisa mensejahterakan bangsa ini.

  62. jose said:

    Kalau membina IPDN saja yang nota bene hanya “satu kampus” bangsa ini tidak mampu ( karena terbukti dengan perubahan nama dan perubahan segalanya tetap gagal) , lha bagaimana membina “dari Sabang sampai Merauke” ???

  63. Sekiranya ada siswa senior IPDN dengan uniformnya berjalan dikampung anda apa yang anda lakukan?????

    jawabnya:

    -takut ditendang
    -takut dformalin
    -takut dicabulin
    -………………………………………………..
    -………………………………………………
    -dsb, dsb ,dsb

  64. wong kito galo said:

    tusuk tusuk baeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee senior yang kurang ajar di ipdn itu….bagaimana mau jadi pemimpin wong moralnya kayak annnjieengggg.makanya kebanyakan kalo sudah jadi pemimpin rajanya korupsi dan suka maen ……tutup aja ipdn ituuuu….

    kasian malaikat izroil tugasnya diambil alih oleh praja ipdn………
    dosa lohhh ngambil kerjaAN MALAIKAT

  65. agus said:

    Kalau ketemu saya tampari mukanya, saya koyak celananya sampai melorot, saya tendang “anunya” . Kemudian orangnya saya tendang ke parit. Sebelumnya saya putar lehernya 180 derajat.

  66. iwan said:

    Kalau ketemu, campakkan saja ke got.
    Buat apa manusia robot tidak punya perasaan, tidak punya hati nurani.
    Apa dia nggak merasakan bagaimana perasaan orang tua dari yang dibunuhnnya. Benar-benar anjing, bangsat, asu.

  67. rakyat indonesia said:

    assalamualaikum wr.wb.

    yang terhormat semua pejabat tinggi Institut Pembunuhan Dalam Negeri..eh maaf salah yah…Institut Pemerintahan Dalam Negeri..dan segenap praja yg masih tinggal di sana…
    sebagai calon pemimpin dan pamong masyarakat…ada baiknya jika ingin berbuat seswatu lebih baik dipikirkan terlebih dahulu…mungkin benar pengadilan yg ada di IPDN bisa dibeli (seperti yang di gembar- gemborkan)tapi apa kalian tidak sadar klau diatas manusia yg teratas masih ada yang lebih berkuasa…
    saya yakin pula seluruh praja IPDN punya hati nurani yg baik…saya juga yakin seluruh praja IPDN mempunyai TUHAN dan diajarkan Ilmu Kerohanian…tapi yg saya sayangkan kenapa praja yg BerTuhan tersebut kelakuannya seperti orang jaman Jahiliyah yg sama sekali belum mengenal TUHAN…
    saya juga sangat mengerti praja yg melakukan tindakan pembunuhan mungkin mereka DENDAM terhadap SENIOR mereka yg terdahulu…tapi saya juga yakin jika DENDAM ini tidak diredam pasti kejadian ini akan terulang dan terulang lagi…
    PRAJA IPDN BUKAN BINATANG,ROBOT PEMBUNUH,untuk itu…saya yakin Bpk.Presiden dan segenap TIM INVESTIGASI dalam penanganan kasus yg ada di IPDN dapat menuntaskan persoalan ini hingga tuntas…tas…tas..(jangan hanya datang bulan saja yg tuntas).
    DENGAR,CERNA,dan FIKIRKAN ASPIRASI serta KEKECEWAAN RAKYAT INDONESIA….
    jangan sampai rakyat tidak memperayai HUKUM yg ada di NEGARA INDONESIA…

    “JAYALAH INDONESIA,MAJU TERUS TIM INVESTIGASI,TUNTASKAN MISTERI yg ADA DI IPDN”

    Wassalamualaikum Wr.Wb.

    RAKYAT INDONESIA

  68. emi said:

