Sungguh, Saya Bukan Ahli Hukum
Setelah saya sempat blogwaking ke beberapa blog, saya berkunjung ke blog milik pak Iman Brotoseno. Dan saya membaca salah satu tulisan beliau ini. Saya sungguh terkejut, ketika saya disebut sebagai “ahli hukum” oleh beliau dalam tulisan tersebut.
Meski saya tersanjung dengan itu, namun saya bukanlah ahli hukum dalam arti sebenarnya. Gimana mau disebut ahli, lah nggak ada orang yang kenal dengan Anggara yang berasal dari negeri antah berantah itu. Saya cuma seorang independent lawyer yang tidak bekerja dimana-mana dan sedang mencari pekerjaan tetap, sambil bekerja secara paruh waktu pada beberapa organisasi non pemerintah, sambil menangani kasus-kasus kecil sekedar untuk menyambung hidup.
Secara pribadi, saya hanya ingin dikenal sebagai orang biasa di dunia blogosphere, saya juga tidak ingin menjadi seleb blog, saya cuma ingin jadi bloger biasa. Meski di saat yang sama saya juga tidak membantah, bahwa blog saya pergunakan untuk memperkenalkan diri saya di dunia persilatan hukum.
Seorang ahli dalam tataran akademis, tentu bukanlah orang yang hanya punya gelar S yang tidak dibarengi oleh gelar M dan/atau D dan/atau P. Nah saya kan cuma punya gelar S saja, jadi bukan ahli. Saya ini cuma orang biasa yang berusaha untuk belajar dan belajar terus agar dapat memahami dunia pada umumnya dan hukum pada khususnya di Indonesia
Saya takut sesungguhnya kalau dibilang ahli, takut jika “keahlian” saya dipertanyakan sebagaimana ada orang yang “kepakarannya” dipertanyakan. Nah, pak Iman, mohon koreksi kembali tulisan anda, biar tidak terkena pencemaran nama baik he….he….he…
hehehe om anggara merendah ah 😛
Mas Anggara, sudah terima saja ‘gelar’ itu 🙂
Saya juga pernah menyebur anda sebagai ahli hukum dalam komentar atas tulisan anda yang judulnya kalau gak salah “Prinsip prinsip Negara Hukum.
Wah .. oom Anggara merendah neh …
but thats ok lah, daripada nanti dibilang ‘Pakar’ kaya orang dikampug sebelah itu :-))
hehehe…
Mas Anggara bisa saja.
Mungkin memang bukan ahli hukum, hanya saja sekarang belum ahli hukum. But, maybe someday you will be a great lawyer. 🙂
Mungkin maksudnya .. ahli hukum di jagad blogsphere kang .. coba aja lihat. Masih sedikit blogger yang aktif memiliki latar belakang hukum. Dan seperti-nya akang satu-satunya di WP dan sering nongol di BOTD yang membahas masalah hukum secara konsisten. Jadi .. sudah pas kalo disebut ahli hukum. Khususnya di blogsphere .. keep rock kang !!
mas, hebat banget blognya, jadi banyak tau tentang hukum nih aku,menurut aku sih mas layak punya sebutan itu, 🙂 tanya dikit nih mas, kalo perzinahan itu, (sudah terbukti berzinah) yang bakal dikenai hukuman salah satu ( pria/wanita) aja, ato otomatis dua2nya? misal yang menggugat suami si wanita, berarti yang akan di hukum si pria, trs kalo yg menggugat istri si pria berarti yg di hukum wanitanya, ato kalo udah ada gugatan (dan terbukti) otomatis yang di hukum 2 orang yg melakukan zinah itu?(pria dan wanitanya)
trims ya…..
@caplang, triyani, syam, indrio, norie, erander, dhimas
terima kasih, tapi untuk saat ini saya lebih prefer kalau disebut bloger yang juga advokat atau advokat yang juga bloger 🙂
Bedanya advokat dengan ahli hukum?
*celingak-celinguk
Iya ya… pertanyaan dari kunderemp bener juga tuh, apa bedanya ?
gini … gini….
kita bikin seminar dulu,
lalu dibuat koridor
yang menuju pada simpulan sementara,
lalu, dirapatkan,
lalu, dibuat team kecil,
lalu, disusun panitia,
lalu, dibawa ke dewan,
lalu,…….KAPAN KERJANYA ????????????????
trus ,… kalo bang anggara gak mau nyebut ahli hukum
yang nantinya ngebelain kami (para blogger) sapa ???
yang nantinya ngasi penjelasan tentang tulisan2 para blogger siapa?
terus yang mempertahankan hak-hak kami para blogger siapa??
*berpangku tangan*
kami ada dibelakang mu bang
hahahhaha
-ndra-
@kunderemp
beda, advokat itu praktisi hukum 😀
@dragonball
he…he…he…
@yuhendra
bukannya anda juga bisa bang
Gpp mas, dengan anggapan itu, ilmu hukumnya mas Anggara mau tak mau akan meningkat pesat. Bukankah ahli hukum yang terkenal itu, dulunya juga memulai karir seperti mas Anggara?
Saya doakan semoga sukses.
kalo dipikir-pikir, mas anggara ini terlalu merendah..
jangan gitu dong mas…
hari gini, saatnya kita menjual keilmuan kita mas..
ayo…ayo…
Seperti padi 🙂
*ke blog-nya pak Iman dulu ah mau baca tulisannya*
@edratna
wah terima kasih atas komentarnya bu, cuma saya memang nggak ingin disebut ahli, rasanya koq berlebihan saja. lebih baik kan kalau disebut advokat yang juga bloger atau bloger yang juga advokat
@dragonball
memang betul koq, saya bukan ahli. bukan bermaksud merendah
@yoga
silahkan berkunjung bu
wah padi makin berisi memang makin merunduk ya..
salut
mas anggara ini bener2 lho profil ya….seorang ahli kadang2 memang tidak memerlukan gelar M maupun D ataupun P, asal mumpuni udah pasti akan disebut ahli…tul gk mas….