Serba-serbi Poligami


Beberapa waktu yang lalu aku menerima pertanyaan dari ymid naiya_cantik yang bertanya tentang proses cerai dalam hukum Islam. Kira-kira pertanyaannya adalah apakah ada hak yang hilang apabila istri menggugat cerai suami dan perbedaan antara isteri yang menuntut cerai dan suami yang menuntut cerai dan kemudian dia bercerita bahwa rekannya menikah dengan seorang laki-laki yang telah beristri (nah loh).

Wah ternyata banyak juga yang masih belum memahami tentang hukum dalam urusan keluarga seperti ini, enaknya di share di blog mungkin yaa
Di dalam hukum Islam, tidak ada perbedaan prinsipil antara istri atau suami yang menuntut cerai dan juga tidak ada hak yang kemudian hilang bila istri melakukan tuntutan cerai. Perbedaannya lebih ke perbedaan teknis yaitu apabila suami yang berkehendak cerai maka suami membuat permohonan talak ke Pengadilan Agama di tempat kedudukan termohon (istri), sementara bila istri yang berkehendak untuk cerai maka istri membuat gugatan cerai ke Pengadilan Agama di tempat kedudukan penggugat (istri) terkecuali bila istri meninggalkan rumah tanpa ijin suami maka gugatan dilakukan di Pengadilan Agama tempat kedudukan tergugat (suami) Diluar itu, maka sebenarnya tidak ada perbedaan prinsip dari tuntutan cerai baik yang dilakukan oleh istri maupun suami
Lalu bagaimana dengan poligami…? Ini memang satu persoalan, untuk komunitas muslim maka yang berlaku adalah prinsip poligami terbatas (restricted poligamy) sementara diluar komunitas muslim maka yang berlaku prinsip adalah monogami mutlak (absolute monogamy).
Sebetulnya menurut kacamata hukum, meski Islam membolehkan poligami namun dibatasi pelaksanaannya dengan sangat ketat yaitu dengan adanya syarat “adil”. Persyaratan adil ini merupakan persyaratan yang sifatnya sangat subyektif karena sangat sulit menemukan batasan adil. Oleh karena itu dalam hukum postif Indonesia kemudian diterjemahkan dengan berbagai keadaan seperti keharusan adanya ijin dari istri terdahulu, adanya ketidakmampuan secara biologis dari pihak istri untuk melahirkan keturunan (menurutku sih syarat ini sangat tidak adil bagi perempuan), malah menurutku harus lebih diperketat lagi karena ijin ini seringkali dimanipulasi oleh laki-laki. Dalam pandanganku jika suami hendak menikah lagi maka selain ijin diperlukan penetapan pengadilan yang menetapkan bahwa suami diperbolehkan menikah lagi dengan syarat-syarat seperti mampu secara ekonomi untuk menghidupi “keluarga besarnya” dengan layak, kesiapan secara psikologis dari seluruh pihak yang terlibat dalam perkawinan poligami tersebut, dan juga apakah ada semacam “restu” dari keluarga suami, istri, dan calon istri.
Problemnya poligami di Indonesia seringkali tidak taat hukum (dalam hal ini aku tidak pernah mendukung dan merestui poligami) sehingga seringkali dilakukan pemalsuan dokumen dan identitas. Perkawinan poligami “aspal” ini bisa digugat secara perdata melalui lembaga pembatalan perkawinan dan juga dapat dipidana karena pemalsuan dokumen dan identitas (harus diingat bahwa lebih banyak laki-laki yang memalsukan dokumen dan identitas).
Nah, lalu apa yang harus dilakukan, menurutku sih paling aman ya jangan diliriklah poligami dan buat kaum perempuan berhati-hatilah dengan poligami ini karena lebih sering menjerumuskan semua dibanding manfaatnya

Advertisement
109 comments
  1. didit said:

    Poligami yesss…
    Poligami itu sunnah rasul mas, jadi harus tetap didukung eksistensinnya sepanjang laki-laki mampu untuk berpoligami tentunya dengan berbagai aspek teologisnya…
    Mas Angga yang kukenal sebenarnya penganut poligami sejati seperti aku..he..3x.. benar tho mas

  2. Her said:

    Dimata saya seorang suami yang berpoligami jauh lebih mulia…lebih terhormat…bertanggungjawab…dan menghormati kaum wanita….( terlepas masalah2 yang terjadi dikemudian hari )…daripada suami monogami tetapi punya hobi jajan..yang begini ini manusia rendahan…

    Tentang syarat adil…memang hampir mustahil itu bisa dicapai…tetapi Alloh Swt memberi jalan keluar terhadap ketidakmampuan suami untuk berbuat adil yaitu ” jangan kamu terlalu cenderung terhadap salah satu, sehingga menyia nyiakan yang lainnya”…jadi batas ketidakadilan adalah jangan terlalu cenderung ke salah satu…..

  3. riri said:

    Aduh didit, kalo ibu ato sodara perempuanmu yang dipoligami gimana?

  4. atas nama didit said:

    Iya ngga apa apa toh selama mereka bahagia…dan ridha

  5. Pupuh said:

    yakin lo bisa adil…
    yakin…istri yang dipoligami gak sakit hati dan ikhlas…???
    dalamnya hati gak bisa diukur lho…
    bohong yang namanya dimadu gak sakit…
    menurut gue… buat poligami harus mendalami dan menguasai Islam secara kaffah…
    dari Al-Quran…Al Hadist… Riwayat nabi…
    menurut gue seumur hidup belajar Islam gak cukup… apalagi kita hidup jauh dari zaman Muhammad SAW… terlalu banyak ijtihad yang membiaskan…
    Jangan terlalu yakin seseorang bahagia tau tidak… ikhlas atau tidak…
    menurut
    itu lebih baik…dan cukup itu lebih baik…

    • Kelik said:

      Aku punya cerita seorang perempuan yang tidak mau di-poligamy namun tetap jalan berhubungan suami istri tanpa ikatan syah versi islam, dan semula yang mancing-2 syahwat adalah si wanita namun yang ingatkan siwanita juga. sadar itu dosa besar seharusnya kan segera menuju ke “nikah” versi islam namun katanya cukup taubat dan berhenti.

      dari gelagat perilaku si wanita sudah kenal laki-laki sejak usia 18 tahun dan sudah pernah berbuat dosa besar pula, namun ngaji di pesantren ternama, namun tetap saja berbuat dosa.

      Kemudian pernah menghancurkan perkawinan orang lain (teman kantornya), namun tidak mau dimarahi oleh istri yang dicerai…….

      Bagaimana menurut bapak dan ibu sekalian……?

  6. GLENN said:

    GUE GA SETUJU DGN POLIGAMI.APALAGI DILAKUKAN OLEH AA GYM,ORANG YANG SEHARUSNYA DPT MENJADI CONTOH DAN TELADAN BAGI BANYAK ORANG,JUJUG SAJA GUE KECEWA BANGAET,ENTAH SAIAPA LAGI YG KELAK DPT DIJADIKAN CONTOH DAN TELADAN BAGI RUMAH TANGGA LAIN DI INDONESIA….

  7. Muhdin said:

    Hati hati bicara sunnah Rasul dan jangan diartikan sepotong sepotong ……

    Baca , Artikan dan Pikirkan bacaan berikut ini .. ( diambil dari http://donnya.wordpress.com/2006/10/09/rahasia-dibalik-perkawinan-nabi-muhammad-saw/ )

    RAHASIA DIBALIK PERKAWINAN NABI MUHAMMAD SAW.

    Ketika orang-orang mendengar bahwa Nabi Muhammad SAW mempunyai banyak istri semasa hidupnya, banyaklah timbul suara-suara yang sumbang kearah Nabi Muhammad SAW.
    Padahal, kalau mereka mau menelaah lebih dalam untuk mengetahui apa rahasia dibalik perkawinan Nabi Muhammad SAW, niscaya mereka akan mengerti dan memaklumi adanya bahkan akan memuji kepintaran strategi dari Nabi besar Muhammad SAW, yaitu : “political and social motives”.
    Perkawinan pertamanya dengan Khadijah dilakukan ketika dia berumur 25 tahun dan Khadijah berumur 40 tahun. Selama hampir 25 tahuh, Nabi SAW hanya beristrikan Khadijah, sampai Khadijah meninggal dunia diumur 65 tahun (semoga Allah memberkahinya).
    Hanya setelah Nabi SAW berumur lebih dari 50 tahun, barulah nabi SAW mulai menikah lagi. Dengan demikian jelaslah bahwa jika memang Nabi SAW hanya mencari kesenangan semata, tentulah tidak perlu beliau menunggu sampai berusia lebih dari 50 tahun, baru menikah lagi. Tapi Nabi Muhammad SAW tetap mencintai Khadijah selamaa 25 tahun, sampai Khadijah meninggal dunia di usia 65 tahun.
    Perkawinannya selanjutnya mempunyai banyak motive. Beberapa perkawinan adalah dengan tujuan membantu wanita yang suaminya baru saja terbunuh didalam membela Islam. Yang lain adalah demi menambah dan mempererat hubungan dengan salah satu pendukung fanantik Islam, Abu Bakr (semoga Allah memberkahinya).
    Ada juga dalam upaya membangun hubungan yang baik dengan suku-suku lain yang semula berniat memerangi Islam. Sehingga ketika Nabi SAW mengawininya, maka perang pun terhindarkan dan darah pun tak jadi tumpah.
    Setidaknya, ada Professor Non-Muslim yang berkesempatan mempelajari secara langsung mengenai sejarah dan kehidupan Nabi Muhammad SAW berkesimpulan yang berbeda dengan kesimpulan kaum non-muslim lainnya.
    John L. Esposito, Professor Religion and Director of Center for International Studies at the College of the holly cross, mengatakan bahwa hampir keseluruhan perkawinan Nabi Muhammad SAW adalah mempunyai misi sosial dan politik (political and social motives) (Islam The straight Path, Oxford University Press, 1988).
    Salah seorang non-muslim lainnya, Caesar E. Farah menulis sebagai berikut: “In the prime of his youth and adult years Muhammad remained thoroughly devoted to Khadijah and would have none other for consort”.
    Caesar Farah pun berkesimpulan bahwa perkawinan Nabi Muhammad SAW lebih karena alasan politis dan alasan menyelamatkan para janda yang suaminya meninggal dalam perang membela Islam.
    Sehingga memang jika melihat lagi ke sejarah, maka dapatlah diketahui apa alasan sebenarnya perkawinan nabi Muhammad SAW.
    Berikut ini kita tampilkan nama-nama Istri Nabi Muhammad SAW beserta sekilas penjelasannya:
    1. Siti Khadijah: Nabi mengawini Khadijah ketika Nabi masih berumur 25 tahun, sedangkan Khadijah sudah berumur 40 tahun. Khadijah sebelumnya sudah menikah 2 kali sebelum menikah dengan Nabi SAW. Suami pertama Khadijah adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya adalah Oteaq Almakzomy, keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah menjadi janda. Lima belas tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad SAW pun diangkat menjadi Nabi, yaitu pada umur 40 tahun. Khadijah meninggal pada tahun 621 A.D, dimana tahun itu bertepatan dengan Mi’raj nya Nabi Muhammad SAW ke Surga. Nabi SAW sangatlah mencintai Khadijah. Sehingga hanya setelah sepeninggalnya Khadijah lah Nabi SAW baru mau menikahi wanita lain.
    2. SAWDA BINT ZAM’A: Suami pertamanya adalah Al Sakran Ibn Omro Ibn Abed Shamz, yang meninggal beberapa hari setelah kembali dari Ethiophia. Umur Sawda Bint Zam’a sudah 65 tahun, tua, miskin dan tidak ada yang mengurusinya. Inilah sebabnya kenapa Nabi SAW menikahinya.
    3. AISHA SIDDIQA: Seorang perempuan bernama Kholeah Bint Hakeem menyarankan agar Nabi SAW mengawini Aisha, putri dari Aby Bakrs, dengan tujuan agar mendekatkan hubungan dengan keluarga Aby Bakr. Waktu itu Aishah sudah bertunangan dengan Jober Ibn Al Moteam Ibn Oday, yang pada saat itu adalah seorang Non-Muslim. Orang-orang di Makkah tidaklah keberatan dengan perkawinan Aishah, karena walaupun masih muda, tapi sudah cukup dewasa untuk mengerti tentang tanggung jawab didalam sebuah perkawinan. Nabi Muhammad SAW bertunangan dulu selama 2 tahun dengan Aishah sebelum kemudian mengawininya. Dan bapaknya Aishah, Abu Bakr pun kemudian menjadi khalifah pertama setelah Nabi SAW meninggal.
    4. HAFSAH BINT U’MAR: Hafsah adalah putri dari Umar, khalifah ke dua. Pada mulanya, Umar meminta Usman mengawini anaknya, Hafsah. Tapi Usman menolak karena istrinya baru saja meninggal dan dia belum mau kawin lagi. Umar pun pergi menemui Abu Bakar yang juga menolak untuk mengawini Hafsah. Akhirnya Umar pun mengadu kepada nabi bahwa Usman dan Abu Bakar tidak mau menikahi anaknya. Nabi SAW pun berkata pada Umar bahwa anaknya akan menikah demikian juga Usman akan kawin lagi. Akhirnya, Usman mengawini putri Nabi SAW yiatu Umi Kaltsum, dan Hafsah sendiri kawin dengan Nabi SAW. Hal ini membuat Usman dan Umar gembira.
    5. ZAINAB BINT KHUZAYMA: Suaminya meninggal pada perang UHUD, meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa orang anak. Dia sudah tua ketika nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3 bulan setelah perkawinan yaitu pada tahun 625 A.D.
    6. SALAMA BINT UMAYYA: Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al Mogherab, meninggal dunia, sehingga meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam keadaan miskin. Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan beberapa sahabat lainnya meminta dia mengawini nya, tapi karena sangat cintanya dia pada suaminya, dia menolak. Baru setelah Nabi Muhammad SAW mengawininya dan merawat anak-anaknya, dia bersedia.
    7. ZAYNAB BINT JAHSH: Dia adalah putri Bibinya Nabi Muhammad SAW, Umamah binti Abdul Muthalib. Pada awalnya Nabi Muhammad SAW sudah mengatur agar Zaynab mengawini Zayed Ibn Hereathah Al Kalby. Tapi perkawinan ini kandas ndak lama, dan Nabi menerima wahyu bahwa jika mereka bercerai nabi mesti mengawini Zaynab (surat 33:37).
    8. JUAYRIYA BINT AL-HARITH: Suami pertamanya adalah Masafeah Ibn Safuan. Nabi Muhammad SAW menghendaki agar kelompok dari Juayreah (Bani Al Mostalaq) masuk Islam. Juayreah menjadi tahanan ketika Islam menang pada perang Al-Mustalaq (Battle of Al-Mustalaq). Bapak Juayreyah datang pada Nabi SAW dan memberikan uang sebagai penebus anaknya, Juayreyah. Nabi SAW pun meminta sang Bapak agar membiarkan Juayreayah untuk memilih. Ketika diberi hak untuk memilih, Juayreyah menyatakan ingin masuk islam dan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir. Akhirnya Nabi pun mengawininya, dan Bani Almustalaq pun masuk islam.
    9. SAFIYYA BINT HUYAYY: Dia adalah dari kelompok Jahudi Bani Nadir. Dia sudah menikah dua kali sebelumnya, dan kemudian menikahi Nabi SAW. Cerita nya cukup menarik, mungkin Insha Allah disampaikan terpisah.
    10. UMMU HABIBA BINT SUFYAN: Suami pertamanya adalah Aubed Allah Jahish. Dia adalah anak dari Bibi Rasulullah SAW. Aubed Allah meninggak di Ethiopia. Raja Ethiopia pun mengatur perkawinan dengan Nabi SAW. Dia sebenarnya menikah dengan nabi SAW pada 1 AH, tapi baru pada 7 A.H pindah dan tinggal bersama Nabi SAW di Madina, ketika nabi 60 tahun dan dia 35 tahun.
    11. MAYMUNA BINT AL-HARITH: Dia masih berumur 36 tahun ketika menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang sudah 60 tahun. Suami pertamanya adalah Abu Rahma Ibn Abed Alzey. Ketika Nabi SAW membuka Makkah di tahun 630 A.D, dia datang menemui Nabi SAW, masuk Islam dan meminta agar Rasullullah mengawininya. Akibatnya, banyaklah orang Makkah merasa terdorong untuk merima Islam dan nabi SAW.
    12. MARIA AL-QABTIYYA: Dia awalnya adalah orang yang membantu menangani permasalahan dirumah Rasullullah yang dikirim oleh Raja Mesir. Dia sempat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ibrahim. Ibrahim akhirnya meninggal pada umur 18 bulan. Tiga tahun setelah menikah, Nabi SAW meninggal dunia, dan akhirnya meninggal 5 tahun kemudian, tahun 16 A.H. Waktu itu, Umar bin Khatab yang menjadi Iman sholat Jenazahnya, dan kemudian dimakamkan di Al-Baqi.
    Kalau sudah tahu begini dan kalau memang dikatakan mau mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW, kira-kira masih minat dan berani nggak ya kaum Adam untuk ber-istri lebih dari 1?