    Kengken..kabare…IPDN ?Adi…keto…
    Komentar saudara-saudaraku di atas pada hebat-hebat bgt, benci bgt kata STPDN/IPDN kayaknya…denger aja pingin ikut nendang ya…
    Saya jga setuju bubarkan IPDN tpi ya..pelan-pelan…..kalau masih bisa di lurusin bagian bengkoknya atau di lap bersih kotornya….knapa harus bubar….
    Tapi..
    Namun…
    Jika..
    itu semua di jamin ga bisa bener ya…apa daya bubarkan saja…..dari pada ada yang mati sia-sia lagi…
    IPDN jauh banget dari AKPOL & AKMIL
    jadi jangan niru…AKPOL, AKMIL deh…logika aja orang militer di bentuk untuk lindungi bangsa kita dari Penjajah atau kekeraan dan membutuhkan fisik yang kuat..dan kayaknya di militerpun ga sekeras IPDN latihan fisiknya bayangkan di pukul dengan cara menutup mata personil yang di pukul yang bener saja….jelas mati donk…taruhannya…,sedangkan IPDN di bentuk untuk mengayomi bangsa dalam bentuk data/adminitrasinya..kalau secara bodohnya…
    Jadi buat apa fisik itu…masa cari tanda tangan camat..harus…jalan jongkok..dulu…ga kan………….n ga mau…..kan…..
    seandainya IPDN ga jadi bubar…harus di jamin ga ada kekerasan apalagi kematian..
    Dan seandainya bubar…semoga ga ada lagi..institut pemerintah..yang meniru pedidikan IPDN (kekerasannya).

    Semoga arwah…anak-anak IPDN yang sdh rela mati sia-sia…yang cita-citanya mulia..untuk bahagiakan orang-orang yang disayangi…atas keberhasilannya..di terima di sisi Tuhan..dan diampuni dosanya…

    Salam perdamaian….untuk kita semua…

  69. dede said:

    Menurut gue bukan sekolahnya yang salah soalnya sekolahnya itu kan hanya sebuah pasdilitas, bukan ynag melakukan, manusinyalah yang harus di tindak dengan tegas, bukan hanya IPDN aja yang membuat calon MABA tersiksa, banyak Pakultas2 lain tapi kebetulan IPDN aj yang ketahuan
    lihat aj nanti pasti perguran2 lain juga ketahuan, memang kalo orang yang gak pernah masuk kuliahan apalagi belum pernah di ospek, pasti belum pernah di kerjain sama seniornya, jadi gue sarani pada lolo yang pada gk tau janganlah mengusik tentang sekolah, usiklah orangnya, ingat sekolah itu hanya pasilitas.

  70. dede said:

    gue banet benci ame orangnya bukan sme IPDNnya wong IPDN ora salah ca, piye

  71. dede said:

    yang mengataskan nam rakyat indonesia apalagi membawa nama agama, itu hanya orang yang bisa ngomong saja, orang yang suka mengusik, suka mengkeritik dia ibarat ayam kampung, di tarik ke depan dia mundur di tarik ke belakang dia kedepan, itulah gam,baranya, ngerti maksud gue??????. jadi pemimpin gak bijus jadi masyarakat apalagi, bisanya hanya menjelekan dan menggugat kesalahan orang lain, dari itu marilah kita jangan lah menyudutkan satu pihak karena pihak itu bukan lah sekumpulan pihak tapi dia hanya sekelompok oknum, yakinkan IPDN bukanlah Bomber pembunuh, anda sawlah betul menilai ipdn sebagai mesin pembunuh, yang saya tau dia adalah oknum dari praja bukanlah IPDN, saudara yANG mengaku rakyat indonesia, bisa lebih di kaji tulisannya. anda bagaikan TK(Taman kanak-kanak) yang baru bisa ngomong, rakyat Indonesia ngomongnya tidak seperti itu, ox Hidup Rakyat indonesia bukan yang hanya mengatsanamakan bangsa indonesia dia hanyalah hanya seekor tikus yang sembunyi

  72. dede said:

    bukan hanya di ipdn saudara semua perguruan tinggi pasti ada yang namanya calon mahasiswa dan dia sebelum masuk pasti menghjadapi yang namanya ospek, kalau saudara pernah kuliah, wong sma juga re mengalami mos banyak kekerasan dari senior, hidup ipdn, hukum praja yang menjatuhkan martabat ipdn, semoga ipdn selalu sabarn, menjadi sekolah tinggi yang terpadu, menjadi pemimpin indonesia yang lebih baik hidup stpdnku,

  73. biar said:

    buset dah makin hari makin banyak aja yang benci ama IPDN.
    pemerintah kita pada kemana yah ?
    segini banyak orang yang benci sampe kagak keliatan.
    buta apa goblok sih ?
    gua jadi sewot juga nih

  74. Kacrot said:

    bah!! emang IPDN kaga ada salah,, tapi IPDN ngebentuk sampah2 begitu!! gimana seh om/nona dede??

    wong smua pada uda tau,, emang sekolahnya cuma pasilitas,, tapi orang2 yang mewakili IPDN itu loooh,, masa kasi liat ke orang laen kalo IPDN itu cuma jago karate? ya orang laen mah taunya IPDN yang rusuh!!! adooooooooh…

    uda uda uda,, bubarin aja IPDN !!!! NGABISIN DUIT NEGARA AJA.. bagusan duitnya buat sekolahin tuh fakir miskin dan anak terlantar!! lebih berguna,, biar mrk juga berpendidikan. dari pada buat IPDN?? sedih gw,, negara ini makin tolol gara2 orang2 lulusan STPDN / IPDN what everlah.. ntot tuh smua si tai2 lulusan sekolah tuh!

  75. dipa said:

    sdr dede tidak bisa membedakan yang mana tanggung jawab lembaga dan yang mana tanggung jawab oknum.
    Anda lihat nggak di TV dalam barisan yang teratur, bagaimana senior menendang dada juniornya, ada lagi acara memukul ulu hati para senior sewaktu mereka berbaris.
    Senior tsb melakukan itu berlindung dibawah aturan “pembinaan” dari lembaganya.Yang terlihat di TV hanya contoh soal saja, diluar itu kita tidak tau. Kalau ada senior yang beringas kemudian sampai makan korban dan hal tsb berulang-ulang terjadi apakah itu tidak menjadi tanggung jawab lembaga IPDN?? Sebagai orang yang beringas si senior tsb bertanggung jawab tapi secara pengawasan terhadap pembinaan tsb maka lembaga IPDN tidak bisa lepas tangan. dan kita semua tau bagaimana lembaga ini menutup-nutupi kebobrokannya dengan menyatakan bahwa yang meninggal tsb sakit lever dan untuk mengelabui disuntik formalin.
    Untuk anda ketahui bahwa pada kejadian dengan praja junior thn 2003 pihak IPDN menyatakan bahwa itulah kasus yang terahir dan tak akan berulang.
    Berlindung didalam tugas” pembinaan senior kepada junior” maka hukuman para pelaku juga sangat enteng.
    Saya pernah di kampus Mahasiswa dan pernah di kampus Militer yang namanya kontak pisik itu nggak pernah ada.
    Jangan disamakan kegiatan Ospek dengan Pembinaan IPDN jauh benar, antara siang dan malam.

  76. joko said:

    STPDN atau IPDN keduanya sama-sama pencetak orang-orang yang maniak akan kekerasan dan sex.
    Baiknya di sana didirikan kelas atau kurikulum baru yang berbasis kekerasan dan sex biar tambah lengkap n seru yang pasti.
    Selain itu buat mas-mas praja yang ada disana jangan sok jagoan kalau mang bener mau jadi jagoan lawan para jagoan yang sudah ada seperti mas SUPERMAN, MAS SPIDERMAN dan jangan lupa jagoan lokal MBAH MARIJAN menunggumu

  77. siswi imutz..... said:

    saya sebenernya kurang setuju dengan tindakan para senior IPDN. Apa mereka gak mikirin perasaan orang tua para korban yang ngarepin anaknya buat jadi orang eh malah pulang tinggal NGARAN. Bengis banget sih….!. Harusnya pemerintah kota Bandung punya ide buat mindahin kebun binatang yang dipinggir ITB, biar pindah aja ke Jatinangor, supaya binatang-binatang buas yang ada di IPDN terkendali. Pasti semua keadaannya bakal aman.

  78. siswi imutz..... said:

    saya sebenernya kurang setuju dengan tindakan para senior IPDN. Apa mereka gak mikirin perasaan orang tua para korban yang ngarepin anaknya buat jadi orang eh malah pulang tinggal NGARAN. Bengis banget sih….!. Harusnya pemerintah kota Bandung punya ide buat mindahin kebun binatang yang dipinggir ITB, biar pindah aja ke Jatinangor, supaya binatang-binatang buas yang ada di IPDN terkendali. Pasti semua keadaannya bakal aman.Hapunten bilih bahasana kirang sopan………

  79. bow's said:

    woooooy……..
    gw gerah ni ma omongan lw..lw… dan lw….
    otak tuh jangan dipake di dengkul…
    orang ga tau apa2 bisanya cm kritik aja…
    klo lw mau tw, lw maen ke kampus mereka aja..lw semua bs ga tanggung jawab dgn smua tulisan lw..
    tuh mulut apa kloset????????????
    sumpah ya,,,gw baru tau ada orang indonesia yg ky lw..lw..dan lw…
    taunya cm kritik, itu pun alamat di hidden..
    sama aja ky ngumpet di ketek emak lw…
    klo brani ngomong sama orangnya..
    nah itu2 tuh br jagoan…
    potong aja lw puny _____ kasih BEBEK…..!
    gw sbg mahasiswa turut prihatin sma orang2 yang mengatasnamakan masy & mahasiswa yg punya intelektual tinggi.. ga gt caranya….
    mending lw sholat aja dmsjd.. sapa tau bsk kiamat…
    astagfirullah…

