Biarkan Saja Mahasiswa Itu Berdemonstrasi
Aksi-aksi mahasiswa saat ini terus bergulir, terutama sejak pemerintah telah mengumumkan secara resmi kenaikan BBM. Aksi-aksi ini menurutku patut didukung oleh masyarakat, karena pemerintah tidak pernah secara serius membenahi keadaan ekonomi
Namun, sangat disayangkan bila polisi selalu terus menerus mencegah aksi-aksi mahasiswa yang kemudian malah menghasilkan bentrokan antara mahasiswa dengan polisi. Sebaiknya polisi mengamankan aksi-aksi mahasiswa, dan kalaupun perlu diambil tindakan pencegahan, tentunya ada beberapa tahap yang bisa dilakukan non kekerasan, mulai dari negosiasi, perintah pembubaran, memakai tembakan air, dan gas air mata.
Aku sendiri mengecam keras, apabila belum-belum polisi sudah berusaha membubarkan aksi-aksi mahasiswa dengan tidakan kekerasan. Dan bukannya mengantarkan mahasiswa untuk berdemonstrasi ke tujuannya, malah mencegah mahasiswa menyampaikan aspirasi politiknya jelas bukanlah cara yang bijak dan patut diulangi di masa depan
peran intelijen polisi saat aksi mahasiswa bang
sangat ditakuti, khususnya di medan
saat ini kalaupun mahasiswa mau buat aksi demo
diminta oleh korlap (koordinator lapangan) nya untuk mengenali setiap kawan-kawan disampingnya, karena pernah kecolongan pas demo di depan gedung DPRD SUMUT satu mahasiswa bayangan ketangkap ama mahasiswa,
dia ngaku orang suruhan dari pihak kepolisian, walaupun masalah ini gak dibuat heboh dan gak disebarin melalui media.
sering ada provokator didalam aksi
tak jarang, provokator itu berasal dari orang2 yang kepengen memberantas provokator tersebut……
setiap demonstrasi pasti ada kerusuhan
sepertinya ada pihak2 tertentu yang mengorganisir
sehingga keadaan ini slalu saja terjadi
lagi2 masyarakat akan membenci mahasiswa dalam setiap aksinya
demikian bang,
🙂
Unjuk rasa boleh saja. Akan tetapi, jangan liar dong unjukrasanya. Kalau unjuk rasa tanpa ijin dan dibubarkan jangan ngotot terus mulai berbuat kekerasan terhadap polisi. Semua ada aturannya, Bung! Termasuk unjuk rasa, harus ijin dulu.
Mau bikin panggung musik saja harus ijin pihak keamanan setempat kok. Apalagi unjuk rasa mahasiswa dan buruh yang rawan ditunggangi penyusup. Contoh itu unjuk rasa PKS dan Hizbut Tahrir, tertib dan tidak ada kekerasan. Mahasiswa demonya sering berujung kekerasan, seperti bukan unjukrasanya kaum intelektual.
Jadi ragu siapa yang sebenarnya intelek. Jangan-jangan PKS dan HT lebih intelek dari mahasiswa.
demo itu kan bagian dari demokrasi.. monggo ae, asal tidak rusuh
biarkan saja mereka berdemonstrasi. tapi setuju sama kang kombor, harusnya mereka juga ikut aturan.
@yuhendra
saya sepenuhnya sepakat dengan analisis anda, namun mahasiswa juga sebaiknya tidak mudah terprovokasi oleh oknum dan suasana kan
@kang kombor
dalam unjuk rasa tidak perlu ijin, yang perlu pemberitahuan, begitulah uu mengaturnya. unjuk rasanya PKS dan HT kan lebih banyak bukan persoalan aktual bangsa biasanya karena masalah Palestina atau juga syariat Islam
@harriansyah
rusuh itu berdasarkan pengamatan saya, karena aparat menghalangi mahasiswa berdemonstrasi
@itikkecil
saya pikir aturannya mestinya sudah diikuti koq
lah kalo akhir nya mbakar ayam eh gedung gimana??
Mahasiswa seharusnya mulai menggunakan strategi gerakan yang lebih cerdas dalam menyikapi kondisi bangsa saat ini. Aksi-aksi unjuk rasa yang masif hanya akan membuka peluang terjadinya bentrokan dan upaya tunggang-menunggangi dalam aksi mahasiswa.
@ulan
kalau itu sih beda
@ajo
bener kang, ada cara yang lebih cerdas untuk itu
jadi ingat masa muda… “kita atas nama rakyat”… tapi semprotan gas air mata ada di depan… “ini rumah kami juga!!”… moncong senjata di depan hidung… “ayo goyang pagarnya”… “jangan takut dengan tirani!” bak buk bak buk… ada orang pakai pakaian biasa naik ke atas mobil mukulin orator… “turun kamu!!” “bubar!!” “awas bendera” “jaga yang perempuan” “korlap!!!” “bubaar!!” “ke tempat rendevouz!” hh hos hosh hosh… “kendalikan barisan!!” “tutup rapat!” “tutup rapat..” hh hosh hosh hosh..
akhirnya mata perih, badan sakit, nafas sengal, tapi sampai sekarang g enggak tau apa tujuannya waktu itu.
@grahat
koq bisa enggak tahu tujuannya
Hehehe.. soalnya waktu itu pertama kali saya (dibujuk rayu) ikut demo. terus waktu saya tanya kita demo tentang apa nggak ada yang jawab. saya cuma disuruh jadi koordinator antar barisan..
@grahat
koq bisa mas, aneh deh