    (sumber: anwary-islam.com)

  8. Lia said:

    masalah poligami memang masalah yang sensitif.Saya sebagai seorang perempuan tidak setuju dengan adanya poligami,sakit hati bhouooooooook!!!disakiti oleh orang yang kita cintai

  9. girlpower said:

    Wanita mana yang akan rela jika suami yang mereka cintai menikah lagi,kalopun itu ada tapi hanya 1:1000

  10. Rosid said:

    Udah Deh…gak usah perpanjang debat kusir soal POLIGAMI…karena itu hak seseorang untuk melakukan atau tidak, tapi bagi yang ingin melakukanya…usahakan jangan membawa-bawa agama sebagai alat pembenaran…terhadap maksudnya…karena akan lebih keliru dan berdosa besar jika agama jadi pembenaran tapi kenyataan berpoligami untuk melampiaskan nafsu seksualnya saja

  11. Yanti-Surabaya said:

    Pembacaan terhadap ayat yang membolehkan poligami dalam Al-Quran seharusnya dimaknai dari sejarah turunya ayat itu sendiri. Dari zaman dulu itu sudah ada poligami dan sangat merugikan perempuan. Tapi tidak mungkin menghapuskannya secara langsung, karena itu Allah menurunkan ayat tentang poligami. Artinya ayat tersebut harus dimaknai sebagai upaya Islam untuk menghapuskan poligami selamanya dari muka bumi karena tahu bahwa poligami sangat merugikan tidak hanya perempuan tapi juga anak. Aturan tentang poligami pada saat itu merupakan jalan revolusioner yang paling modern menurut seorang sosiolog US yang meneliti kehidupan Rasulullah. Hal itu harusnya dipahami oleh para peganutnya dengan tidak mengikuti cara-cara jahiliyah sebelum masa Rasulullah datang dan memahami semangat sesungguhnya dari ayat poligami dan bukanny dijadikan alat pembenar untuk kepentingan sahwat semata. Buktinya, ketika Fatimah Az Zahra akan dipoligami oleh suaminya, rasulullah sebagai ayahnya tidak mengijinkannya.
    Peraturan tentang mengijinkan poligami apapun bentuknya saat ini merupakan perwujudan dari kejahatan terhadap perempuan dan harus ditolak dengan tegas.

  12. Muhdin - Jakarta said:

    Ibu Yanti …. saya mohon maaf sebelumnya dan bukan ingin menyinggung perasaan ..

    Ibu berkata “Peraturan tentang mengijinkan poligami apapun bentuknya saat ini merupakan perwujudan dari kejahatan terhadap perempuan dan harus ditolak dengan tegas.”

    Pertanyaan saya… bagaimana dengan janda2 yang menjadi istri ke 2, 3 ke 4 ? apakah mereka korban kejahatan juga? mereka juga perempuan kan?

    Kalau benar, bagaimana bentuk kejahatan yang mereka terima?

    Padahal bila tidak menikah lagi, mereka ( khusus janda2 dengan anak2nya ) tidak mampu utk mencari nafkah bagi kehidupan mereka. Sedangkan santunan yang diterima tidak mencukupi…

    Seorang pemuda , kecil sekali kemungkinannya utk menikahi janda yg memiliki anak…..

    Seorang Duda, banyak pilihan gadis2 yang jauh lebih muda daripada janda2 tersebut

    Siapa yang membela mereka ????

    terima kasih

    Muhdin – Jakarta

  13. moslem said:

    Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fath al-Baari menyatakan, “Para ulama telah bersepakat bahwa menikah lebih dari empat wanita merupakan bagian dari kekhususan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ( Lihat: Imamas-Syaukani, “Kitab an-Nikah,” Nayl al-Authar, hlm. 268)

    Kebolehan poligami juga telah masyhur dikalangan sahabat, tabi’in, tabi’ at-tabi’in dan para Imam Mazhab. Bahkan Rasulullah memberikan motivasi kepada umatnya untuk memperbanyak istri. Hal itu telah dipahami oleh para shahabatnya, hingga Ibn Abbas r.a. berkata : “Menikahlah, sesungguhnya orang terbaik dari umat ini (Rasulullah) menjadi orang yang paling banyak istrinya” (HR al-Bukhari)

    Umat islam terpengaruh, bahkan ada diantaranya –pria dan wanita- yang baru tahu baca tulis memposisikan diri-diri memfatwakan halal dan haram serta ikut2an mencaci maki ulama-ulama Islam ketika ulama-ulama tersebut ingin mengingatkan dan berhenti dari kelancangan. Padahal kebanyakan makhluk-makhluk lancang ini tidak tahu tata cara wudhu’ dan shalat bahkan tidak tahu bagaimana bersuci, akan tetapi dalam masalah poligami adalah merasa ahli ijtihad.
    Sebagian besar alasan yang mereka katakan hanyalah berdasarkan perasaan , bukan kajian secara Qur’ani dan As-Sunnah.

  14. lia said:

    poligami???knp g?selama suami bisa adil,yang penting kalo dy g bisa adil berarti dy yang dosa

  15. anti POLIGAMI said:

    gue sebagai lelaki merasa ngak setuju bgt atas sikap seorang lelaki yg ber POLIGAMI.jgn memandang dari sebelah mata kalo poligami itu diperbolehkan apalagi Rasulullah SAW melakukan nya.hati dan perasaan wanita apalagi istri kita nggak tau.giamana kalo elo yg jd seorang perempuan /istri yg dipolgami oleh suami elo sendiri.emangnya elo Rasul,jgn sok pake bawa bawa nama nabi.

  16. dino said:

    masalah poligami (perkawinan) atau jodoh adalah Rahasia dan ketentuan Allah yang kita tidak dapat mengetahuinya, seperti juga Ajal dan Rezki itu sudah ditentukan oleh Allah, jadi tak usalah masalah ini diributkan, masih banyak permasalahan yang lebih penting.

  17. smile said:

    kenapa harus meributkan poligami mlulu sih??mbok ngeributin yg lain aja.klo ada yang poligami ya monggo aja la dibolehin to..ya tapi klo bisa, klo mo poligami ya liat-liat dulu bisa ga bahagiain kedua-duanya ama anak-anak mereka. ya klo g bisa adil ma kedua-duanya y ga usah poligami.
    saya pikir orang yang poligami harus memikirkan perasaan istri sama anak2 mereka. jika mereka ridho ya silahkan, tapi jika mereka g bisa menerimanya jgn dipaksaain.
    saya kira juga laki2 akan berfikir beriburibu kali jika ingin poligami. apakah benar begitu mas2 dan bapak2??

  18. heltjeu said:

    Secara manusia, sangat wajar bila seorang istri sangat berat menerima bila dimadu, laki-laki juga sangat tidak suka bila ‘diduakan” bukan? Jadi wajar lah reaksi wanita begitu ‘keras’ bila menyinggung poligami. Tolong lebih empatis dan dipahami…

    Namun demikian karena dari sisi agama, Allah saja membolehkan,…halal… siapa sih saya yang berani sok tahu dan menyatakan ‘anti poligami’?

    Berkaca dari Teh Ninih …menurut saya dia wanita yang luar biasa, dan sebagai wanita saya mengagumi keputusannya untuk BERUSAHA berhasil dalam ‘ujian iman’ dengan menempatkan cinta yang paling tinggi adalah untuk Allah SWT semata. Allah SWT mungkin menguji dengan meminta hal yang paling dicintainya di dunia yaitu -kecintaan pada suami-, dia bersedia menyerahkannya, itu baru manusia yang luar biasa.
    Bayangkan, setelah 20 tahun berbakti pada suami, dan 7 kali melahirkan anak, yang berarti 7 kali mempertaruhkan nyawa…that’s priceless!

    Lucunya entah mengapa, kalau dulu saya sangat respek kepada Aa Gym, sekarang jauh berkurang karena bagi saya walau apa yang dia lakukan adalah halal, tapi bagi saya keputusannya untuk berpoligami adalah suatu ‘kekalahan’ terhadap dirinya sendiri.Hm.

    Allah SWT maha adil, Dia yang memberi ,hanya kepadaNya kita mengembalikan apa yang dipinjamkan pada kita, termasuk sejenak singgahnya kebahagiaan di masa hidup.
    Teringat istilah orang Jawa jaman dulu… hidup itu hanya sejenak seperti orang mampir minum kopi…
    Sudah siapkah saya?

  19. tuyah666 said:

    BAGI YANG TAU “MUKA”TUHAN TOLONG TANYA APA BOLEH MANUSIA POLIGAMI ATO POLIANDR????????DRI TADI AKU LIAT SEMUA MENGATAS NAMAKNA TUHAN DAN AGAMA DALAM BERPENDAPAT TENTANG MEMPERBOEHKAN POLIGAMI,JADI TOLONG KASI TAU AKU “MUKA” ATO “SUARANYA” SAJA DEH!!!!PLISSSSS
    Menurut aku TIDAK ada kehormatan bagi wanita yang dimadu dengan berpoligami!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  20. Hamba Alloh tea euy !!! said:

    Satu hal yang harus disadari adalah bahwa kita adalah makhluk ciptaan Alloh, dan hanya Dia yang tahu betul sifat dan karakter cuptaanNya. Syariat pun diterapkan karena Alloh tahu betul itu cocok untuk makhlukNya dan tidak mungkin menganiaya makhlukNya. Poligami merupakan ajaran yang telah Alloh tetapkan untuk manusia sebagai penghormatan bagi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk terbaik ciptaanNya.
    jika anda tidak melakukan poligami karena anda memang tidak mau atau tidak mampu, itu gak jadi masalah, akan tetapi jika anda tidak melakukannya karena anda menafikan adanya ayat tentang poligami, berarti anda telah kufur terhadap ayat Alloh… Dan anda pasti tahu konsekwensi makhluk yang kufur terhadap ayat Alloh…. Maka pikirkanlah itu !!!! Kebenaran dan keadilan Yang Maha Kuasa, seringnya terasa setelah kita ditegurNya langsung lewat musibah atau adzab yang kita terima.
    Sikapterbaik adalah Sami’na Wa Atho’na, dan Alloh pun tidak menuntut kita melakukan sesuatu yang memang kita tidak mampu.

  21. insan said:

    menurut saya dari adanya kasus poligami ini menunjukkan bahwa manusia adalah mahluk yang tak lepas dari salah dan lupa, dan dalam kehidupan ini siapapun dia dan apapun posisinya dia tetap makhluk Allah SWT, yang memiliki kekurangan.
    ajaran agama adalah mutlak harus ditaati tetapi kita juga harus dapat menafsirkan ayat-ayatNya dengan baik dan berdasar. dan pelaksanaanya juga harus melihat apakah hal ini akan membawa pada kebaikan umat atau keresahan umat, yang dilihat dari beberapa sudut pandang, baik agama, sosial, psikologis, dll.

    “ya ALLAH SWT berikanlah petunjuk bagi ummatmu saat ini tunjukkanlah mana yang baik dan mana yang buruk atas apa yang kami lakukan, karena hanya engkaulah apa yang ada/makna dibalik semua kejadian didunia ini”(AMIN 1000X)

  22. almahdy said:

    Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Yusuf Hasyim sangat menyesalkan sikap KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) yang melakukan poligami : “Saya sangat menyesal, walaupun dia tidak melanggar hukum agama. Dia melanggar etika dan norma-norma di masyarakat,” kata sesepuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim, itu melalui telepon kepada ANTARA Surabaya.

    Menurut dia, hal yang tidak dipikirkan oleh Aa Gym adalah : dirinya kini telah menjadi ulama publik figur yang mewakili kalangan modern, sehingga semua sikapnya pasti akan disoroti banyak orang. Ia mengemukakan, untuk mempersulit poligami harus dilakukan dengan syarat yang ketat, antara lain melalui persetujuan isteri pertama, adanya keterangan dokter yang menerangkan isteri tidak bisa melayani suami atau tidak bisa memiliki keturunan dan alasan yang masuk akal. Jangan seperti Aa Gym yang dengan terang-terangan telah mengumbar hasratnya, yang mungkin telah sekian lama terpendam, dan satu hal yang tidak bisa diterima adalah kenapa pilihannya harus jatuh pada sesosok Alfarini, yang berparas cantik dan bertubuh seksi itu.

    Banyak pendapat yang berlainan, baik dari yang anti sama poligami maupun yang membela poligami. Kedua-duanya (yang pro dan kontra itu) menulis pendapat mereka dengan berbagai cara dengan dilengkapi dalil-dalil seperti ayat-ayat Alqur’an dan hadis yang diambil sepenggal-sepenggal, justru bukannya ‘mencerahkan’ tapi malah tambah bikin bingung dan pusing. Sehingga, ada sebagian orang yang kurang tahu bahkan mungkin tidak tahu apa-apa ikut-ikutan membuat tulisan ‘berapi-api’ yang malah bikin keruh dan semakin mengaburkan makna poligami sebenarnya, sebagian dari kita telah ‘terjebak’ dalam suatu paradigma seputar poligami dan berusaha ‘membenarkan’ pendapat diri sendiri.

    Kalau kita tidak menyetujui poligami sama dengan mengingkari sunnah Nabi SAW dan ketetapan Allah SWT dengan demikian bisa dikatakan ‘musyrik kecil’, yang tidak menyetujui poligami berarti tidak menghargai wanita-wanita yang mungkin bisa jadi perawan tua (yang begini ini terlalu berpegang teguh pada angka statistik yang menunjukkan jumlah wanita lebih banyak dari pria), bagi yang sudah mampu hukumnya wajib berpoligami, mengapa tidak memberikan zakat atau sedekah yang lebih untuk para janda atau asumsinya bahwa janda pasti butuh akan kehangatan pria ?

    Dan menurut sebagian kita yang kontra: yang berpoligami sama aja ‘menganiaya’ wanita, tidak menghargai perasaan wanita, yang menyetujui poligami berarti napsunya besar, yang berpoligami dibilang takabur karena sok yakin bisa berlaku adil, dan lain-lain yang seolah-olah mau menunjukkan bahwa poligami adalah hal paling buruk, hal paling tidak berperikemanusiaan. Mana yang benar, mana yang salah? Memang semua tergantung dari tafsir masing-masing, dan banyak sekali tafsir yang ada (tidak hanya masalah poligami) dalam Islam selalu menimbulkan Pro dan Kontra, itu semua membuktikan bahwa agama masih perlu dikaji dengan lebih seksama dan disesuaikan dengan apa yang ada dimasa sekarang ini.

    Belakangan ini semakin santer terdengar bahwa poligami itu sunnah? bahkan ada yang bilang sunnah Muakkadah atau sunnah yang dianjurkan pada Surah Annisa’ ayat 3 yang selama ini dikumandangkan sebagai ‘anjuran poligami’ dengan bunyi : …maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi, dua, tiga atau empat.”?? Seperti yang aku bilang tadi, ayat itu terpotong. Terjemahan komplitnya seperti ini : “Dan jika kamu tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”.

    Kenapa Nabi SAW melakukan poligami? sebenarnya nabi berpoligami setelah istri pertamanya Siti Khotijah meninggal, yang telah hidup 25 tahun dengannya, dan Istri setelah itu justru melebihi kuota yang dikatakan dalam Alquran yaitu maksimal 4 (baca ayat diatas) Bukankah apa yang dilakukan Nabi merupakan sunnah yang harus ditiru? Nabi SAW juga manusia biasa, dan bukan sosok manusia yang sempurna, Nabi SAW berpoligami karena alasan-alasan yang mungkin sulit kita temui saat ini. Misalnya, menyelamatkan janda dari panglima yang gugur di medan perang, menikahi seorang wanita untuk menetapkan hokum, dan strategi lain dalam melakukan syiar Islam, serta hal-hal yang bersifat politik demi menegakkan Islam.

    Jadi masalahnya sekarang adalah bagaimana kaum adam dapat mengendalikan nafsu syahwatnya, jangan bersembunyi dibalik kitab dan agama, dan menuntut kaum hawa untuk merelakan suaminya melampiaskan hasratnya dengan alasan sunnah, padahal ada hawa nafsu setan yang terus bergejolak tanpa bisa dibendung dan dilatih untuk lebih baik, dan disatu sisi kaum hawa dimohon Ikhlasnya dengan iming-iming surga dan itukah yang di ajarkan Islam selama ini ?

  23. wulan_soil said:

    POLIGAMI……
    gue g tau poligami itu menyakitkan ato g. tapi mungkin gue bisa merelakan hal itu kalau keadaan gue sbgai seorang wanita tidak bisa menjadi pendamping yang selayaknya.mungkin itu menyakitkan, tapi tugs seoarang wanita adalah menjadi seorang yang bisa menyenangkn suami(suami yang “baik”) lahir dan batin.

  24. swiss 69 said:

    KONTRA POLIGAMI…
    Yakin seorang laki2 bisa adil?yakin dari segi waktu,uang,tenaga,jatah mlm,ksh syng,rsa cinta,ksetiaan dll….bneran tuh bsa adil????jgn nurutin hawa nafsu semata dunk?

  25. ada 3 saja sebab seseorang dapat berpoligami:
    1.bila isteri tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagai istri
    2.bila isteri tidak dapat memberi keturunan
    3.bila istri cacat total/ seumur hidup
    Nah, pengadilan agama di Indonesia sudah melencengkan syarat berpoligami.PA memberi izin berpoligami bila ada izin resmi dari istri dan menyelidiki kebenarannya. faktanya di Indonesia hal itu tidak terjadi….semua bisa diatur bila SAYA PUNYA UANG!!!!!

  26. GTG KUCHINGX'GIE' said:

    KONTRA POLIGAMI……………………
    kami dr pihak wanita tidak setuju dgn adanya poligami.kenapa?karena dgn adanya poligami para laki2 kadang menggunakan hak poligami itu dgn SEMAU GUE!!!!!
    “EMANSIPASI WANITA,GUYS!!!!!!!!…………

  27. Andri Subandrio said:

    Tolong jelaskan mengenai pengertian EMANSIPASI WANITA, sebab banyak orang teriak emansipasi tetapi ketika ditanya apa makna dan tujuan emansipasi mereka bungkam.

    Mengenai ketidak setujuan anda itu adalah hak, tetapi harus jelas alasan ketidak setujuan tersebut, jangan sampai nanti bertentangan dengan QS Al Maidah 44 s/d 48

    Be carefull by your opinion

  28. agus md said:

    ech aku hanya ingin nimbrung gak pengen ikut – ikutan komentarin soal poligami tuch terserah masing – masina orang dech tapi aku ada pertanyaan yang sangat mendasar kira – kira faktor terbesar yang mempengaruhi orang tuk poligami tu apa sich?

  29. qleemint said:

    @agus md
    Faktor pertama (terbesar)— nafsu
    faktor kedua — ego
    faktor ketiga — sayang
    faktor keempat — kasihan deh lu, nggak ada yg ngrawat

    Kalau aku sih, empat faktor kujadikan atu’, dah…15 thn aku monogami.
    Dan, sekarang stlah poligami, ah…. aku kecewa.

    Kenapa nggak dr dulu-2… enak gila…

  30. Adi said:

    Mas/Mbak/Pak/Bu aku mau nanya. Bagaimana peran anak dalam menyikapi. Ibunya yang menikah lagi dengan seorang pria. Dimana pria tersebut masih punya istri dan sakit (tidak mampu). Dan menikah siri dengan Ibuku, tanpa sepengetahuan istrinya yang pertama bahkan keluarganya dan keluargaku. Bahkan sebelumnya, sebagai anak saya nggak diajak rembukan (diskusi) terlebih dahulu. Sebelum menikahi dgn ibu saya, latar belakang pria tersebut buruk (semenjak istrinya pertama sakit) bahkan anak dari si pria tersebut membenarkannya. Terus terang saya nggak bisa terima pria tersebut, terlebih lagi pria tersebut saya ajak ketemu untuk diskusi dengan saya seolah menghindar. benar2 picik sekali orang itu…. Pria itu sangat jauh dari karakter almarhum ayah saya.
    tolong dibalas melalui email, saya perlu jawaban yang haq

    • bagus said:

      dunia tak ada yang sempurna, itu hanya slh satu kasus, yg lain banyak yg sukses. akhirnya dikembalikan kepada Tuhan. jd pelajaran bg kita agar selalu berdoa yg baik2 jauh2 hari utk ms dpn agar terhindar dr itu semua. rezeki jodoh mati ditangan Tuhan kuatkan keyakinan pada NYA..

  31. Nophie said:

    Poligami?????? Memang sih poligami itu disunahkan oleh Allah dan didalam Al-Qur’an juga dibolehkan seorang laki – laki untuk berpoligami dan hal itu juga disertai dengan fakta bahwa populasi perempuan di Indonesia ini lebih banyak daripada populasi laki – laki. Tapi apakah seorang laki – laki yang berpoligami dapat mengerti taupun memahami hak – hak seorang istri?Apakah seorang suami yang berpoligami dapat berlaku adil kepada istri – istri mereka?Dan apakah istri – istri mereka dapat hidup rukun selayaknya sebuah keluarga? Hal itu, mungkin saja terjadi tapi persentase kemungkinan hal tsb berjalan dengan baik adalah kecil.

  32. anggara said:

    Pak Adi,

    Pak Adi bisa melaporkannya ke polisi atas tuduhan perzinahan, karena bagaimanapun juga secara formal, hukum tidak membenarkan perkawinan “tidak resmi” tersebut. Namun untuk penguatnya anda harus bekerja sama dengan keluarga anda sendiri dan keluarga dari istri pertama “ayah tiri” anda. Anda juga bisa melaporkan penghulunya. Selain itu bisa juga ditempuh gugatan secara perdata terhadap “ayah tiri” anda “ibu anda” dan juga penghulunya
    Demikian tanggapan sederhana saya.
    Untuk lebih lanjutnya anda memerlukan bantuan seorang advokat

  33. zilfa said:

    kenapa pria selalu egois,,,tidak pernah memikirkan perasaan wanita ketika mereka berpoligami,,,coba deh ditanyain bgmn perasaan mereka ketika kita melakukan poliandri????sakit ga,,,nerima ga,,,,

    • bagus said:

      poliandri udah bener tuh. skrg tanyakan pada wanita knp dia mau menerima jadi isteri kedua? krn poligami terjadi ada kesepakatan kedua belah pihak. laki2 disuruh peduli pd wanita tp sesama wanita malh ga peduli pd sesama kaumnya……hehe….

  34. anonimous said:

    Mengapa kita harus sibuk mempermasalahkan pro dan kontra poligami. Bukankah banyak hal yang lebih penting selain mempermasalhkan poligami. Tapi alasan yang menyebabkan seorang suami berpoligami yaitu diantaranya :
    1. suami merasa seorang istri tidak dapat melakukan kewajibanya sebagaimana mestinya.
    2. suami terlalu fanatik.
    3. suami sudah dapat ijin dari sang istri untuk melakukan poligami.

    WARNING bagi para suami :
    Jika anda tidak yakin dapat berbuat adil baik dalam segi materi maupun kasih sayang, sebaiknya urungkan dulu niat anda untuk berpoligami.

  35. sofea said:

    Saya adalah seorang istri dan telah dipujuk suami merelakan poligami. Saya mengetahui hubungan suami dengan teman wanitanya setahun yang lalu. Sebaik mengetahui saya konfront ama dia dan mengaku bahawa niatnya baik untuk berpoligami. Tuhan saja yang tahu perasaan hati ini. Kami berbincang dan sepakat bahawa ini adalah ujian tuhan untuk melihat sejauhmana cinta kami berdua. Yaa perang sering kali berlaku namun ia terus mennyemarakkan lagi cinta kami. Dia terus menyakinkan saya bahawa saya tidak akan rugi apa2 malah akan mendapat kasih sayang nya yang berterusan. Kami punya 4 anak. Dia amat baik, beramal soleh tapi masalahnya ialah kemampuan materinya kini menurut saya dia tidak akan mungkin berlaku adil tehadap dirinya, saya, anak-anak dan bakal isterinya nanti. Saya kasihankan kami semua. Amat perit untuk melepaskan kasih kepada suami yang Allah beri sementara ini. Hingga kini suami saya masih menanti jawaban saya.

    • Eena said:

      Assalamualaikum Sofea keadaan sy pun same with U dan now sy merasakn yg my hubby dah lbh mementngkn perasaan selingkuhannya di banding sy yg msh bergelar wifenya,sy brtahan dgn keadaan ni hny krn for my child sj..n sy pun tetap dgn pndirian sy yg bila sy dh cukup keuangan utk sy menyara diri sy n my child biarlh sy sj yg mengalah dgn melpskn my hubby for ‘her’ tetapi bila suatu saat nanti my hubby nak rujuk kmbl pd sy hmmm ‘no way’ mati hidup semula pun ,sy kena berfikir beribu kali. cukup lah selama 2tahun ini sy di layan spt tunggul kayu pdhal sblm dia jumpa selingkuhannya dia fokus kpd kami(sy dn my child) tp bila dh jumpa selingkuhanya lgs hilang ‘susah payah rmh tgga yg kami bina 16tahun’ sy tau akan balasan dari org yg redho utk di duakan/di poligami ‘payung emas, tp sy x mampu,mengingat my hubby blm berpoligami pun dh x dpt berlaku adil apalah lg nantinya bila dh berpoligami,sakitnya hati ni hny Allah SWT sj yg tau…

  36. anggara said:

    Ibu Sofea

    Poligami berdasarkan hukum mempunyai alasan-alasan yang harus dipenuhi terlebih dahulu, ibu bisa membeli buku UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan juga buku Kompilasi Hukum Islam. Disana ibu akan menemukan berbagai persyaratan poligami. Selain itu masih membutuhkan ijin pengadilan sehingga meskipun ibu mau, namun syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi maka pengadilan juga biasanya agak sulit mengabulkan permohonan tersebut

  37. Assalamualaikum
    Wahai manusia, ingatlah siapa dirimu. engkau diciptakan oleh Allah bukan utk menjadi manusia yang sombong kepada Dzat yang menciptakannya. oleh karena itu sikap kita cuma satu pilihan ketika diseru adanya sebuah perintah maka dengarkan dan taatilah, itupun kalau manusia tersebut normal, waras dan ingin masuk surga. akan tetapi kalao ingin sebaliknya yakni mendapat laknat dan azab Allah didunia & diakhirat ya mangga menjadi manusia yang kayak setan (suka memperkarakarakn sesuatu yang udah jelas hukumya alias manusia yang fasik & Sombong kepada Allah). utk kasus Poligami, ingatlah Allah telah menghalalkannya, jadi kita sebgai manusia ga boleh menilainya dengan perasaan. jadi barang siapa yang menghina taruran poligami dan poligaminya maka dia seperti syetan yang selalu sombong terhadap aturan Allah. dan orang2 seperti itu hanya layak sebagai penghuni NERAKA JAHANNAM .
    jadi tegakkan Syari’ah Dan KHILAFAH sekarang juga. OKEH

  38. Aunur Rohman said:

    harus dibedakan poligami, nikah, selingkuh dan zinah. ini mungkin jalan yang paling baik sebelum bicara poligami. intinya aku sih sepakat, tapi pisahkan dulu pengertian di atas!

  39. budi said:

    Poligami ..itu Repot alasan
    banyak yang nentang ..pribadi , kelompok dan pemerintah
    repot ngurusinya
    ribut melulu
    alasan klise wanita tidak ingin di madu
    banyak pengeluaran ongkos

    Solusi
    Kalau mau makan sate kenapa harus piara Kambing, cukup modal 500 ribu sudah dapet cewek yang modelnya cantik,bahenol,mengemaskan dan memuaskan

    Sekali pakai gak ada urusan karena sudah di bayar
    cara jitu untuk membuat rumah tangga bahagia , jangan mimpi kalo bilang mau poligami , istri akan setuju hahaha, bodoh belum lagi harus dgn mertua

    Kalau terlanjur sudah dengan sephia atau cem ceman dan sudah bosen dengan istri tua ,ceraikan aja karena tdk mungkin mau poligami , dan pakai istri muda aja

  40. putri.. said:

    Poligami?? boleh-boleh aja..
    tp mesti inget, poligami tuh bukan sembarang punya istri more than one doank. mesti tahu hukum, cara-caranya..
    jgn sampe nyakitin istri p’tama deh pokoknya.
    tp klo pndapat saya pribadi, ngga deh, makasih.

  41. fee said:

    poligami???????
    boleh@ aja tapi inget jadi suami tuch yang adil jang satu istri aja yang diperhatiin, entar timbul kecemburuan sosial lagi.

  42. Zorion Annas said:

    Poligami atas nama agama. Padahal jelas sekali poligami merendahkan derajat wanita. Membunuh juga atas nama agama. Kekerasan atas nama agama. Kenapa menjadi begini?

    Waktu jaman Majapahit, orang Jawa (Gajah Mada, dll) membuat nusantara makmur dan jaya. Orang jawa berkebudayaan tinggi, kreatif dan toleran.

    Setelah Islam masuk di Jawa, negara kita hancur korban dari penajahan
    Belanda, Jepang, dsb. Korban dari korupsi, kekerasan/teror, malapetaka. Dan korban dari imperialisme Arab (Indonesia adalah negara pemasok jemaah haji yang terbesar di dunia). Orang-orang Arab ini memang hebat sekali karena telah berhasil menemukan cara untuk memasukkan devisa. Imperialisme Arab ini memang sangat kejam. Turun-temurun sampai anak-cuku. Nusantara harus membayar pajak kepada Imperialisme Arab ini dengan alasan: menjalankan rukun Islam.

    Bagaimana caranya supaya orang Jawa kembali bisa memakmurkan negara kita yang tercinta ini?

  43. Sutjipto Roeslan said:

    Poligami kalo alasan yang dipakai adalah syahwat.. ya sama aja toh kayak zinah… artinya adalah tidak bisa mengendalikan nafsu…
    Lebih milih punya istri lebih dari 1… apa bedanya sama memelihara simpanan? Situ (pria) dapat kepuasan batin-punya anak-ngasih materi juga kan? Ya sama aja lah poligami dan zinah itu.

    Nah, situ (pria) mau kaga kawinin janda yang usianya lebihhh tua dari situ kayak yang Nabi Muhammad SAW lakukan?

    Terus terang saya sih gak sanggup berpoligami. Simpanan juga gak ada. PSK juga ga pernah.
    Istri saya sudah lebih dari cukup… dari susah kami bersama… jangan habis manis lalu dibuang gitu saja… memangnya perempuan itu tissue apa? Bisa situ buang seenaknya?

    Syarat poligami juga berat yakni adil. Saya yakin cuma Tuhan yang bisa berbuat adil.

  44. masromy said:

    TO: Sutjipto Roeslan

    Pak Sutjipto Roeslan, aturan/perintah poligami dari Alloh SWT kelihatannya bukan untuk orang seperti Bapak, tapi untuk orang-orang khusus, orang yang tidak takut tentang keadilan. Alloh SWT Maha Mengetahui, Maha Adil dan Maha segala-galanya. Dia-lah yang tahu, makanya dikeluarkan perintah poligami bagi yang merasa mampu, tidak takut. Bagi yang tidak mampu ataupun takut, Alloh memberi tempatnya yaitu silakan ambil pilihan monogami. Maha Suci Alloh.

    Surat Annisa, ayat 3:
    “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil , maka (kawinilah) seorang saja , atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. ”

    JADI AYAT INI TIDAK BISA DIUKUR DENGAN PERASAAN PEREMPUAN. MENGAPA AYAT INI DITUJUKAN KEPADA LAKI-LAKI, PERASAAN LAKI-LAKI, SILAKAN MELAKUKAN KAJIAN MENDALAM JIKA PENASARAN.

  45. Arieyhanz said:

    Begini loh mbak, Pak.. Kalau menurut penelusuran dan penafsiran Saya.. Poligami itu hanya ditujukan kepada umat Islam apabila kita menjumpai lagi situasi seperti yg dialami Rasul dulu.. Ingat! Tujuan poligami itu adalah untuk menolong, bukan sekedar melepaskan hawa nafsu belaka..

    Jadi kalau seorang pria melakukan poligamy padahal isteri pertamanya sehat walafiat, bisa menghasilkan keturunan, berarti Sang suami telah kalah dalam berjihad melawan hawa nafsu..

    Rasul melakukan poligamy untuk menolong. Pada waktu itu karena peperangan jumlah wanita sangat jauh lebih sedikit jika dibandingkan pria.. Maka mau tidak mau harus ada Hukum Polygami utk menangani masalah tersebut.. Terlebih lagi hukum polygami diturunkan pada waktu itu untuk membatasi perkawinan ‘ilegal’ para pria yg suka mengawini wanita sampai sebelas jumlahnya.. Berarti ayat ini bertujuan untuk memberikan jalan keluar yg lebih baik pada waktu itu!

    Nah kalau sekarang?? Kita lihat, jumlah pria dan wanita walaupun wanita lebih banyak, tetapi itu masih dalam taraf wajar..(Tidak belebihan seperti jaman Rasul pasca perang)
    Jadi apakah wajar apabila polygami dilakukan pada saat ini??

    Terlebih lagi Saya bicara mengenai Islam, Saya sudah mengerti ‘watak’ dari Islam itu sendiri.. Islam tidak mungkin melarang sesuatu yg tidak merugikan manusia dan Islam pun tidak mungkin membolehkan sesuatu yg merugikan salah satu pihak!

    Kita ambil contoh saja pencurian, pencurian itu menguntungkan satu pihak tapi merugikan pihak lain maka itu dilarang.. Perjudian, menguntungkan orang lain tapi merugikan kita.. Nah dari sini dapat dibuktikan bahwa turunnya Islam ke dunia adalah sebagai Lil Rahmatan Allamin (Pembawa KEADILAN!!)

    Sekarang kita telusuri Polygami,
    Kita sebagai pria tentu senang, punya isteri baru. Tetapi bagaimana dengan perasaan wanita?? Walaupun di mulut wanita mengatakan Ikhlas, hatinya Saya yakin 1000% tak akan ikhlas.. Apakah itu ADIL?? Apakah itu sesuai dengan watak ISLAM??

    Ada 3 saja sebab seseorang dapat berpoligami:
    1.bila isteri tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagai istri
    2.bila isteri tidak dapat memberi keturunan
    3.bila istri cacat total/ seumur hidup

    Sebenarnya Saya ingin bertanya dari manakah ketentuan 3 ini berasal?? Dari ulama kah?? Kenapa harus ‘kata Ulama’?? Bukankah ALLAH SWT Tuhan kita dan Nabi Muhammad junjungan kita??

    Kita bahas satu persatu..

    1.bila isteri tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagai istri. Kalau yg dimaksud kewajiban disini adalah nafsu, berarti itu sangat tidak adil.. Apakah cinta harus karena nafsu?? Apakah kalau sebaliknya isteri tidak merasa puas terhadap suami, Ia bisa berlaku sebaliknya?? Tidak masuk akal.. Tidak Islami..

    2.Tidak dapat memberi keturunan. Kalau masalah ini Saya jadi teringat Nabi Abraham yg tidak memiliki anak sampai tua, tetapi beliau tidak berpoligami malah beliau selalu berdoa kepada Allah SWT tanpa henti.. Apakah ini alasan berpoligami??

    3.) Bila isteri cacat total, kalau masalah ini Saya serahkan kepada pihak anda. Karena sebenarnya poligamy yg benar harus dilihat adil dari kacamata sang isteri bukan suami, kita contoh lah sabda Rasul yang mengatakan bahwa “seorang lelaki sejati adalah seorang lelaki yg bisa bersifat lemah lembut di hadapan sang isteri” Sungguh betapa mulianya Rasul..

    Inilah pendapat Saya mengenai poligami yg terjadi akhir2 ini di negara kita. Saya berpendapat bahwa kesalahan dalam Islam selama ini bukan karena agama Islam nya, tetapi justru karena manusia2 nya yg kurang dapat mengedepankan akal sehat dan iman yg bersih dalam perwujudan nilai Islam itu sendiri..

    “pergunakanlah akal karena Allah dalam Qur’an menegaskan berkali-kali agar kita mau mempergunakan akal kita di dalam menafsirkan ayat2 al Qur’an..”

    Prinsip Islam : KEADILAN!

    Saya mohon maaf apabila ada kesalahan kata2.. Tidak ada maksud sedikitpun Saya utk melukai perasaan anda..

    Wassalamualaikum..

  46. anggara said:

    @Arieyhanz
    terima kasih atas komentarnya, memang yang salah bukan Islamnya, tetapi para penganutnya

  47. sagung said:

    Mas, mbak….
    Seingat saya, Nabi Ibrahim tuh poligami deh.
    Kalo nabi Ibrahim tidak berpoligami, Nabi Ismail itu putranya siapa dong?
    Tapi bedanya,……
    Nabi Ibrahim berpoligami tuh atas dasar paksaan dari istri pertama Beliau.

    Kalo ga salah seperti itu.
    Mohon petoendjoeknya ….

  48. anggara said:

    @sagung
    mohon maaf tidak bisa memberi petunyuk

  49. Zorion Annas said:

    POLIGAMI = PELECEHAN WANITA

    Dalam al-Qur’an, ada ayat yang secara eksplisit membolehkan poligami: dua, tiga atau empat orang isteri. Ayat inilah yang selalu menjadi senjata pendukung poligami untuk membenarkannya menurut optik Islam.

    Potongan pertama “ayat poligami” di Qur’an, seakan menyusun tangga jumlah keutamaan pernikahan. Di mulai dari dua, tiga, lantas empat. Yang paling reflek ditangkap logika biasa: cobalah dua dulu; kalau masih berminat, bisa tiga; jika masih ada kemauan dan kemampuan, boleh nambah menjadi genap empat. Bahkan, sementara umat Islam, ada yang sampai hati menjumlahkan bilangan-bilangan yang disebut Tuhan di al-Quran tersebut. Dua plus tiga, plus empat, sehingga menghasilkan jumlah yang fantastis dan menguntungkan kecenderungan pernikahan seseorang. Perbedanaan pemahaman ini tidak lepas dari permasalah hermeneutika (cara tafsir) atas ayat al-Qur’an. Masalahnya adalah, apakah penyebutan dua, tiga, empat, lantas kemudian satu, menunjukkan yang disebut pertama lebih utama (afdlal) dari yang kemudian? Kalau itu dilihat sebagai urutan keutamaan, ya poligami menjadi pilihan.

    Yang sering terlupakan adalah kelanjutan “ayat poligami” ini. Justru, yang terlupakan inilah sebetulnya ruh ayat itu. Yaitu: masalah keadilan. Keadilan atas siapa? Tentu yang dimadu (perempuan). Dari sudut pandang siapa keadilan itu? Ya, jelas sudut pandang perempuan. Sebab, yang menjadi objek poligami adalah perempuan; yang makan hati dan tahu takaran keadilan poligomos adalah perempuan itu sendiri, utamanya yang dimadu (yang terlecehkan).

  50. Zorion Annas said:

    PERLAKUAN KASAR DIBENARKAN OLEH AL-QUR’AN

    Bacalah kutipan surah an-Nisa ayat 34: “…Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur dan pukullah mereka…”

    Ini jelas sekali bahwa, di lingkungan muslim, wanita adalah korban dari kekerasan fisik, penghinaan, pelecehan seksual. Semuanya itu dihalalkan oleh Al-Qur’an.

  51. anggara said:

    @Zorion Anas
    Saya tidak sependapat pak, kalau penyiksaan kasar dibenarkan oleh Al Quran dan saya pikir, tidak sesederhana itu anda bisa menafsirkan Al Quran pak, tapi terima kasih.

  52. B Ali said:

    Ada yang bertanya: Apakah Islam agama teroris?
    Jawaban saya adalah: Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk menjadi teroris.

    Tetapi, di dalam Al-Qur’an, ada banyak sekali ayat-ayat yang menggiring umat untuk melakukan hal-hal yang tidak manusiawi, seperti: kekerasan, anarki, poligami dengan 4 istri, anggapan selain muslim adalah orang kafir, dsb. Sikap-sikap tersebut tidak sesuai lagi dengan norma-norma kehidupan masyarakat modern.

    Al-Qur’an dulu diracik waktu jaman tribal, sehingga banyak ayat-ayat yang tidak bisa dimengerti lagi seperti seorang suami diperbolehkan mempunyai istri 4. Dimana mendapatkan angka 4? Kenapa tidak 10 atau 25? Terus bagaimana sakit hatinya istri yang dimadu (yang selalu lebih tua dan kurang cantik)? Banyak lagi hal-hal yang nonsense dan absurde seperti ini di Al-Qur’an. Karena semua yang di Al-Qur’an dianggap sebagai kebenaran mutlak, maka orang muslim hanya menurutinya saja secara taken for granted.

    Banyak pengemuka muslim yang berusaha menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an supaya menjadi lebih manusiawi. Tapi usaha ini sia-sia saja karena ayat-ayat Al-Qur’an itu semuanya sudah explisit sekali. Sehingga tidak bisa ditawar lagi. Jadi umat muslim terjebak.

  53. firman said:

    assalamualaykum,
    saudara2ku muslim, muslimah, SubhanALLAH…betapa hebatnya perbedaan, menjadi rahmat…meluaskan ilmu…banyak yang pandai disini, sehingga kita mendapatkan ilmuNya, tentang islam…yang belum tau menjadi tau, yang pandai membimbing yang tak tau. ALLAHU AKBAR!!! begitu cara ALLAH mengajar kita tanpa IA harus turun tangan sendiri…

    Saya hanya berfikir, tentang fikiran saya sendiri, tentu banyak khilaf, karena kurang ilmu. Yang ingin saya komentari (kalau boleh, ini fikiran sendiri) yang paling menarik tentang poligami tadi adalah pernyataan bahwa poligami untuk syahwat, nafsu gede! Alhamdulillah, saya merasa memang kita harus arahkan nafsu ini dengan saluran yang tepat, jangan tentang nafsu itu, tapi kendalikan, arahkan. Maka menikahlah! Itu caranya.

    Kemudian pernyataan lain saudara2ku, bagaimana jika anda sendiri kaum lelaki yang mengalami keadaan di “jadikan aku yang kedua”? Mau gak? pernah teman saya bertanya membalikkan seperti itu, subhanALLAH saya terdiam… memohon petunjuk ALLAH, tiba2 dengan lancarnya mulut saya mengucap, menjawab: ganti dulu aturan ALLAH itu, baru saya bisa tau rasanya. SubhanALLAH ganti mereka yang terdiam, dan sampai sekarang saya belum dapat jawaban dari mereka. Mungkin ada saudaraku yang lebih pandai punya jawabnya? Maafkan atas pikiran salah saya ini, karena kurang ilmu…

    Barusan saya dapat sms seluler:
    hikmah Al-Anfal 44-46c: BERSELISIH akan membuat lemah dan hilang kekuatan, segera tingkatkan taat kepada ALLAH dan Rosul dan bersabarlah, karena kekuatan bersama orang sabar.

    Titip salam buat yang mengatakan jangan bawa2 agama sebagai pembenaran. Lalu, saya harus merujuk kemana?

    Buat kaum wanita, anda adalah mudah mendapatkan surgaNya ALLAH, tetapi saya takut sabda Nabi tentang pengisi neraka.

    Wallahu a’lam bisshawab.

    assalamualaykum

  54. anggara said:

    @B Ali dan Firman
    terima kasih atas komentarnya

  55. yang terzikza said:

    pokoke yang nentang hukum Allah dalam masalah poligami kerasukan “roh” setan. habis perkara !!!
    lo mo nentang silakan….tapi nikmati neraka dengan nenek moyangmu yang ngajak (alias Setan wan Iblis). moo????

    Yang Terzikza – Borneo city

  56. anggara said:

    @yang tersiksa
    terima kasih atas komentarnya

  57. nia suryanto said:

    Saya akan dijadikan istri kedua
    Jika alasan istri pertama tidak memungkinkan memberi anak(karna usia da tua bgt/lbh tua dari suami) untuk regenerasi,
    salahkah saya jika menerima pinangan lelaki itu?
    tanx

  58. anggara said:

    @nia suryanto
    kalau secara hukum, nggak ada yang salah, sepanjang ketiga pihak menyetujuinya bu

  59. Idris said:

    5. MENGAPA KEBUDAYAAN JAWA MENGALAMI KEMUNDURAN YANG SIGNIFIKAN?

    Pengantar

    Manusia Jawa adalah mayoritas di Indonesia. Nasib bangsa Indonesia sangat tergantung kepada kemampuan penalaran, skill, dan manajemen manusia Jawa (MJ). Sayang sekali s/d saat ini, MJ mengalami krisis kebudayaan; hal ini disebabkan Kebudayaan Jawa (KJ) dibiarkan merana, tidak terawat, dan tidak dikembangkan oleh pihak2 yang berkompeten (TERUTAMA OLEH POLITISI). Bahkan KJ terkesan dibiarkan mati merana digerilya oleh kebudayaan asing (terutama dari timur tengah/Arab). Mochtar Lubis dalam bukunya: Manusia Indonesia Baru, juga mengkritisi watak2 negatip manusia Jawa seperti munafik, feodal, malas, tidak suka bertanggung jawab, suka gengsi dan prestis, dan tidak suka bisnis (lebih aman jadi pegawai).
    Kemunduran kebudayaan Jawa tidak lepas dari dosa regim Orde Baru. Strategi regim Soeharto untuk melepaskan diri dari tuannya (USA dkk.) dan tekanan kaum reformis melalui politisasi agama Islam menjadikan Indonesia mengarah ke ideologi Timur Tengah (Arab). Indonesia saat ini (2007) adalah kembali menjadi ajang pertempuran antara: Barat lawan Timur Tengah, antara kaum sekuler dan kaum Islam, antara modernitas dan kekolotan agama. (mohon dibaca artikel yang lain dulu, sebaiknya sesuai no. urut)

    Boleh diibaratkan bahwa manusia Jawa terusmenerus mengalami penjajahan, misalnya penjajahan oleh:
    – Bs. Belanda selama 300 tahunan
    – Bs. Jepang selama hampir 3 tahunan
    – Regim Soeharto/ORBA selama hampir 32 tahun (Londo Ireng).
    – Negara Adidaya/perusahaan multi nasioanal selama ORBA s/d saat ini.
    – Sekarang dan dimasa dekat, bila tidak hati2, diramalkan bahwa Indonesia akan menjadi negara boneka Timur Tengah/Arab Saudi (melalui kendaraan utama politisasi agama).

    Kemunduran kebudayaan manusia Jawa sangat terasa sekali, karena suku Jawa adalah mayoritas di Indonesia, maka kemundurannya mengakibatkan kemunduran negara Indonesia, sebagai contoh kemunduran adalah terpaan berbagai krisis yang tak pernah selesai dialami oleh bangsa Indonesia. Politisasi uang dan agama mengakibatkan percepatan krisis kebudayaan Jawa, seperti analisa dibawah ini.
    Gerilya Kebudayaan
    Negara2 TIMTENG/ARAB harus berjuang sekuat tenaga dengan cara apapun untuk mendapat devisa selain dari kekayaan minyak (petro dollar), hal ini mengingat tambang minyak di Timur Tengah (TIMTENG/Arab) adalah terbatas umurnya; diperkirakan oleh para ahli bahwa umur tambang minyak sekitar 15 tahun lagi, disamping itu, penemuan energi alternatip akan dapat membuat minyak turun harganya. Begitu negara Timur Tengah mendapat angin dari regim Orde Baru, Indonesia lalu bagaikan diterpa badai gurun Sahara yang panas! Pemanfaatan agama (politisasi agama) oleh negara asing (negara2 Arab) untuk mendominasi dan menipiskan kebudayaan setempat (Indonesia) mendapatkan angin bagus, ini berlangsung dengan begitu kuat dan begitu vulgarnya. Gerilya kebudayaan asing lewat politisasi agama begitu gencarnya, terutama lewat media televisi, majalah, buku dan radio. Gerilya kebudayaan melalui TV ini sungguh secara halus-nylamur-tak kentara, orang awam pasti sulit mencernanya! Berikut ini adalah gerilya kebudayaan yang sedang berlangsung:
    – Dalam sinetron, hal-hal yang berbau mistik, dukun, santet dan yang negatip sering dikonotasikan dengan manusia yang mengenakan pakaian adat Jawa seperti surjan, batik, blangkon kebaya dan keris; kemudian hal-hal yang berkenaan dengan kebaikan dan kesucian dihubungkan dengan pakaian keagamaan dari Timur Tengah/Arab. Kebudayaan yang Jawa dikalahkan oleh yang Timur Tengah.
    – Artis2 film dan sinetron digarap duluan mengingat mereka adalah banyak menjadi idola masyarakat muda (yang nalarnya kurang jalan). Para artis, yang blo’oon politik ini, bagaikan di masukan ke salon rias Timur Tengah/Arab, untuk kemudian ditampilkan di layar televisi, koran, dan majalah demi membentuk mind set (seting pikiran) yang berkiblat ke Arab.
    – Bahasa Jawa beserta ungkapannya yang sangat luas, luhur, dalam, dan fleksibel juga digerilya. Dimulai dengan salam pertemuan yang memakai assalam…dan wassalam…. Dulu kita bangga dengan ungkapan: Tut wuri handayani, menang tanpo ngasorake, gotong royong, dsb.; sekarang kita dibiasakan oleh para gerilyawan kebudayaan dengan istilah2 asing dari Arab, misalnya: amal maruh nahi mungkar, saleh dan soleha, dst. Untuk memperkuat gerilya, dikonotasikan bahwa bhs. Arab itu membuat manusia dekat dengan surga! Sungguh cerdik dan licik.
    – Kebaya, modolan dan surjan diganti dengan jilbab, celana congkrang, dan jenggot ala orang Arab. Nama2 Jawa dengan Ki dan Nyi (misal Ki Hajar …) mulai dihilangkan, nama ke Arab2an dipopulerkan. Dalam wayang kulit, juga dilakukan gerilya kebudayaan: senjata pamungkas raja Pandawa yaitu Puntadewa menjadi disebut Kalimat Syahadat (jimat Kalimo Sodo), padahal wayang kulit berasal dari agama Hindu (banyak dewa-dewinya yang tidak Islami), jadi bukan Islam; bukankah ini sangat memalukan? Gending2 Jawa yang indah, gending2 dolanan anak2 yang bagus semisal: jamuran, cublak2 suweng, soyang2, dst., sedikit demi sedikit digerilya dan digeser dengan musik qasidahan dari Arab. Dibeberapa tempat (Padang, Aceh, Jawa Barat) usaha menetapkan hukum syariah Islam terus digulirkan, dimulai dengan kewajiban berjilbab! Kemudian, mereka lebih dalam lagi mulai mengusik ke bhinekaan Indonesia, dengan berbagai larangan dan usikan bangunan2 ibadah dan sekolah non Islam.
    – Gerilya lewat pendidikan juga gencar, perguruan berbasis Taman Siswa yang nasionalis, pluralis dan menjujung tinggi kebudayaan Jawa secara lambat namun pasti juga digerilya, mereka ini digeser oleh madrasah2/pesantren2. Padahal Taman Siswa adalah asli produk perjuangan dan merupakan kebanggaan manusia Jawa. UU Sisdiknas juga merupakan gerilya yang luar biasa berhasilnya. Sekolah swasta berciri keagamaan non Islam dipaksa menyediakan guru beragama Islam, sehingga ciri mereka lenyap.
    – Demikian pula dengan perbankan, mereka ingin eksklusif dengan bank syariah, dengan menghindari kata bunga/rente/riba; istilah ke Arab2an pun diada-adakan, walau nampak kurang logis! Seperti USA memakai IMF, dan orang Yahudi menguasai finansial, maka manusia Arab ingin mendominasi Indonesia memakai strategi halal-haramnya pinjaman, misalnya lewat bank syariah.
    – Keberhasilan perempuan dalam menduduki jabatan tinggi di pegawai negeri (eselon 1 s/d 3) dikonotasikan/dipotretkan dengan penampilan berjilbab dan naik mobil yang baik. Para pejabat eselon ini lalu memberikan pengarahan untuk arabisasi pakaian dinas di kantor masing2.
    – Di hampir pelosok P. Jawa kita dapat menyaksikan bangunan2 masjid yang megah, dana pembangunan dari Arab luar biasa besarnya. Bahkan organisasi preman bentukan militer di jaman ORBA, yaitu Pemuda Pancasila, pun mendapatkan grojogan dana dari Timur Tengah untuk membangun pesantren2 di Kalimantan, luar biasa!
    – Fatwa MUI pada bulan Agustus 2005 tentang larangan2 yang tidak berdasar nalar dan tidak menjaga keharmonisan masyarakat sungguh menyakitkan manusia Jawa yang suka damai dan harmoni. Bila ulama hanya menjadi sekedar alat politik, maka panglima agama adalah ulama politikus yang mementingkan uang, kekuasaan dan jabatan saja; efek keputusan tidak mereka hiraukan. Sejarah ORBA membuktikan bahwa MUI dan ICMI adalah alat regim ORBA yang sangat canggih. Saat ini, MUI boleh dikata telah menjadi alat negara asing (Arab) untuk menguasai
    – Dimasa lalu, banyak orang cerdas mengatakan bahwa Wali Songo adalah bagaikan MUI sekarang ini, dakwah mereka penuh gerilya kebudayaan dan politik. Manusia Majapahit digerilya, sehingga terdesak ke Bromo (suku Tengger) dan pulau Bali. Mengingat negara baru memerangi KKN, mestinya fatwa MUI adalah tentang KKN (yang relevan), misal pejabat tinggi negara yang PNS yang mempunyai tabungan diatas 3 milyar rupiah diharuskan mengembalikan uang haram itu (sebab hasil KKN), namun karena memang ditujukan untuk membelokan pemberantasan KKN, yang terjadi justru sebaliknya, fatwanya justru yang aneh2 dan merusak keharmonisan kebhinekaan Indonesia!
    – Buku2 yang sulit diterima nalar, dan secara ngawur dan membabi buta ditulis hanya untuk melawan dominasi ilmuwan Barat saat ini membanjiri pasaran di Indonesia. Rupanya ilmuwan Timur Tengah ingin melawan ilmuwan Barat, semua teori Barat yang rasional-empiris dilawan dengan teori Timur Tengah yang berbasis intuisi-agamis (berbasis Al-Quran), misal teori kebutuhan Maslow yang sangat populer dilawankan teori kebutuhan spiritual Nabi Ibrahim, teori EQ ditandingi dengan ESQ, dst. Masyarakat Indonesia harus selalu siap dan waspada dalam memilih buku yang ingin dibacanya.
    – Dengan halus, licik tapi mengena, mass media, terutama TV dan radio, telah digunakan untuk membunuh karakater (character assasination) budaya Jawa dan meninggikan karakter budaya Arab (lewat agama)! Para gerilyawan juga menyelipkan filosofis yang amat sangat cerdik, yaitu: kebudayaan Arab itu bagian dari kebudayaan pribumi, kebudayaan Barat (dan Cina) itu kebudayaan asing; jadi harus ditentang karena tidak sesuai! Padahal kebudayaan Arab adalah sangat asing!
    – Gerilya yang cerdik dan rapi sekali adalah melalui peraturan negara seperti undang-undang, misalnya hukum Syariah yang mulai diterapkan di sementara daerah, U.U. SISDIKNAS, dan rencana UU Anti Pornografi dan Pornoaksi (yang sangat bertentangan dengan Bhineka Tunggal Ika dan sangat menjahati/menjaili kaum wanita dan pekerja seni). Menurut Gus Dur, RUU APP telah melanggar Undang-Undang Dasar 1945 karena tidak memberikan tempat terhadap perbedaan. Padahal, UUD 1945 telah memberi ruang seluas-luasnya bagi keragaman di Indonesia. RUU APP juga mengancam demokrasi bangsa yang mensyaratkan kedaulatan hukum dan perlakuan sama terhadap setiap warga negara di depan hukum. Gus Dur menolak RUU APP dan meminta pemerintah mengoptimalkan penegakan undang-undang lain yang telah mengakomodir pornografi dan pornoaksi. “Telah terjadi formalisasi dan arabisasi saat ini. Kalau sikap Nahdlatul Ulama sangat jelas bahwa untuk menjalankan syariat Islam tidak perlu negara Islam,” ungkapnya. (Kompas, 3 Maret 2006).

