Archive

Tag Archives: Puisi

Dan saat aku sendiri àtau saat sepi hadir, dalam kegelapan yg mencekam atau dalam ramai yg bingar

Aku ingin kamu disini menemaniku memegang tanganku erat

Dan saat aku merasa terjatuh atau saat aku merasa dunia terasa tak adil

Aku ingin kamu disini memeluk tubuhku erat

Dan saat aku hanya bisa terdiam atau saat aku terjerat dalam kebingunan

Aku ingin kamu disini mendengarkanku dengan sabar

Dan saat aku merasa semuanya terasa hampa atau berlalu tanpa harapan

Aku ingin kamu disini mengertikan bebanku, ringankan langkahku

Dan saat keraguan melanda atau saat kecemasan hadir

Aku ingin kamu disini menatapku dan tersenyum lembut untukku

Menerima aku, membantuku berdiri, menemaniku, memberiku nafas, dan tetaplah disini

Bersamaku merajut rindu, menumbuhkan cinta dalam bahasa keheningan yg terjalin menjadi satu

Malam hadir menemani dingin dalam hati
Sendiri dan dicekam rindu
Dan aku tetap terjaga
Berpikir apa kamu merasakan hal yang sama?

If only I could have u here
Aku akan bercerita tentang semua hal, ya bahkan yang nggak penting sekalipun
Aku selalu menyukai setiap perjalanan yg kita tempuh, karena denganmu maka semua hal menjadi pantas untuk dikenang
Aku menyukai saat kamu disampingku, karena aku bisa menggenggam tanganmu dan mencium jemarimu
Melihatmu dalam jarak 5 cm, sekedar untuk menyakini bahwa senyummu selalu untukku
Teknologi tentu tidak akan bisa menggantikan rona yg ada saat kita saling menyentuh
Menjadikanmu hadir disini, tak perlu bantuan teknologi, cukuplah aku memejamkan mata dan kamupun hadir

Saat aku terjatuh
Maukah kamu menahanku agar tidak terjatuh terlampau dalam?
Saat aku takut
Maukah kamu menemaniku disini?
Saat mendaki bukit yang terjal
Maukah kamu tetap berjalan bersamaku?
Saat aku tidak mampu lagi bertahan
Maukah kamu mengingatku dalam setiap doamu?

Simpan aku di dalam hatimu

Agar kamu dapat menemukanku saat kamu berpikir tentang aku

Jangan pernah pergi dan meninggalkanku

Saat ini aku begitu menginginkan kamu dan selalu bermimpi tentang kamu

Berjalan di sampingmu, duduk berdua denganmu, menikmati keindahan lampu kota yang memendar terang

Memandang matamu yang indah sambil menggenggam tanganmu

Hanya kamu yang mampu membawa keajaiban dengan meniupkan nyanyian rindu ke dalam hatiku

Aku berharap dapat merasakan kehadiranmu nyata dalam setiap langkahku

Kamu dan cuma kamu yang aku inginkan saat ini dan nanti

Dan malaikatpun berkata bahwa hanya cintamu yang membuat hidupku berwarna

Ia tidak terlihat namun bisa dirasakan dalam setiap senyum yang kamu berikan di setiap pagi

Simpan aku dalam hatimu

Agar aku dapat menemanimu di setiap kakimu melangkah

Karena bahkan aku tak mampu menahan rindu saat kita jauh

Bermimpilah tentangku dan karena aku mengirimkan setangkai bunga untuk dapat kamu kenakan

Karena kamu adalah hidupku

Ya, kamu mimpiku. Dan mimpiku selalu dipenuhi dengan kamu. Seperti aku yang tak lelah mengejar semua impian dan mimpiku. Akupun tak pernah lelah mengejar cintamu
Kadang, aku memang harus rehat sejenak. Sekejap, dari lari panjang mengejarmu. Tapi, aku akan kembali berlari mengejarmu
Kamu, ya cuma kamu. Kamu dan seluruh mimpiku yang mengisi hari dengan beragam rasa. Menghiasi hidupku dengan beragam warna
Maukah kamu untuk berlari bersamaku? Mengejar mimpi bersama? Meski kadang salah satu dari kita lelah, tapi maukah kamu tetap berlari bersamaku meski jalanan terasa terjal dan curam?
Tetaplah berlari bersamaku dan tetaplah tersenyum. Bukankah hidup terkadang merah, biru, ungu, dan putih? Tapi tentu membentuk keindahan bersama warna lain. Seperti aku dan segala keindahan bersamamu.

Saat malam membuai tidurmu, aku terjaga memikirkanmu, tahukah kamu memikirkanmu adalah satu2nya hal yg paling menyenangkan
Lihatlah pada malam yang hangat, ia tak lelah menemani rembulan, akupun tak lelah menunggumu disini
Rasakan pada angin yg datang di sela2 jendela, ia membawa pesan rinduku, simpan pesanku rapi di pikiran dan hatimu Pesan rinduku itu, aku ingin kamu membuka dan membacanya rasa yg sama: rindu

Aku tidak tahu apa yang terjadi tentang kamu. Mungkin yang lain tidak terlampau penting saat kita bicara atau mungkin tentang bagaimana kamu telah membuatku tersenyum melebihi apa yang telah dilakukan orang lain.

Malam memuja hujan yang menapaki bumi
Saat semua hal tentangmu berbayang disini

Kenapa kita tidak menari di dalam deras hujan
Karena aku tak mau kehilangan waktu yang berjalan

Berbaringlah disini menatap malam yang sepi
Bukankah keindahan itu tercipta disini
Saat kita berdua menjala hasrat yang membuncah memecah keindahan

(Terjebak Macet di Kuningan, 20:31)

Berjalan dalam malam yang temaram
Menyusuri tepian esplanade yang menggoda resah
Saat kamu bertanya pelan dan lirih
Kenapa kamu memilihku

Jemarimu lincah berjalan di atas qwerty
Berbaris pertanyaan tercipta dalam kejapan mata
Meski mulutku terus terkunci

Aku menikmati setiap waktuku bersamamu dalam pikiran yg terbang dari seluruh rasa yg terpendam

Mencintaimu tentu tak sulit meski sedikit rumit
Aku tak bisa rumuskan dalam pledoii yang terurai logis dan Aku tak bisa menandai dengan P-1 atau T – 1 karena ini bukan Pengadilan

Duduk dalam keheningan untuk sembunyikan rasa
Dan perlahan hujan jatuh dalam sepi yang menggigit

Bibirmu lembut menyentuh hati yang terdalam
Saat aku tersadar kamu telah mencuri hariku

Banyak hal yang ingin kunyatakan pada bintang yang benderang
Tentang mimpi yang terbang dan terikat takdir

Saat aku ingin berbagi cerita dalam fajar yang merona
Karena aku mencintamu karena kewajaran dalam dirimu