Memperkarakan Sebuah Tulisan Bukanlah Langkah Yang Bijak
Pagi ini, secara tiba – tiba layar ponsel saya berkedip, ternyata ada kabar yang disampaikan oleh bungsubot menanyakan apakah saya mengetahui berita tentang Andrea Hirata yang akan memperkarakan seorang blogger? Saya hanya menjawab tidak, karena memang sudah lama saya tidak terlampau mengikuti TL di twitter yang kadangkala terlampau heboh. Dan saya sendiri masih terfokus pada persoalan pembuatan #jkttravelmapproject.
Saya sendiri nggak kenal dengan nama Damar Juniarto pun sama nggak kenalnya saya dengan Andrea Hirata. Saya hanya tahu kalau Andrea Hirata adalah penulis Laskar Pelangi yang sempat menghebohkan itu. Tapi karena penasaran dengan berita dari teman saya itu, saya coba ngeklik tulisan dari Damar Juniarto di Kompasiana yang dipersoalkan oleh Andrea Hirata. Iseng – iseng saya lihat ternyata ada juga salah seorang kompasianer yang juga menuliskan jawaban dari Andrea Hirata untuk Damar Juniarto tersebut. Saya sendiri tidak dalam kapasitas atau memiliki kapasitas untuk menilai apakah tulisan Damar tersebut benar adanya atau tidak. Tapi saya hanya melihat bahwa tidak pada tempatnya seorang penulis, apalagi penulis terkenal memperkarakan seorang penulis lain.
Penulis sama seperti Jurnalis tentu sangat keras menolak sensor dalam bentuk apapun, apalagi sensor dalam bentuk memperkarakan secara hukum. Kredo keduanya selalu sama yaitu Lawan Tulisan dengan Tulisan. Dari sisi itu, tentu saya sangat sepakat bahwa tulisan sebaiknya dilawan dengan tulisan, bukan malah dilawan dengan kekerasan fisik apalagi memperkarakan secara hukum. Rasa – rasanya koq haram hukumnya bagi seorang penulis memperkarakan seorang penulis lainnya hanya gara – gara tulisan yang mengkritik ataupun menyerang penulis lainnya.
Lagipula posisi keduanya saya nilai juga tidak seimbang, bagaimanapun juga Andrea Hirata tentu jauh lebih dikenal masyarakat ketimbang Damar Juniarto. Bagi para penggemar fanatiknya, apapun yang dikatakan Andrea bisa jadi merupakah sumber yang sahih dan layak dipercaya. Lalu pertanyaannya kenapa Andrea Hirata harus merasa resah dengan “serangan dadakan” dari seorang Damar Juniarto? Toh kritikan atas Andrea Hirata terutama dengan Laskar Pelanginya sebenarnya sudah ada sejak dulu, misalnya di tulisan ini atau pada tulisan disini .
Ah, saya suka heran, kenapa juga kritikan atau serangan di tulisan harus dibalas dengan proses hukum? Apakah yang sebenarnya dicari? Kebenarankan, Keadilan, atau ada hal yang lain? Entahlah, sayapun tak begitu mengerti, tapi yang jelas saya sangat menyesalkan apabila Andrea Hirata benar – benar bermaksud memproses Blogger ini secara hukum.
semoga aja Andrea Hirata menyadari kelebayannya
tulisan harusnya berbuah tulisan, bukan gugatan ke pengadilan