  80. hardy said:

    sekarang ini IPDN sudah mulai bangkit dari keterpojokan media, seseorang yang membongkar kasus IPDN kemarin2 sudah mulai di hantui permasalahn karena terlalu berlebihan dalam mengutarakan hal2 yang kurang benar atau tidak sesuai fakta. pemukulan yang terjadi hanya sebagai proses pembelajaran yang akan ditinggal setelah lulus dari IPDN ini, banyak contoh lulusan IPDN yang sudah berhasil di daereh krn kualitasnya, banyak yang sudah menjadi lurah dan camat bahkan menjabat di posisi strategis dalam pembangunan daerah, salah satu keunggulan IPDN adalah sebagai perekat bangsa Indonesia ditengah OTONOMI DAERAH yang sedang berlangsung dan bisa menkotak-kotakkan bangsa Indonesia. di IPDN selalu melestarikan budaya2 trdisional bangsa Indonesia yang sudah sangat jarang dilakukan oleh para remaja di Indonesia..itulah sebagian keunggulan dari IPDN dan masih banyak keunggulan yang ada di IPDN yang tidak terekspos media, mereka yang tidak tau atau tidak mau, hehe…

  81. kencana bafoya said:

    aduh kalian orang yang kurang beruntung skali krn g bs sklh d ipdn.jd bisanya cm iri dengki surik jelous apapun itu namax lah.sklh dsini enak bgt,udah semuanya gratis,di gaji n jd PNS lg. Pasti kmrn kalian smua pada g lls tes ipdn. berarti kalian dah otak cetek,iq rendah psiko jelek fisik lemah. mkx bnyk berdoa spy bs lls msk ipdn biar g nganggur tamat kuliah. kasiiiiiiiiiaaaaaan bgt kalian. by bye para pengangguran g jls.

  82. polpra said:

    bnr skali. drpd saudara skalian capek kritik n sirik atas ketidakmampuan saudara tsb, lebih baik kalian ngelamar buat cari kerja. sy ini merasa kasiian atas nasib saudara saudaraku yang masih pengangguran. selesai kuliah, masih bingung cari kerja. aduh hati ini rasax miris banget gitu. hahahahaaaaaaaaa……………

    BHINNEKA NARA EKA BHAKTI…….

  83. agung said:

    pengangguran… g th malu banget sih kalian.
    hidup IPDN

  84. agung said:

    kalian semua banyak bicara. cm iri iri iri dan iri.

  85. bad_man said:

    Gini aja, daripada elo2 pada ngomong kagak jelas n taunya cm ngmng doank, kalo elo2pada penasaran, boleh koq ngetes praja ipdn buat 1 lawan 1 ato terserah elo 1 keluarga ama engkong moyang elo sekalian kami kagak gentar jangan cma bisaya ngomong dibelakang tanpa identitas. Malu donk om banci2 aja g sepengecut kalian!!!!!!!!!

  86. yudha said:

    assalamu’alaikum
    kawan semua….
    alhamdulillah mungkin bagi sebagian orang kemajuan teknologi seperti ini memberikan fasilitas untuk menyuarakan aspirasinya namun bukankah seharusnya mengarah ke arah positif?

    mengenai STPDN atau IPDN….
    mungkin saya awali dengan kata kecewa!!!
    saya pernah juga mengikuti test saringan masuk STPDN ketika zaman saya lulus SMA dulu…dengan berbekal sedikit ilmu (alhamdulillah!) hasil didikan sd-sma, serta karuniaNYA berupa bugarnya fisik untuk mengikuti serangkaian test yang komplit…(kalau tak salah ada 5 atau 6 tahap), serta bekal semangat juang dan doa+harapan kedua orangtua saya…untuk berkompetisi mengikuti ujian saringan masuk stpdn yang kata orang sekolahnya “enak”

    namun apa mau dikata…
    banyak hal yang saya dengar,lihat,dan rasakan…
    saya mengikuti test hanya sampai tahap ke tiga karena mungkin saya tidak ditakdirkan menjadi praja stpdn dulu..(alhamdulillah 🙂
    tetapi…ada beberapa hal yang mengganjal bahkan mengganggu saya….mengingat dari semenjak tahap pertama saya bersemangat untuk berjuang…namun pada saat test tahap-tahap berikutnya , saya bertemu peserta test (berperawakan kurus…bahkan sempat dia ngobrol bahwa dia salah satu pentolan geng mobil di salah satu kota besar)yang ternyata tidak sedaerah dengan saya dan dengan terang terangan dia berkata bahwa dia adalah ponakan dari salah satu petinggi di provinsi saya…(itu dibuktikan dengan penunjukan identitas dia bahwa dia berasal dari luar daerah…)
    berikutnya ketika kami di briefing di suatu ruangan…secara terpisah saya ditanyai seorang pegawai negeri “anda dari mana? anda punya kenalan? anda ‘punya berapa’?”
    dengan lugu saya jawab “saya tidak punya kenalan siapa-siapa pak, dan saya tak punya apa apa” saya jawab begitu karena memang saya berasal dari keluarga sederhana dan bahkan bisa dikatakan kurang berada,
    dengan lekas si bapak membalas sambil berlalu…”Oh…”
    ternyata hasil dari test itu mengerucut dan menyisakan orang-orang yang akan melanjutkan ke tahap berikutnya…dan dengan perasaan kecewa saya menerima kenyataan bahwa saya gagal…tapi tanpa bermaksud suudzon saya melihat nama ‘ponakan salah satu pejabat tinggi itu’ lolos

    apa yang saya rasakan saat itu KECEWA berat!!!
    ujian test masuk yang saya kira penuh dengan semangat tinggi utk berkompetisi ternyata dirusak oleh oknum-oknum yg merusak

    saya pun hanya bisa pulang dan mengabari kedua orang tua saya bahwa saya gagal…
    namun subhanallah saya memiliki orangtua yang sangat bijak dengan kembali memompa semangat saya untuk mengikuti test PTK lain yang memang sistematika test nya lebih simpel yakni hanya berlangsung satu hari dan cuma sekali test…
    tak henti henti nya saya mengucap syukur alhamdulillah ketika nama saya tercantum masuk sebagai mahasiswa PTKedinasan tersebut….
    alhamdulillah karena ternyata bukan hanya obat kekecewaan yang saya dapat tapi anugrah karena saya yakin saya berada pada kondisi yg lebih baik bahkan terbaik dengan berada di departemen tempat saya bekerja sebagai PNS sekarang…
    jika dibandingkan bila Tuhan menakdirkan saya lulus STPDN…alhamdulillah
    dan yg lebih menyejukkan hati ialah ketika melihat kedua orangtua bangga…

    apa yang saya dengar dan lihat hari kemarin dan hari ini…
    saya lebih KECEWA!
    apa yg terjadi dikampus pencetak birokrat tersebut adalah suatu hal yg sangat jauh dari kata baik…tindakan yg dilakukan oknum senior sangat lah tidak berperikemanusiaan dengan menganiaya para juniornya…bahkan dalam salah satu berita ditampilkan salah satu adegan dimana junior dipukul daerah uluhati nya dan ditendang, bahkan dipukul dengan siku ketika si Junior berposisi kayang…lebih mirip sebuah adegan smackdown yang memang tak layang di TV kita…
    mungkin jika maksudnya itu adalah suatu pembinaan nampaknya perlu dikaji ulang dan benar benar di kaji ulang nuntuk dicari solusi baru pembinaan nya…karena jika merujuk pembinaan militer, apakah masih relevan calon pelayan masyarakat yg notabene sipil diberi latihan dasar militer yang ternyata lebih militer dari militer itu sendiri…
    nampaknya AKMIL,AAU,ataupun AAl pun tak se-bengis itu dalam membina junior-juniornya…
    walaupun dididik keras bahkan sangat keras , tentu mereka (akmil,aau,aal) lebih pantas mengingat dunia kerja mereka nanti…berbeda dengan stpdn dengan depdagrinya…


    mohon maaf dengan semua curhatan saya…
    saya menyadari semua kekecewaan saya bahkan mungkin ke-BENCI-an saya terhadap instansi aneh bin ajaib ini bisa saja menyinggung pihak tertentu,
    namun menilai komentar anda yang pro ipdn saya sangat tidak setuju kalau anda masih menutup mata dan tidak mau berbenah atau mungkin sekedar menyadari kalau PTKedinasan yang anda agung-agungkan ini memang BERMASALAH!

    jika anda menilai kami terlalu BERTERIAK LANTANG kami mohon maaf namun anda juga kami harap tidak bangga dengan ke-SOMBONG-an anda…
    marilah sama sama ber-istighfar…

    kawan-kawan yang anti-IPDN mari kita lebih santun dalam mengkritik…walau terkadang sulit apalagi jika jengkel,kecewa,dan benci memenuhi otak…
    karena mungkin dari pihak pro IPDN menginginkan sebaiknya kita berkomentar hendaknya dengan santun disertai dengan alasan dan pemaparan yang logis…jangan cuma kritik,teriak,bersuara,berpendapat…apalagi bernada menghina,mengeluarkan kata kata yang kurang pantas…

    namun sekali lagi BUKAN berarti saya pro ipdn…saya kecewa dan benci terhadap STPDN atau IPDN atau praja atau apalah itu namanya…mereka terlalu SOMBONG!

