Jaksa dan Masalah Korupsi
Ini memang berita basi, praktek korupsi di kalangan penegak hukum telah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat. Namun, terungkapnya skandal suap Jaksa Urip telah mengguncangkan kalangan Kejaksaan.
Di sisi lain KPK meski telah melakukan tugasnya dengan baik, namun sangat disayangkan bahwa Jaksa Urip di biarkan untuk diperiksa secara etik terlebih dahulu oleh pihak Kejaksaan Agung.
Saya sendiri curiga, akan ada praktek lokalisir permasalahan serta para pelaku suap yang saya yakin tidaklah dua orang, akan tetapi melibatkan banyak orang baik dari kelompok pemberi suap maupun dari kelompok penerima suap. Dan memang permasalahan kemudian di lokalisir menjadi apakah seorang PNS berhak untuk melakukan pekerjaan sampingan seperti berbisnis.
Persoalan korupsi bukanlah hanya melibatkan persoalan kesejahteraan, tidak ada jaminan jika kesejahteraan baik maka korupsi dengan sendirinya bisa hilang. Persoalan kesejahteraan adalah salah satu faktor dari persoalan korupsi akan tetapi dapat menjadi alasan pembenar bagi seorang aparat negara untuk melakukan praktek korupsi
kita lihat saja sandiwara apa yang akan dilakukan untuk menyelamatkan yang bersalah
ingat, tidak ada satupun yang tersembunyi, bahkan dihati yang paling dalam pun yang tidak diketahui oleh Allah SWT
Kinerja awal KPK telah membuktikan kepada publik akan kesetaraan dihadapan hukum, tanpa memandang institusi yang supreme sekalipun.Indikasi suap atau katakanlah korupsi yang dilakukan aparat penegak hukum memang sudah menjadi keprihatinan kita bersama, namun kita tidak cukup prihatin atau sekedar melakukan anasir yang akan menghambat pemberantasan korupsi di masa mendatang, sebab apa yang menjadi gebrakan KPK merupakan suatu entry point dalam penegakan hukum itu sendiri. Dengan demikian siklus korupsi yang mungkin terinstitusionalisasi melalui sistem mata rantai yang rapi dan terorganisir, dapat dibongkar ke akar-akarnya. Percepatan ini tentunya akan membuktikan bahwa pemerintah kita pro clean & clear, kendati waktu yang dibutuhkan tidak terlampau memadai, mengingat tahun ini adalah tahun politik.Kita berharap melalui KPK yang tidak terinfiltrasi oleh interest politik mampu membuka mata kita bahwa calon kepemimpinan nasional mendatang adalah figur yang harus bebas korupsi.Selamat !
@peyek
mari kang
@syam
mudah2 an
@arman
semoga pak
menuntaskan masalah korupsi itu sangat sulit…
mau mulai dari instansi mana ???
lalu yang mau melaksanakan siapa ???
kalau mau jujur…
kalau kita tangkap semua koruptor…
pejabat dinegara ini bakal habis…
lah, terus yang ngurus siapa ???
@dragonball
anda mau ngurus?
justru itu mas anggara…
saya ini males ngurus…
saya lebih seneng di-urusin gitu…
maka saya lebih suka, biar mereka nyang pada ngurus…
kita tinggal bayar gaji mereka, gitu…
eh..giliran disuruh ngurus…
malah pada gak becus…
saya jadi makin kurus….he he…
@dragonball
jangan males dong he…he…he…
pukul rata copot semua jabatan jaksa yang ada di PT. Bisa tidak ya sistem kita dibenahi? Seharusnya jangan KPK sendiri yang bertarung.