Paspor Gayus


Berita soal Gayus, salah seorang Terdakwa kasus pajak yang sedang disidang perkaranya di Pengadilan itu kerap membuat heboh. Selepas ia ketahuan nonton tenis di Bali, kali ini ia ketahuan pula pergi berkelana ke Makau dan Kuala Lumpur, serta mungkin ke beberapa tempat lain begitu Koran Tempo melaporkan. Ia dapat berkeliling ke luar negeri menggunakan Paspor dengan nama Sony Laksono. Kasus ini sendiri mulai menyeruak muncul setelah Devina, warga Rafles Hill Depok, menulis Surat Pembaca di Harian Kompas Edisi Minggu 2 Januari 2011, berikut adalah isi surat pembacanya, diambil dari situs ini :

Pria Berkacamata Memakai Wig

Melihat foto Gayus dengan wig dan kacamata, yang belakangan ini beredar banyak di media massa, saya merasa yakin bahwa pernah melihat orang yang sama di Bandara Soekarno-Hatta, hari Kamis, 30 September 2010. Saat itu saya sedang menunggu penerbangan ke Singapura di ruang tunggu keberangkatan pesawat.

Ketika itu seorang pria memakai wig dan kacamata masuk ke ruangan tempat saya menunggu, lalu berada di penerbangan yang sama ke Singapura. Saya menatap beberapa kali, tetapi sayang saya tidak memiliki keberanian untuk mengambil foto dirinya karena jarak terlalu dekat. Saat itu, panggilan untuk masuk ke kabin pesawat sudah terdengar.

Setelah melihat foto tersebut belakangan ini banyak beredar di surat kabar dan berita di TV, saya semakin yakin bahwa orang yang berada satu penerbangan dengan saya ke Singapura tersebut memang Gayus. Mungkin ada pihak terkait yang merasa perlu untuk memeriksa hal tersebut. Berikut adalah penerbangan yang saya tumpangi saat itu AirAsia nomor penerbangan QZ 7780 waktu keberangkatan 11.20 WIB dari Jakarta menuju Singapura hari Kamis, 30 September 2010.

Problemnya, koq bisa Gayus yang sedang jadi Terdakwa bepergian menggunakan dokumen resmi seperti Paspor? Mestinyasih, nama dia sudah masuk dalam daftar orang – orang yang tidak bisa bepergian ke luar negeri. Tapi mudahkah memalsukan paspor? Harusnya sih tidak, Kantor Ditjen Imigrasi menyebutkan beberapa syarat pembuatan paspor yaitu ada formulir yang dilampiri KTP, KK/Ijazah, dan akte kelahiran serta Rekomendasi tertulis dari tempat Pemohon paspor bekerja.

Melihat ini, sebenarnya sulit apalagi Indonesia dilaporkan sudah menggunakan paspor dengan teknologi pengaman biometric atau yang lebih dikenal dengan paspor biometric. Bahkan Kemenkumham melaporkan pada 2006 terdapat 1800 kasus paspor ganda. Meski sejatinya data digital ini terdiri dari data sidik jari, foto dan hasil pemindai retina. namun menurut penuturan Priyadi hanya data foto dan sidik jari yang diambil petugas oleh petugas Imigrasi.

Dari titik itu, bagaimana caranya bisa membuat paspor baru dengan mengakali teknologi pengaman itu? Mestinya sih tak mudah, namun ada beberapa cara mestinya seperti pembuatan identitas palsu dan atau seperti yang dilaporkan Koran Tempo bekerja sama dengan calo. Tapi bagaimana dengan urusan sidik jari ya, bisa juga sih menggunakan data orang lain tapi bisa juga dengan menghapus data sebelumnya di server. Tapi entahlah, saya tak mau berspekulasi, susah soalnya, ujung-ujungnya nanti di tampol 😀

Gambar di comot dari sini

9 comments
    • anggara said:

      @sam_ardi
      kayak di blog ini blog seleb aja, jarang yang komen bro hehehehe

    • anggara said:

      @sigantengkalem
      wkwkwkwkwkwkwk

  1. silent said:

    @ryosaeba: wakakakakakakakaka

  2. Yang jadi pertanyaan : kenapa baru diributkan sekarang ?
    Kenapa Devina baru ingat sekarang? padahal bulan November kemarin sudah
    ada kehebohan akibat kepergian Gayus nonton pertandingan tenis di Bali.

  3. Chris said:

    Hebat bener ini Gayus, bisa jalan-jalan keluar negeri.

Leave a comment