Mau Jalan Kemana?
Hal yang paling sulit adalah memahami bahasa tulisan, tak hanya sulit memahami secara tekstual tapi juga konteks yang melingkupinya. Lebih mudah memahami bahasa lisan, karena ada mimik muka dan intonasi yang terlihat disana. Dalam bahasa tertulis, apa yang tersirat belum tentu dimaknai secara sama oleh yang membaca. Dalam bahasa tertulis sulit ditemukan mimik muka, emosi, intonasi, dan perasaan. Karena yang ada dalam bahasa tulisan ya cuma koma, titik, serta tanda baca lainnya
Hal – hal dalam bahasa tertulis begini yang kadang bisa membuat salah paham. Karena yang dimaksudkan sama penulis kadang dimaknai secara berbeda sama yang membaca. Lah, kalau gini harus gimana? Kadang disini pentingnya klarifikasikan?
Sama seperti judul diatas, kalau dalam bahasa lisan mungkin lebih mudah dipahami. Tapi gimana dengan bahasa tertulis? Mungkin saya lebih suka menggantinya dengan “Mau Berjalan Kemana?”. Intinya sih dalam sebuah bahasa tulisan, kalau agak ragu ya lebih baik tanya ketimbang salah memahami 🙂
SZ
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Lbh muda dimengerti sih ya kalo pake kalimat “mau jalan kemana”..
nice posting
salam kenal
hihi.. yaya sebetulnya agak bingung juga arah tulisan ini kemana 😀 …
ia betul juga. dari pada salah mnding tanya lagi.
Mau Jalan Kemana?
bingung jadinya