    – Puncak gerilya kebudayaan adalah tidak diberikannya tempat untuk kepercayaan asli, misalnya Kejawen, dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan urusan pernikahan/perceraian bagi kaum kepercayaan asli ditiadakan. Kejawen, harta warisan nenek moyang, yang kaya akan nilai: pluralisme, humanisme, harmoni, religius, anti kekerasan dan nasionalisme, ternyata tidak hanya digerilya, melainkan akan dibunuh dan dimatikan secara perlahan! Sungguh sangat disayangkan! Urusan perkawinan dan kematian untuk MJ penganut Kejawen dipersulit sedemikian rupa, urusan ini harus dikembalikan ke agama masing2! Sementara itu aliran setingkat Kejawen yang disebut Kong Hu Chu yang berasal dari RRC justru disyahkan keberadaannya. Sungguh sangat sadis para gerilyawan kebudayaan ini!
    – Gerilya kebudayaan juga telah mempengaruhi perilaku manusia Jawa, orang Jawa yang dahulu dikenal lemah-lembut, andap asor, cerdas, dan harmoni; namun sekarang sudah terbalik: suka kerusuhan dan kekerasan, suka menentang harmoni. Bayangkan saja, kota Solo yang dulu terkenal putri nya yang lemah lembut (putri Solo, lakune koyo macan luwe) digerilya menjadi kota yang suka kekerasan, ulama Arab (Basyir) mendirikan pesantren Ngruki untuk mencuci otak anak2 muda. Akhir2 ini kota Solo kesulitan mendatangkan turis manca negara, karena kota Solo sudah diidentikan dengan kekerasan sektarian. Untuk diketahui, di Pakistan, banyak madrasah disinyalir dijadikan tempat brain washing dan baiat. Banyak intelektual muda kita di universitas2 yang kena baiat (sumpah secara agama Islam, setelah di brain wahing) untuk mendirikan NII (negara Islam Indonesia) dengan cara menghalalkan segala cara. Berapa banyak madrasah/pesantren di Indonesia yang dijadikan tempat2 cuci otak anti pluralisme dan anti harmoni? Banyak! Berapa jam pelajaran dihabiskan untuk belajar agama (ngaji) dan bahasa Arab? Banyak, diperkirakan sampai hampir 50% nya! Tentu saja ini akan sangat mempengaruhi turunnya perilaku dan turunnya kualitas SDM bgs. Indonesia secara keseluruhan! Maraknya kerusuhan dan kekerasan di Indonesia bagaikan berbanding langsung dengan maraknya madrasah dan pesantren2. Berbagai fatwa MUI yang menjungkirbalikan harmoni dan gotong royong manusia Jawa gencar dilancarkan!

    – Sejarah membuktikan bagaimana kerajaan Majapahit, yang luarbiasa jaya, juga terdesak melalui gerilya kebudayaan Arab sehingga manusianya terpojok ke Gn. Bromo (suku Tengger) dan P. Bali (suku Bali). Mereka tetap menjaga kepercayaannya yaitu Hindu. Peranan wali Songo saat itu sebagai alat politis (mirip MUI dan ICMI saat ini) adalah besar sekali! Semenjak saat itu kemunduran kebudayaan Jawa sungguh luar biasa!
    Tanda-tanda Kemunduran Budaya Jawa
    Kemunduran kebudayaan manusia Jawa sangat terasa sekali, karena suku Jawa adalah mayoritas di Indonesia, maka kemundurannya mengakibatkan kemunduran negara Indonesia, sebagai contoh kemunduran adalah:
    – Orang2 hitam dari Afrika (yang budayanya dianggap lebih tertinggal) ternyata dengan mudah mempedayakan masyarakat kita dengan manipulasi penggandaan uang dan jual-beli narkoba.
    – Orang Barat mempedayakan kita dengan kurs nilai mata uang. Dengan $ 1 = k.l Rp. 10000, ini sama saja penjajahan baru. Mereka dapat bahan mentah hasil alam dari Indonesia murah sekali, setelah diproses di L.N menjadi barang hitech, maka harganya jadi selangit. Nilai tambah pemrosesan/produksi barang mentah menjadi barang jadi diambil mereka (disamping membuka lapangan kerja). Indonesia terus dengan mudah dikibulin dan dinina bobokan untuk menjadi negara peng export dan sekaligus pengimport terbesar didunia, sungguh suatu kebodohan yang maha luar biasa.
    – Orang Jepang terus membuat kita tidak pernah bisa bikin mobil sendiri, walau industri Jepang sudah lebih 30 tahun ada di Indonesia. Semestinya bangsa ini mampu mendikte Jepang dan negara lain untuk mendirikan pabrik di Indonesia, misalnya pabrik: Honda di Sumatra, Suzuki di Jawa, Yamaha di Sulawesi, dst. Ternyata kita sekedar menjadi bangsa konsumen dan perakit.
    – Orang Timur Tengah/Arab dengan mudah menggerilya kebudayaan kita seperti cerita diatas; disamping itu, Indonesia adalah termasuk pemasok devisa haji terbesar! Kemudian, dengan hanya Asahari, Abu Bakar Baasyir dan Habib Riziq (FPI), cukup beberapa gelintir manusia saja, Indonesia sudah dapat dibuat kalang kabut oleh negara asing! Sungguh keterlaluan dan memalukan!
    – Kalau dulu banyak mahasiswa Malaysia studi ke Indonesia, sekarang posisinya terbalik: banyak mahasiswa Indonesia belajar ke Malaysia (bahkan ke S’pore, Thailand, Pilipina, dst.). Konyol bukan?
    – Banyak manusia Jawa yang ingin kaya secara instant, misalnya mengikuti berbagai arisan/multi level marketing seperti pohon emas, dst., yang tidak masuk akal!
    – Dalam beragamapun terkesan jauh dari nalar, bijak dan jauh dari cerdas, terkesan hanya ikut2an saja. Beragama tidak harus menjiplak kebudayaan asal agama, dan tidak perlu mengorbankan budaya lokal.
    – Sampai dengan saat ini, Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari berbagai krisis (krisis multi dimensi), kemiskinan dan pengangguran justru semakin meningkat, padahal negara tetangga yang sama2 mengalami krisis sudah kembali sehat walafiat! Peran manusia Jawa berserta kebudayaannya, sebagai mayoritas, sangat dominan dalam berbagai krisis yang dialami bangsa ini.

    Penutup

    Beragama tidak harus menjiplak kebudayaan asal agama. Gus Dur mensinyalir telah terjadi arabisasi kebudayaan. Kepentingan negara asing untuk menguasai bumi dan alam Indonesia yang kaya raya dan indah sekali sungguh riil dan kuat sekali, kalau negara modern memakai teknologi tinggi dan jasa keuangan, sedangkan negara lain memakai politisasi agama beserta kebudayaannya. Indonesia saat ini (2007) adalah sedang menjadi ajang pertempuran antara dua ideologi besar dunia: Barat lawan Timur Tengah, antara kaum sekuler dan kaum Islam, antara modernitas dan kekolotan agama. CLASH OF CIVILIZATION antar dua ideologi besar di dunia ini, yang sudah diramalkan oleh sejarahwan kelas dunia – Samuel Hutington dan Francis Fukuyama.

    Tanpa harus menirukan/menjiplak kebudayaan Arab, Indonesia diperkirakan dapat menjadi pusat Islam (center of excellence) yang modern bagi dunia. Seperti pusat agama Kristen modern, yang tidak lagi di Israel, melainkan di Itali dan Amerika. Beragama tanpa nalar disertai menjiplak budaya asal agama tersebut secara membabi buta hanya akan mengakibatkan kemunduran budaya lokal sendiri! Maka bijaksana, kritis, dan cerdik sangat diperlukan dalam beragama.

    Sumbangan dari Forum Religiositas Agama
    di Yogyakarta dan Bali

  60. anggara said:

    @idris
    panjang amat kometarnya, sperti artikel saja 🙂

  61. anny said:

    asslm…..artikelnya bagus banget,ini bisa jadi referensi untuk suamiku yg pro sama poligami..

  62. Solihin said:

    Assalaamu’alaikum.
    Saya sangat setuju dengan poligami.
    Saya mempunyai seorang teman yang sudah mempunyai seorang istri + 2 anak. Dia mau tidur seranjang dengan gadis yang berumur 9 tahun. Gadis ini adalah anak dari seorang teman akrabnya. Teman saya ini mau mencontohi Nabi Muhammad SAW.
    Teman saya ini mengetahui bahwa gadis tsb bukan milik ayahnya, melainkan milik Alloh.
    Pertanyaan saya: Berhakkah si Ayah menolak permintaan teman saya ini? Apakah si ayah akan masuk neraka karena menolak ajaran Rasulullah?
    Terima kasih atas pertolongannya untuk menjawab pertanyaan ini.

  63. anggara said:

    @solihin
    pertanyaan aneh dan bisa masuk pidana kalau perbuatan itu dilakukan

  64. Solihin said:

    Assalaamu’alaikum.
    @ anggara,
    Terima kasih atas tanggapannya.
    Masalahnya: Si ayah dari gadis ini merasa ragu-ragu untuk menyerahkan anaknya yang berumur 9 tahun untuk tidur seranjang dengan teman saya yang berumur 50 th.
    Menurut teman saya ini, kalau si ayah ini mau menyerahkan anaknya, maka dia akan mendapatkan pahala nanti di akhirat dan akan pasti masuk sorga. Dan teman saya pun mau masuk sorga dengan mencontohi kehidupan Rasulullah.
    Menurut teman saya ini, gadis tsb bukan milik ayahnya, tapi milik Alloh. Jadi hanya Alloh yang berhak terhadap gadis tsb, tapi bukan si ayah. Semuanya adalah ciptaan Alloh. Kita umat muslim harus mengamalkan ajaran Alloh serta mencontohi Rasulullah SAW supaya kita diberkahi rezeki di dunia ini.
    Bagaimana caranya untuk menyadarkan si ayah ini? Apakah si ayah ini termasuk orang kafir?
    Terima kasih sebelumnya atas penjelasannya.
    Wassalam

  65. anggara said:

    @pak solihin
    Waalaikumsalam, saya nggak mengerti soal surga dan neraka, namun tekankan saja, kalau ayah si anak hendak menyerahkan anak tersebut maka dia bisa dijatuhi hukuman pidana karena itu

  66. Solihin said:

    Assalaamu’alaikum.
    @ anggara,
    Terima kasih banyak atas tanggapannya.
    Menurut teman saya bahwa hukum yang lebih penting adalah hukum Allah. Bukan hukum duniawi. Hukun duniawi adalah hukum orang-orang kafir, katanya.
    Nampaknya, teman saya ini sudah tidak sabar lagi untuk menjalani perintah Allah dan mencontohi Rasulullah SAW. Dia (50 th) mau seranjang sama gadis yang berumur 9 th tsb.
    Katanya, si ayah ini dasar Islam KTP, kafir, sama sekali buta dengan ajaran Allah S.W.T, perlu penyuluhan dan harus lebih taat sholat.
    Katanya, anaknya tsb bukan milik si ayah, melainkan milik Allah S.W.T. Katanya, si ayah tidak berhak menahan sesuatu yang bukan miliknya. Semua yang ada di atas dunia ini adalah milik Allah. Pada pengadilan terakhir di akhirat nanti, si ayah akan di hukum neraka karena ragu-ragu menyerahkan anaknya kepada teman saya tsb yang mengikuti sunnah.
    Memang tujuan satu-satunya bagi kita semua sebagai kaum muslim adalah SORGA. Untunglah Allah dan Rasulullah memberi umatnya berbagai cara untuk mencapai sorga. Menurut teman saya ini: Allah memberikan jalan untuk mencapai sorga hanya kepada kaum muslim. Bukan kepada orang kafir.
    Wassalam

  67. anggara said:

    @pak solihin
    sekali lagi contoh kepada Rasulullah itu terlampau jauh, dan saya nggak yakin tindakan seperti itu akan ada pembenaran dari sisi hukum Islam sekalipun

  68. anggara said:

    @ramli rais
    duh, kalau ada yang mau silahkan klik taut di atas

  69. resist said:

    Quran dulu dibuat waktu jaman perang. Ayat-ayatnya hanya berlaku untuk situasi saat itu.
    Cilakanya, orang-orang yang membuat ayat-ayat Quran itu tidak memikirkan bahwa kehidupan manusia dan tata sosial masyarakat selalu berubah.

    Hasilnya, disamping ayat-ayat Quran mengandung banyak kesalahan tata bahasa, ayat-ayat ini makin tidak relevan untuk kehidupan umat.

    Jadi musuh utama bagi Quran adalah WAKTU.

  70. Zulfiki Bin Taha said:

    Memang satu-satunya agama yang dibela oleh pemerintah adalah agama Islam.

    Sikap pemerintah seperti ini sangat berbahaya.

    Resikonya adalah:
    Bagi umat Islam yang anti pemerintah, hal ini adalah peluang yang sangat bagus untuk menentang pemerintah. Umat muslim tidak usah menunggu pemilihan umum untuk menentang pemerintah yang sekarang.

    Kalau umat muslim mau menentang pemerintah yang sekarang, cukup dengan meinggalkan agama Islam untuk memeluk agama lain selain Islam. Meninggalkan agama Islam berarti anti pemerintah yang sekarang. Reaksi ini lebih ampuh dari pada menyoblos di pemilu. Hasil penghitungan suara di pemilihan umum bisa direkayasa dan dicurangi. Tetapi meninggalkan agama Islam ke agama lain adalah reaksi yang tidak bisa dikontrol oleh pemerintah. Dan pemerintah nanti hanya bisa gigit jari.

    Inilah resiko yang dihadapi oleh pemerintah yang kerjanya hanya membela agama Islam.

  71. Khairun Abubaker said:

    Organisasi-organisasi muslim yang bringas didukung oleh oknum-oknum kepolisian & aparat keamanan pemerintah.

    Sudah sering terjadi pengerusakan rumah-rumah ibadah umat lain, sweeping, fatwa-fatwa dan kekerasan lainnya yang dilakukan oleh organisasi muslim terhadap umat agama lain. Sedangkan sebagian dari para preman ini adalah anggota polisi dan aparat keamanan lainnya yang berpakaian sipil. Pemerintah juga bersikap seolah-oleh memberi semangat kepada preman-preman ini sehingga mereka merasa berada di atas hukum apapun yang berlaku di negara Indonesia.

    Juga anggota polisi pada umumnya hanya menonton para preman yang melakukan pengerusakan & sweeping. Anggota polisi malah melindungi oknum-oknum yang berkelakuan bringas itu.

    Sedangkan polisi dan aparat keamanan pemerintah seharusnya melindungi seluruh lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan agama, kepercayaan, suku, dsb.

    Kita yakin bahwa ada umat muslim yang tidak mentolerir dan tidak setuju dengan kelakuan polisi dan aparat keamanan yang secara terang-terangan memihak kepada golongan mayoritas.

    Tetapi, pemerintah tidak menyadari bahwa walaupun polisi dan aparat keamanan mempunyai senjada api, rakyat jelata (masyarakat muslim yang kurang simpati terhadap polisi) mumpunyai senjata yang jauh lebih ampuh dari pada senjadi api. Sejata yang ampuh ini adalah agama.

    Masyarakat muslim yang tidak simpati terhadap tindakan polisi yang memihak ini bisa mengeluarkan reaksi yaitu mereka bisa meninggalkan agama Islam. Mereka bisa mengalih ke agama lain. Kalau hal ini terjadi/sedang terjadi, maka senjadi api polisi itu tidak ada artinya.

  72. anggara said:

    @zulkifli & khairun
    terima kasih untuk pendapat anda

  73. Khaled Elkasi said:

    MUSUH ISLAM ADALAH ALQUR’AN

    Kita mengetahui bahwa tujuan memaluk suatu agama (agama apapun) adalah untuk membuat umatnya menjadi teguh batiniah. Kuat tak tergoncangkan.

    Sedangkan Alqur’an merupakan musuh yang paling berbahaya terhadap agama Islam. Alqur’an membelenggu umat muslim supaya menjadi lemah, mudah diadu-domba dan mudah dihasut.

    Buktinya, umat muslim saat ini sangat lemah. Melihat kartoon Nabi Muhammad saja sudah bingung kesurupan. Melihat kepercayaan-kepercayaan lain juga umat muslim menjadi sakit. Umat muslim mudah diadu-domba sehingga mengeluarkan fatwa-fatwa bringas, merusak tempat-tempat ibadah umat yang beragama lain, sweeping, dan melakukan kekerasan-kekerasan ala jaman kegelapan.

    Semuanya itu adalah hasil dari penghayatan Alqur’an. Alqur’an sedang melemahkan dan merusak jiwa dan prilaku umat muslim.

    Jadi musuh utama bagi Islam adalah Alqur’an.

  74. anggara said:

    @khaled
    wah, saya nggak sependapat dengan anda

  75. gie said:

    maap sebelumnya…aku edikit keluar dari jalur yang di bicarakan..
    tapi masih berhubungan juga dangan pernikahan…
    gini lho, aku pengen nanya ama kalian semuanya….
    aku seorang anak dari bokap yang saat ini sedah single parents, dan rencananya bokapku ini pengen nikah lagi… emang lumayan lama sich dah ditinggal pergi ma nyokap (meninggal 3 taon lalau..)
    yang menjadi permasalahannya adalah semua anak2nya (termasuk aku) gak pengen bokap nikah lagi..
    aku pengen nanya’, gimana hukum secara islam menyikapi hal ini…
    apakah ada hukum yang dapat kita (anak2nya) jadikan pegangan buat menghal;angi niat bokapku itu….
    makasih ya sebelumnya…
    mohon dijawab….

  76. lia_lia said:

    saya memang sudah bersuami. memang dalam ajaran agama islam memang di perbolehkan ber poligami. saya sendiri juga mengalaminya. isnya Allah ak kuat. tapi… ak malah takut. apa mungkin suamiku bisa adil seperti apa yg dia inginkan. malah jangan2 karna ak mengijinkan dia poligami malah menjerumuskan ke jalan gak bener
    karna adil itu sulit

  77. lia_lia said:

    karna ak sangat sangat menyayanginya. dan katanya istri mengijinkan poligami itu adalah ladang pahala. ak takut……. kalau2 suamiku gak bisa adil. dan nantinya dia sendiri yg menanggung akibatnya. tolong dong gmn nih….

  78. anggara said:

    @lia
    sebaiknya anda berpikir ulang soal pernikahan yang sedang anda jalani bu

  79. hamid said:

    Poligami itu dihalalkan oleh Alquran.

    Membaca Playboy dan nonto film porno pun dihalalkan oleh FPI.

    Habib Rizieq Shihab (pemimpin FPI) ternyata senang membaca majalah Playboy dan nonton VCD porno !
    Bagaimana dengan orang-orang MUI ??? Pastilah mereka lebih parah lagi dari Rizieq Shihab yang moralnya bobrok ini.

    Beginilah ulah dari orang-orang yang memekikkan nama Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang dangkal, artifisial, sekedar formalitas.

  80. anggara said:

    @hamid
    duh, sebaiknya komentar seperti ini jangan diulangi lagi ya pak

  81. NAJMU SYAQIEB said:

    MASYARAKAT PEMERHATI POLIGAMI, ROHIMAKUMULLOH…..
    Bicara soal salah dan benar, atau soal baik dan buruknya sesuatu.. KADANG memang membutuhkan kearifan yang banyak. Sebab adakalanya kebenaran itu sifatnya sangat Relatif. Apa-apa yang menurut kita/manusia itu adalah benar, tapi.. kadang2 menurut manusia yang lain belum tentu. Bgitu juga sbaliknya. Yang kadang2 menurut kita salah pun, bagi yang lain belum tentu.
    Tapi ketika kita memang menginginkan mengungkap sbuah hakekat KBENARAN, maka Kbenaran itu sendiri adalah sesuatu yang BENAR yang munculnya itu bukan dari sesuatu yang kita salah-salahkan/dari yang sengaja kita benar-benarkan. Sebab sebuah kbenaran itu adalah MUTLAK dan itu datangnya hanya dari Allah.
    Dan, Maaf Allah itu bukan MAHA BODOH. Allah itu adalah Yang maha Berperhitungan dan sangat maha berpertimbangan. Dalam kaitan tertentu, memang kadang2 SANULQI ILAIKA QOWLAN TSAQILA. dimana dalam memberikan tuntunan itu kadang berupa SESUATU yang berat.
    Tapi Allah itu juga Maha Rohman. Yang setiap saat selalu siap untuk mengasihi dan ngasih ( Solusi ) apapun kepada umat. kalo kemudian Allah sengaja memberikan sebuah tuntunan yang BERAT, itu tujuannya bukan lantas agar umat ini menjadi MERASA BERAT yang lalu menjadi KEBERATAN dengan adanya tuntunan Syareat.
    Kalo lah kita mau jujur, sebenarnya justru dari sinilah Allah akan bisa melihat seberapa tingkat KEPATUHAN seorang hamba manusia itu dalam mengikuti setiap apapun yang yang dianjurkan atau yang dibolehkan Allah dalam Syareat.
    Secara SUNATULLOH, Siapa manusia di bumi ini yang tak memiliki Nafsu? Tapi kalo kemudian Nafsu itu sendiri dia luapkan dan dia curahkan sesuai dengan tuntunan yang DIBOLEHKAN/ diinginkan oleh Allah, apakah itu tak lebih baik? apakah itu adalah suatu tindak KETDAKPATUHAN seorang Hamba manusia yang kemudian boleh kita hakimi sesuai dengan kapasitas hati dan akal kita masing2.
    Coba, kalo kita memang mengaku bener2 telah beriman kepada kitab2Nya Allah, coba kita buka qur’an kita. kita baca dan pahami. Banyak koq Allah sampaikan pesan.. yang intinya siapapun yang mau menjalani hidup ini sesuai dengan HIDAYAH/Tuntunan Allah..itu berarti mereka tengah mencari KESELAMATAN bagi dirinya sendiri.
    Yang jadi masalah sekarang adalah.. banyak diantara kita ini yang tak berani jujur dengan kita sendiri. Tidak berani mengakui akan keterbatasan, kekurangan dan kelemahan diri kita sendiri. Shg tak pernah menyadari yang dalam mengukur sbuah KEBENARAN itu lebih banyak kita dasarkan pada apa yang sesuai dengan yang kita pikirkan sendiri2.
    ALLOHUALAM BISHOWAB. Yang pasti, Kalo memang POLIGAMI itu adalah sesuatu yang Berat… sejauh itu bisa membawa pada akhirat yang lebih baik, tentu itu lebih Layak untuk kita lakukan..daripada kita MONOGAMI tapi tak nampak ada usaha bagi kita untuk menuju akhirat yang lebih baik.
    MASYARAKAT PEMERHATI POLIGAMI, ROHIMAKUMULLOH….
    Setiap manusia pasti akan selalu memiliki sisi2 tertentu yang serba lemah, yang kurang dan terbatas. itu artinya selagi kita mau.. kita pasti akan selalu punya peluang untuk bisa saja mencemooh dan mengomentari sisi kurang nya orang lain, Yang besarnya peluang itu, sama dengan besarnya peluang.. ktika kita memang pengin bisa menjadi baik dimata Allah.