    astaghfirullah!

    dengan jantan saya sertakan email saya:
    nama: Yudha
    email: adoyudha@yahoo.com

    ingatlah….
    karena bagaimanapun anda yang pro ipdn perguruan tinggi kedinasan anda sedang disorot,
    ya menyoroti masalah dan krisis yang terjadi di kampus anda
    semua pihak sedang fokus terhadap anda,bukan bermaksud menyudutkan…
    tetapi menginginkan anda berubah ke arah lebih baik…

    mungkin bukan hanya anda tapi kita semua…
    ya…saya, anda , rekan semua harus bisa hijrah ke arah lebih baik

    …semoga

    …thanx to bung”anggara”

  87. Firman Adiyasa said:

    memalukan Institut yg seharusnya mrlahirkan calon2 pejabat negara yg ideal malah menjadi mesin pmbunuh

  88. petak dhe said:

    jelas to. yang benci ama anak IPDN itu sebagian besar dilandasi rasa iri dan dengki karena g lulus n g pny kesempatan sklh d ipdn. sodara YUDHA adlah SEBAGIAN KECIL dari orang yang mau mengakui yg G LULUS pd seleksi ipdn. ya begitulah komentarnya. Semuanya udah jls n nyata. jujur sy salut ama sodara YUDHA. tp syg skali.jantan anda msh msh setengah2.anda sklh d PTK, hrsnya bermental tinggi n tidak ragu2. kalo blh th anda d PTK mn?Sebenarnya kami selaku Praja IPDN lebih menghargai saran masukan yg konstruktif,bukannya malah mencerca n menghina tanpa arah. cb jk anda ato keluarga anda dihina n dicerca,bagaimana perasaan anda? bagi kami IPDN adalah keluarga kami yang ke2. terimakasih atas saran n masukan,ttp kami harapkan yang lebih konstruktif yang tentunya dgn bhs selayaknya orang yang pernah mengenyam bangku sekolah.

  89. hi, pakabar? numpang baca2 ya hehe…eh seklian numpang nampang dink 😀

  90. Top-x said:

    Wah berat juga tu ipdn,dirumahku neeh,yg katanya lurahnye lulusan ipdn,klo ada bantuan disunat melulu,masa bantuan 5 jeti dipotong 500 rb,padahal ni ye,dia kan sudah digaji ma negara,apalagi dulu ndidiknya pake cara tentara,la yang dihadapin kan rakyat,pns kan nglayanin masyarakat bukan dilayanin coy
    gimana mau maju negara ini,klo pendidikan calon aparatnye kaya gitu Pusiiing

  91. Ayodyapura said:

    Kepada Sdr Yudha; waah saya kecewa banget soalnya loe nongkrong melulu didepan Comp/ngenet nanti bisa abis tuh duit Ortu lho…doongkooll ni yee, Kpd Sdr ichooyy mampus aja sekalian sana (enak banget ngatain orang mampus, loe tu ya udah kena penyakit tau… lagi nunggu saatnya ya, makanya waktu muda dulu jgn ke dugem melulu udah gitu nyabu lagi)… enak kan dongkol tu… buat Bad Man ; Loe tu yg banci (Sst orang ini mengidap penyakit menahun lho namanya GAY atau XXX Ho**ose**ual, itu tuh kaya artis2 kita yg tampangnya keren tapi penyuka sesama jenis (dongkol ni yee)… biariin ini kan era ngomong sesuka hati-seenak perut kita donk, setuujuuu…

  92. Stabilisator Negara said:

    Coba kita alihkan sebentar perhatian ke ITB Bandung karena disana sedang ada berita tewasnya seorang Mahasiswa ITB akibat Ospek (kegoblokan mahasiswa Taaeee), maka dari itu saya Mengajak seluruh Mahasiswa Ikatan Dinas Indonesia dan seluruh rakyat indonesia agar :
    1. Mengutuk/menyumpahi semua Mahasiswa ITB beserta para Alumninya yang rata2 sombong & besar kepala (katanya keluaran Luar negeri).
    2. Bubarkan ITB (Institut Tukang Bunuh) ganti saja dengan Taman Dugem khusus untuk alumni ITB.
    3. Sweeping semua Mahasiswa ITB dan Alumninya, kemudian serahkan kepada Preman Pasar untuk diadu di Ring Gladiator.
    4. Melarang setiap aktivitas mahasiswa ITB (karena semua Bullshit/cuman banyak ngomong doang, kurang kerjaan, paling2 kalo mau bekerja maunya di luar negeri lupa tempat tinggal & tanah air kelahirannya).
    5. Diberikan Izin seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mengeksekusi Mahasiswa ITB & alumninya (Ngelemparin pake Kotoran Manusia kek atau Gebukin aja sekalian karena Otaknya doang yang pinter, hatinya terbuat dari Taaaeeee***)
    6. Demikian Instruksi ini diberikan untuk dapat dapat dilaksanakan se-segera mungkin mumpung beritanya masih saaaangaaatt Paannaaassss……Aasssss.

  93. Aparat Negara yang Netral said:

    Waduhh… gimana nih, masa Aparat negara dilawan, ya jadi susah donk urusannya, Mau panjang apa pendek !, mau cepat apa mau lambat !. Yang namanya Negara, Pemerintah atauwa aparat negara; apapun bidangnya tetap memiliki dasar hukum, pertimbangan anggaran dan pertimbangan Political Will dalam setiap tindakannya (bersifat Absolut/bukan Status Quo), kalo ada warga negara yang terus-menerus mengomel, cank-cenk-conk menuntut ini & itu, tidak mau diatur, sekehendak perut untuk ngomong dan bertindak tanpa ada landasan hukum yang tepat, silahkan pindah saja ke negara lain yang mampu mewujudkan mimpi & harapan yang diinginkan (saya menganjurkan Amerika Serikat karena disana You can do Anything what you want!) tapi ingat jangan coba-coba mengaku I’m Indonesian, kalo tidak punya kemauan untuk membantu pemerintah supaya bersama-sama memperbaiki keadaan negara ini yang sudah susah.

  94. Tandingan Kacrot said:

    ITB (Institut Tukang Bunuh) dan Para Alumninya salam hangat : Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk,
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Taiiiiieeekkk………….Taiiiiieeekkk
    Brrrraaavooooo IPDN, Viva Forefer……………..
    Brrrraaavooooo IPDN, Viva Forefer……………..
    Brrrraaavooooo IPDN, Viva Forefer……………..
    Brrrraaavooooo IPDN, Viva Forefer……………..
    Brrrraaavooooo IPDN, Viva Forefer……………..
    Brrrraaavooooo IPDN, Viva Forefer……………..
    Brrrraaavooooo IPDN, Viva Forefer……………..
    Brrrraaavooooo IPDN, Viva Forefer……………..
    Brrrraaavooooo IPDN, Viva Forefer……………..
    Brrrraaavooooo IPDN, Viva Forefer……………..
    Brrrraaavooooo IPDN, Viva Forefer……………..
    Brrrraaavooooo IPDN, Viva Forefer……………..
    Brrrraaavooooo IPDN, Viva Forefer……………..

  95. Penawar said:

    From: Rusdi excell@mitra.net.id
    Subject: DOSA MAHASISWA

    DARI DULU SAMPAI SEKARANG MAHASISWALAH SALAH SATU FAKTOR YANG TELAH BANYAK MENUMPAHKAN DARAH DINEGERI INI UNTUK SUATU KESIA-SIAAN!

    SEMOGA TUHAN MEMBERIKAN KUTUKAN KEPADA SELURUH MAHASISWA MAUPUN MAHASISWI YANG TERUS TERPUSATKAN PADA EGOSENTRIS DIRINYA SENDIRI!

    SENGSARA DIDUNIA DAN HUKUMAN DIAKHERAT ADALAH IMBALAN YANG PANTAS!

    DASAR MAHASISWA GOBLOK DAN TIDAK BERMORAL

    AMIN!

  96. Frans SS said:

    DEPARTEMEN DALAM NEGERI & OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA
    Mengajak Putra, Putri terbaik Bangsa Lulusan SMA/MA Sederajat, Untuk menjadi Kader Pemerintahan Republik Indonesia, Abdi Negara dan Abdi Masyarakat dalam wadah ;
    INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI (IPDN) UNIT REGIONAL & TERPUSAT
    Daftarkan segera diri Anda ke Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten/Kota di Seluruh Indonesia.
    Informasi Lebih lanjut untuk waktu Pendaftaran dll, hubungi BKPPD di Kabupaten/Kota tempat Anda berdomisili.
    Pendaftaran dan Seleksi Calon Praja IPDN tidak dipungut Biaya Apapun.
    BAGIAN HUMAS DIREKTORAT PENDIDIKAN & PELATIHAN
    DEPARTEMEN DALAM NEGERI & OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA.

  97. Frans SS said:

    Anda Sehat Jasmani & Rohani,
    Tinggi Badan: Pria Min;160cm, Wanita; 155cm dengan Berat Badan Ideal,
    Lulus Test Psikologi yg dilaksanakan oleh Dinas Psikologi TNI-AD,
    Sehat Kesemaptaan fisik maupun mental,
    Lulusan SMA/MA sederajat dengan Nilai UAN sesuai Standar Panitia Penerimaan,
    Ya, Andalah yg kami cari,
    Bergabunglah dalam Wadah Pendidikan & Pelatihan;
    INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI (IPDN)
    Jadikan Potensi diri Anda untuk berguna bagi Rakyat baik secara Jasmani maupun Rohani.
    Untuk Saran & Kritik layangkan ke franssinarta@ymail.com

  98. Drs. H. H. Toms, M.Si said:

    INFO IPDN Terbaru!!!

    Keberadaan Pakultas dan Jurusan (Manajemen dan Politik) di IPDN juga justru menambah buruk institusi. Hampir semua pekerjaan unit-unit, bagian dan bidang diambil alih atau kalo boleh menyebut DIRAMPOK oleh Pakultas. Banyak pegawai menganggur karena pekerjaan tersentralisasi pada Pakultas. Ironisnya, Pakultas tempat menampung para penjahat, buangan daerah, tidak kompeten.
    1. Menurut inpormasi. Pernah kejadian, anggaran praktek lapangan yang berada di bagian lain sebesar Rp. 1 milyar diminta oleh pakultas untuk pelaksanaan kegiatan PPL Muda Praja di Kabupaten Sukabumi. Padahal Bagian yang berwenang tsb katanya sudah ekspos di depan Bupati tinggal dilaksanakan, tapi karena diminta pakultas akhirnya bagian tsb mengalah.
    2. Banyak dosen dan pelatih tidak kebagian jatah mengajar dan melatih karena diambil oleh orang2 pakultas. Bayangkan dalam 1 semester, masing-masing dosen dan pelatih di pakultas mendapat jatah 9 kelas??
    Dimungkinkan ini terjadi karena orang2 pakultas tidak laku di luar atau mungkin takut kalah bersaing dengan kolega di unpad, unpas, uninus, unwim dsb (tidak usah menyebut ITB.. terlalu tinggi)!
    3. Dekan tidak pernah berkoordinasi dengan Purek I tapi justru potong kompas! Akibatnya, kurikulum tiap bulan berganti, mata kuliah aneh-aneh.
    4. Penghasilan orang2 pakultas jauh berada di atas orang2 unit2 lain.
    5. Mungkin pakultas overload pekerjaan, tapi coba tengok unit2 lain. Banyak pegawai yang datang hanya bengong… baca koran…. terus pulang.
    Bayangkan gimana seorang pegawai golongan 2 mau beli susu buat anaknya kalo gajinya kecil Cuma gara2 keberadaan pakultas!?? Kasian. Dholim bener.
    Ini menjadi kewajiban Rektor beserta para PR. Mampu tidak menyelesaikan permasalahan ini??
    Mudah2an jangan seperti Johanes Kaloh!
    Harus diakui…. IPDN pasca meninggalnya Cliff Muntu semakin buruk!!

    Tindakan yang perlu dilakukan :
    1. Hapus keberadaan Pakultas yang justru memperburuk citra IPDN. Tidak ada nilai tambah sama sekali karena justru menurunkan kualitas Praja.
    2. Ganti pejabat2 yang “money oriented” dengan individu2 yang kompeten. Kalau pimpinan mau, masih banyak kok org2 di IPDN yang baik2.
    Itu saja dulu…. Mampu gak rektor melakukan ini?????

    By toms2@radnet.id

    • anggara said:

      @toms
      terima kasih atas pendapatnya

  99. Org bikjak said:

    Ohhhh…MEMANG NEGERI PARA BINATANG

  100. Satu lagi, kalau memang berani komentar, please deh ngga usah sembunyi dibalik nama-nama yg aneh itu. Tunjukin dong nih gue, gue ga setuju. Bukannya gue ga setuju, dan lo ga perlu tau siapa gue.

  101. Renate said:

    I am sure this piece of writing has touched all the
    internet people, its really really good piece of writing on building up new weblog.

Leave a reply to IPDN Sick Cancel reply