Soal Bullying: Pelaku dan Korban Sama – Sama Korban


Memang susah menghadapi soal bullying ini, harus ada kerjasama dari 3 pihak yaitu manajemen sekolah, guru, dan orang tua. Terus terang saya prihatin dengan kasus yang menimpa anak2 seperti yang dilaporkan oleh SalingSilang. Seperti yang dilaporkan oleh kompas, meski para pelaku dan korban sudah dilakukan mediasi oleh pihak sekolah , namun mestinya manajemen sekolah harus lebih awas dalam menghadapi anak – anak yang menjadi tanggungjawabnya. Saya yakin bahwa guru dan manajemen di sekolah biasanya juga sudah tahu siapa saja yang punya “bakat terpendam” soal bully membully ini. Dan masalahnya bullying memang tidak hanya mungkin terjadi di dalam sekolah tapi bisa juga terjadi di luar sekolah.

Tentu harus ada cara untuk mengatasi ini, misalnya menciptakan whistle blower system yang efektif dapat melindungi korban bullying dari para seniornya ketika hendak melaporkan kejadian. Selain itu masa orientasi siswa harus tidak diperkenalkan dengan hal – hal aneh seperti bawa botol bekas dan lain sebagainya. Akan lebih baik jika masa orientasi diisi dengan kegiatan – kegiatan lain yang bermanfaat seperti pertandingan olahraga, buat kelompok diskusi, belajar mengakses perpustakaan, dan lain – lain yang memang intinya mengenalkan dengan dunia sekolah yang mungkin berbeda dari sebelumnya

Membawa para pelaku bullying ke hadapan hukum juga bukan jalan keluar yang pas. Siapapun harusnya paham sistem peradilan pidana seramah ramahnya tetap saja tidak baik buat anak – anak, apalagi kalau mereka pada akhirnya harus mendekam di tahanan/penjara. Jauh lebih baik ada terapi sosial psikologis yang dilakukan baik kepada pelaku dan juga korban karena pada dasarnya mereka semua juga korban dari situasi. Terapi ini tentu harus dibarengi dengan pengawasan ketat plus melihat kemajuan – kemajuan yang dicapai dari terapi tersebut. Penting juga dipikirkan mekanisme pemulihan lainnya selain terapi seperti membangun tugu peringatan kecil, sehingga semua orang akan paham bahwa sekolah benar – benar tidak akan mentoleransi perilaku bullying tersebut

Atau dalam bentuk yang lebih radikal, hentikan dulu penerimaan siswa baru sampai semua orang bener – bener keluar dan tentu situasi di sekolah akan jauh lebih sehat

Advertisement
1 comment
  1. Omer said:

    Kalau kegiatan MOS atau ospek dengan kegiatan yang berbau akademik membuat mereka bosan Pak. Justru kegiatan yang terbilang “aneh” tetapi mendidik yang mereka tunggu. Anak muda sedang semangatnya menghadapi tantangan

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: