A Walk To Remember (Part 3: SMU)
Pertama sekolah SMU di SMUN 4 Medan, saat itu waktu daftar SMU, ayahku dipindah lagi ke Tangerang, tapi berhubung aku masih senang ada di Medan. Aku tinggal di Medan bareng sama kakakku.
Ada beberapa kawan yang masih teringat di memori, Aji, Sarjono, dan Vina (kedua-duanya teman di SMPN 1 Medan, cuma si Aji dulu cuma kenal-kenal biasa) Aku sama di Aji itu satu kelas, bahkan duduk satu meja dan kami menciptakan kolaborasi yang luar biasa dalam hal contek mencontek kalau ada ujian kimia dan biologi. Sampai ada cerita ketika ujian matematika aku malah membahas soal ujian tersebut di kelas bareng si Aji dan herannya koq nggak ada guru yang menegur yaa he..he..he..
Hal yang menyebalkan ketika masuk di SMU di SMUN 4 Medan, aku mulai menemukan segregasi pertemanan berbasis agama. Memang tidak salah, hanya menurutku yang terbiasa hidup nomaden dan pernah menjadi kaum minoritas sekaligus mayoritas di Timor Leste, sungguh tidak menyenangkan kalau hubungan pertemanan diwarnai oleh hubungan keagamaan yang sangat primitif tersebut. Menurutku sih keyakinan tetaplah menjadi keyakinan dan jangan kemudian membatasi diri dalam pertemanan
Oya, sempat punya pacar dia sekolah di SMUN 17 Medan namanya Mahani Asih, kita putus waktu aku pindah ke Tangerang. Sempat suka pergi ke diskotek yang terletak di Jl, Thamrin tempat nongkrong waktu itu di kampung keeling dan jalan raya yang ada asrama hajinya
Kelas 2, aku masuk di SMUN 63 Jakarta Selatan, duh sekolah ini kayak kandang kambing banget. Punya pacar yang sekolah di SMUN 90 Jakarta Selatan (yang sekarang jadi ibu dari dua anakku). Waktu kelas dua, sempat dimusuhi sama teman-teman, karena malas terlibat tawuran dan ikut genk sekolah yang ada di sana, namanya MODERAT kalau nggak salah. Sempat dekat dengan beberapa teman perempuan diantaranya Erika, Eri, dan Feby, serta mungkin ada beberapa lagi, sayang sungguh sulit untuk mengingat kembali dan rasanya tidak perlu untuk diingat lagi
Pengalaman yang menyenangkan, yaitu memimpin aksi menolak pemakaian sepatu hitam dari merk tertentu yang harus dibeli dari sekolah dan berhasil! Kemudian memimpin aksi menolak penempatan TPS di sekolah waktu pemilu 1997 di sekolah, sempat dimusuhi sama kepala sekolah dan beberapa guru yang diuntungkan dengan pemilu “palsu” itu, tetapi berhasil juga minimal TPS-nya tidak lagi terletak di sekolah, tetapi bergabung dengan masyarakat sekitar. Selain itu memimpin aksi menolak acara perpisahan yang berbiaya mahal sekali dan berhasil juga. Aksi-aksi waktu itu membuka mataku, bahwa hukum harus menjadi alat untuk melindungi hak-hak dari setiap warga negara, dan karena itu tekadku mantap memilih hukum sebagai pilihan studiku.
Waktu UMPTN memilih UI (matematika), UI (hukum), dan Unpad (hukum) yang keterima malah di Unpad, terus sempat ikut ujian penerimaan mahasiswa baru di Universitas Trisaktu, hukum juga, nggak diambil karena dapat yang UMPTN
Sewaktu di SMUN 63 ada beberapa kawan yang dekat diantaranya Dedy Dewantoro, Dibal, Joko, Aji, maaf buat yang tidak kesebut, karena sungguh sulit mengingat nama-nama dalam kurun waktu yang panjang.
Hello , kebetulan saya search smu 63, blog kamu muncul. saya Sofwan, di sma 63,waktu kamu III IPA2, saya III IPA1, sekelas sama Gusti, Ruki dan Usman, tahun 2001 waktu itu.
@sofwan
salam kenal kembali
NGGA ,DIMANA AJA LO????
@nico
ada nih disini, ketemu kan 😀
ga,ada reunian lagi gak?khusus th 97 aja.
Hello………..
Alumni 63 juga nih….waduh jgn menghina sekolah gw dong, sejelek2 nya sekolah gw (loe bilang kayak kandang kambing) disana terbina banyak persahabatan dan kenangan yg ga bisa terlupakan loh.
Salam,
ciiiiiiiiiiii…tttttt *baca-baca* wuuuuuuuuuuuuuuuuuuzzzzzzzzzz
salam kenal aja
@nico
boleh aja pak
@ami
sekolah kamu juga sekolah saya, itu cuma perasaan saya saja pada waktu itu
@mr yogi
salam kenal kembali
Alumni 63 yuuuukk gabung di facebook.
di tunggu….
Baru dbentuk: milissman63@yahoogroups.com
Mari jalin silahturahmi, & wujudkn impian reuni akbar SMAN 63
@sulis
siap bergabung
Hi.. Salam kenal ya.
kk belom liat sma 63 lg ya?
udah ga kaya kandang kambing lagi kok.. sy sekarang anak 63..
@farah
saya sudah lihat koq, sudah bagus sekali, salam kenal yaa
63 sekarang bagus kok….^_^