Ternyata Bayipun Bisa Kangen
Pada Kamis, 3/4/2008, ibunya anak-anak bertugas ke Yogya sampai Selasa, 8/4/2008. Teteh ASA juga pada Jumat, 4/4/2008, juga diajak neneknya ke Cirebon. Praktis, di rumah cuma ada si aku, Mas Baim, dan pengasuhnya.
Sabtu, 5/4/2008 sore selepas maghrib, aku menelpon si Teteh melalui ponsel neneknya dan ternyata si Teteh tidak sedang bersama neneknya. Yang buat aku heran adalah, sepertinya Mas Baim tahu kalau tidak ada Tetehnya dan itu membuat dia menangis kencang. Aku segera menghubungi ponsel adik iparku, saat tahu aku sedang berusaha menghubungi Tetehnya, Mas Baimpun terdiam, namun begitu tahu ponselnya tidak aktif, diapun kembali menangis keras. Aku kemudian berusaha untuk menghubungi ponsel pengasuh si Teteh yang Alhamdulillah tersambung. Guess what, he suddenly stop crying and starting to laugh listening to his sister voice. Aku tersenyum, ternyata bayi berumur 5 bulanpun bisa kangen.
Lama juga dia bercakap-cakap dengan Tetehnya dan itu membuat dia tersenyum sembari tertawa sesekali sementara si Teteh berteriak teriak “Adik lagi apa?” dan lain sebagainya.
Selama ini aku pikir anak sekecil itu tidak punya rasa kangen sama saudaranya, ternyata aku salah. Dia bisa juga kangen sama saudaranya.
Kdang yg namanya Baby lebih peka sama hal2 yang beginian ya Pak ?
kalo dipikir2, Amazing, Allah bisa menciptakan manusia yg berbeda2 🙂
Kalo mas Baim kangen sama teteh nya .. hmm .. kang Anggara kangen sama ibunya anak-anak doooonggg hehehe 🙂 secara sejak selasa sudah ke Jogja .. ga nyusul kang??
@menik
itulah, saya suka terkagum-kagum dalam hal ini bu
@erander
sejak kamis sampai selasa kang, he….he…he….nggak ah, kecuali kang eby mau bayarin he…he….he….
5 bulan apa 5 tahun?
anak saya yg umur 4 tahun klo lg kangen ma bapaknya, pasti langsung minta di telpke sama kakungnya, pernah suatu waktu mas mo telp pulsa abis..
berantakan lah itu hape terbentur secara kasar ke dinding 😀
@dobelden
anak saya yang pertama 2 tahun lebih sementara yang kedua hampir 5 bulan 🙂