  82. anggara said:

    @najmu
    terima kasih atas komentarnya

  83. DeZiGH said:

    Saya ingin bertanya kepada orang-orang yang anti kepada poligami (terutama wanita), dengan berpegang pada informasi bahwa sebagai manusia kita tidak akan mungkin bisa adil dan yang mampu benar-benar adil hanyalah Allah SWT.

    Apakah menurut Anda memiliki anak lebih dari satu adalah wajar walaupun ada aturan bahwa kita harus adil terhadap setiap anak yang dimiliki? Jika Anda sebagai pasangan tidak sudi dipoligami Anda bisa minta cerai. Namun, jika anak saat telah mampu berpikir mandiri dan merasa tidak ingin memiliki saudara kandung, apa yang harus dia lakukan?

    Apakah jika Anda atau pasangan Anda diminta atau mencalonkan diri sendiri untuk menjadi presiden, gubernur, bupati, lurah atau sejenis nya (yang berbau-bau menjadi pemimpin) Anda akan menolak atau meminta pasangan Anda untuk menolak jabatan tersebut karena Anda tahu bahwa Anda atau pasangan Anda hanyalah manusia biasa yang pasti tidak mungkin bisa adil?

    Mungkin ada baiknya untuk tidak menggunakan ayat yang menyingggung-nyinggung keadilan dalam menolak poligami saat pengejawantahan keadilan sendiri tidak dapat dilakukan secara konsisten ke bidang lainnya.

    Perasaan wanita yang menjadi ‘korban’ poligami pun sering diumbar oleh orang-orang yang anti poligami dalam mencari pembenaran atas sikap mereka yang anti poligami, tapi apakah mereka pernah berpikir mengenai perasaan anak-anak yang lebih suka menjadi anak tunggal, terlebih orang tua mereka ternyata tidak adil dalam melimpahkan kasih sayang? Pernahkah terpikir perasaan rakyat yang merasa ditidakadili oleh pasangan Anda atau mungkin Anda sendiri saat menjadi pemimpin?

    Saya seorang laki-laki yang tidak anti poligami, namun per saat ini tidak berminat berpoligami.

  84. anggara said:

    @dezigh
    terima kasih atas komentarnya

  85. ma2n said:

    Saya sangat setuju dengan poligami, Allah telah menjelaskan bahwa nikahilah wanita2 itu 2, 3 atau 4, apabila sekiranya tidak bisa berlaku adil maka cukup 1 saja.
    coba kita fahami betul ayat tersebut, islam tidak menyulitkan kita, cuma kita saja yang mempersulit diri dengan melontarkan argumen-argumen yang tidak penting.
    bahkan ada yang berpedoman pada pendapat orang-orang barat yang mereka tidak memahami betul Al-Qur’an.
    memahami poligami bukan dari konsepnya saja, tapi lihat dari konteksnya, apa tujuan dari poligami, apa manfaat dari poligami, dan sebagainya.
    Kita jangan hanya mementingkan nafsu syahwat saja dengan mengatasnamakan cinta. banyak kaum hawa tidak ingin dipoligami dg alasan tidak ingin berbagi cinta, tidak ingin disakiti cintanya dan sebagainya. itu semua menandakan bahwa dirinya hanya mementingkan nafsu syahwatnya saja.
    banyak kisah yang terjadi sekarang ini, bahwa istri tua mencarikan dan bahkan melamar perempuan untuk dijadikan istri kedua suaminya, walaupun di hatinya ada rasa tidak rela, namun dia ingin mengikuti sunnah rasul dan mengharapkan keridhaan Allah, maka ia rela melakukannya.
    Shubhanallah, betapa mulianya hati istri yang mampu menjadikan Al-Qur’an sebagai tolak ukur dan benar-benar memahami konteks dari ayat tersebut.
    Wahai kaum muslimin, marilah kita pahami islam secara keseluruhan, jangan memahami islam dengan setengah-setengah. apabila hanya memahami islam dengan setengah-setengah maka ia tidak akan menerima apabila tidak sesuai dengan hawa nafsu, dan tidak sesuai dengan logika mereka. padahal al-quran dan hadits tidak bisa dilogikakan, itu sudah mutlak adanya.
    marilah kita bersama-sama berjuang untuk meraih cinta dan keridhaan Allah SWT.

    syukran atas perhatiannya

  86. titin said:

    sy pns ibu dr 2 anak remaja . Sy tdk anti poligami,pd th ke 15 perkawinan suami saya menikah siri dg mahasiswi tanpa memberitahu keluarga. Jangankan adil tanggungjawab saja tidak.tinggalkan kami dalam kebingungan.gaji untuk bayar hutang,semua surat pemilikan harta dikuasai, tidak ada nafkah, anak pertama (laki2) berantakan studinya.Keluarganya tidak lagi peduli pd kami.InsyaAllah saya wanita normal,sholehah (ciee….).sudah 7 th saya jalani.saat ini sy mencoba memanfaatkan yang tersisa dr puing2 rereuntuhan rumahtangga agar sy tetap berdiri tegak. inikah sunah rosul?

  87. DeZiGH said:

    Mbak Titin,

    kalo dilihat dari runutan peristiwanya,
    suami Anda tidak mengimplementasikan sunnah rosul, namun lebih ke arah memanfaatkan aturan islam untuk menjadi pembenaran poligami yang dilakukannya, namun tidak mengimplementasikan aturannya secara keseluruhan:

    adil? dari segi materi saja sepertinya tidak adil,

    menjaga hati istri-istrinya? lah, hati anda tidak dipikirkan saat dia menikah lagi tanpa izin anda terlebih dahulu.

    mungkin ada bagusnya cerai,
    paling tidak, secara hukum harta yang didapatkan semasa pernikahan adalah milik bersama, jadi ya harus dibagi dua saat bercerai.

    Secara hukum pun sepertinya Anda bisa melaporkan suami anda untuk diminta pertanggungjawabannya. Tapi untuk hal ini sepertinya Mas Anggara yang lebih kredibel untuk memberikan pencerahan.

    Mempertanyakan kejadian yang anda alami dan hubungan antara poligami dan sunnah rosul, mungkin akan saya berikan analogi peristiwa lain:

    Ada seorang yang menikah, tapi dalam pernikahan itu yang dia dapatkan adalah kesengsaraan dan ketidakbahagiaan, apakah pernikahan masih akan dipertanyakan mengenai sunnah rosul atau bukannya?

  88. Dian said:

    Sebuah cerita tentang poligami :
    Ahmad tinggal di kota. Ahmad tidak pernah melihat TV, atau membaca koran. Dia selalu melihat sungai di kotanya sangat kotor, penuh sampah dan menjadi sumber penyakit.

    Suatu hari ia bertemu seorang pengelana dari desa, Wawan namanya. Wawan bercerita bahwa sungai di desanya sangat bersih, dapat dipakai mandi, berenang dan bahkan airnya dapat langsung diminum.

    Tak diduga, Ahmad marah. Ia menganggap konsepsi Wawan tentang sungai hanyalah sebuah omong kosong. Mana mungkin sungai bisa dipakai mandi, apalagi diminum airnya?

    Konsepsi Wawan tentang sungai menantang konsepsi Ahmad tentang sungai. Akhirnya, Ahmad bahkan memperjuangkan agar ide sungai bersih dari Wawan dinyatakan sebagai paham terlarang oleh pemerintah.

    Begitulah kita. Kita selalu dibombardir dengan berita-berita negatif tentang poligami, sehingga kemungkinan rumah tangga poligamis dapat menjadi rumah tangga sakinah mawaddah wa rohmah hilang sama sekali dari ruang pemikiran kita.

    Begitulah kita, ummat yang hidup dalam jangka waktu yang sangat jauh dengan Rasulullah SAW. Zaman semakin berubah, kehidupan kita semakin jauh dari praktek penegakan Islam di masa Rasulullah SAW, namun kita ‘mengadili’ nilai-nilai Islam dengan standar zaman kita, yang -sayangnya- sangat didominasi nilai-nilai Barat, yang sebenarnya, hingga 1 abad yang lalu masih mengakui praktek poligami.

    Saya yakin, akan tiba masanya dimana nanti poligami akan menjadi hal yang lumrah dan diterima sebagai fakta oleh ummat manusia. Pada saat itu, dunia akan mengakui fleksibilitas Islam, yang tidak menolak poligami, namun mengaturnya.

    Dari Abu Musa r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: Sesungguhnya nanti akan datang suatu masa, di mana seseorang berkeliling membawa emas untuk bersedekah, lalu tidak ada seorangpun yang menerimanya. Dan pada masa itu terlihat (terjadi) seorang laki-laki diikuti oleh empat puluh wanita yang semuanya akan berlindung kepadanya kerana sedikitnya laki-laki dan ramainya kaum wanita.;- (Muttafaq Alaihi).

  89. aziz said:

    Wah saya aja satu belum dapat – dapat, apalagi banyak, hahahaha…

    • anggara said:

      @aziz
      kalau bisa jangan deh mas

  90. Anwar N. said:

    BERAPAKAH TINGGI BADAN NABI MUHAMMAD SAW ?

    Buat teman-teman yang ahli matematika. Saya perlu bantuan dari kalian.

    Saya mau mengetahui tinggi badan Rossul SAW waktu berumur 54 tahun (waktu beliau menikahi Aysiah yang berumur 9 tahun). Rossul SAW lahir sekitar 1500 tahun yang lalu.

    Kita mengetahui bahwa semakin tahun, tubuh manusia semakin tinggi. Seorang anak yang menginjak umur dewasa selalu lebih tinggi tubuhnya dari ayahnya sekitar 5 sampai 10 cm. Sedangkan, perbadaan umur antara anak dan ayah adalah sekitar 25 – 30 tahun.

    Ambillah sebuah patokan yang minimal bahwa seorang anak selalu lebih tinggi dari ayahnya paling tidak 2 cm. Sedangkan perbedaan umur antara anak dan ayah, kita ambil patokan 30 tahun.

    Saat ini: Tinggi badan orang dewasa di daerah Timur Tengah (Arab), kita ambil patokan 180 cm.

    Kalau dilihat dari patokan-patokan di atas, berarti tubuh manusia bertambah tinggi minimal 2 cm setiap 30 tahun.

    Sedangkan kita mengetahui bahwa Rossul SAW lahir 1500 tahun yang lalu.

    Selisih ukuran badan Rossul SAW adalah (1500 dibagi 30), kemudian hasilnya dikalikan 2 cm. Hasilnya adalah 100 cm (lebih pendek dari sekarang).

    Kalau rata-rata orang dewasa di Timur Tengah mempunyai tubuh setinggi 180 cm, maka tinggi tubuh Rossul SAW pada saat itu adalah (180 cm dikurangi 100 cm) = 80 cm.

    Jadi Rossul SAW mempunyai tubuh setinggi 80 cm.

    Berarti kita yakin bahwa, pada saat itu (1500 tahun yang lalu), Rossul Nabi Muhammad SAW berukuran badan sangat pendek, yaitu sekitar 80 cm.

  91. ayu said:

    poligami????????????saya setuju…
    tapii,,,,hanya suami yang bisa bertanggung jawab dunia dan akhiratLah yang bisa berlaku adil……
    jangan lupa perkataan “adil” itu sangat berat Lho!!!!
    Rasullullah Muhamad SAW memang bisa melakukan itu semuaa..
    itu sudah pasti…!!! segala hal perbuatan yang dilakukan oleh Rasul pada masa itu selalu dijaga oleh Allah SWT…
    namanya juga Makhluk yang PaLing dimuliakan oleh Allah SWT…
    jadi bagi para suami yang ingin berpoligami, mmmm,,,,kayanya memang harus memperhatikan tujuan/niatnya dulu…
    jangan asal sebut sunnah Rasul,,,tapi juga harus mengkaji Fiqih Munakahat secara benar…!!!
    dengan mengetahui dan mengenal sosok Rasulullah sebagai suami terhadap isteri-isterinya, insya Allah dapat menjadi suami yang soleh yang bisa membahagiakan isterinya…g uusah banyak-banyak deh 1 aja dulu…
    lalu tanyakan pada isteri anda…
    “Apakah Isteriku selama ini bahagia???”
    jawabannya pasti beragam…
    jadi bagi suami yang sudah berpoligami…
    pintar-pintar saja mndidik isteri-isterinya agar menjadi isteri Soleha…
    suami itu kendaraan kesurga Lho…
    dan dineraka itu banyak kaum perempuan…
    jadilah kendaraan yang baik untuk kaum pria dalam membimbing wanita didunia ini…..
    ^_^

    • anggara said:

      @ayu
      terima kasih atas komentarnya

  92. tapi dunia ini amat berat godaannya apalagi godaan wanita. banyak laki laki yang terjun ke perzinahan bagaimana?

    • anggara said:

      @paperbag
      saya susah kalau menjawab ini hehehehehehe

  93. orang selingkuh dan zina dianggap biasa dan tak pernah dibicarakan. e yang bener (poligami) malah dipersoalkan dimana mana

    • anggara said:

      @paperbag
      terima kasih atas komentarnya

  94. hamba Allah said:

    kl mnt aku adanya blog ini pnnya tuj lain,bkn hanya mmbahas plygami….ada aroma pemurtadan.hati hati mas.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: