Malam yang berbintang
Sepi dan senyap
Kamu berbisik lirih
Menarilah untukku
Menari
3 Comments
Malam yang berbintang
Sepi dan senyap
Kamu berbisik lirih
Menarilah untukku
Disini kita berbincang, tentang harapan dan kenangan yang terbungkus dalam mimpi.
Kenapa kita masih disini, akupun tak mengerti mungkin karena rasa ini tak hendak terpisah, mungkin juga karena kita saling merasa sepi
Mimpi itu tak hendak terbangkan dari pikiranmu? Kalaupun ia terbang, semoga ia terbang ke dalam pikiranku
Sore itu aku berdiri menatap kumpulan pelaju. Aku menanti keretaku di stasiun ini. Rasanya seperti menantimu di bawah baliho jalan itu.
Di seputaran stasiun kita menikmati setiap gesekan listrik yg terjadi di peron, dan aku mencintai tiap detik dalam genggamanmu.
Ah, aku tak ingin melepasmu kedalam kegelapan meski kita berada dalam keterpaksaan untuk saling melepas.