Harga BBM, Subsidi, dan Transportasi Umum
Dalam persoalan harga BBM, kalau saya sih agak moderat dalam hal ini. Sepanjang pemerintah bisa menjelaskan berapa keuntungan PT Pertamina dalam ekspor minyak dan bisa menjelaskan bahwa PT Pertamina sudah efisien dan tidak ada korupsi lagi. Selain itu pemerintah juga sudah berusaha sekuat mungkin untuk mencari alternatif lain selain menaikkan harga BBM, mungkin kenaikan harga BBM bisa masuk akal.
Tapi subsidi yang dipindahkan bentuknya menjadi BLT jelas bukan solusi yang baik dan bijak. Seharusnya subsidi itu harus dialihkan ke anggaran pendidikan dan kesehatan, setidak-tidaknya di sekolah-sekolah dan Puskemas serta Rumah Sakit yang dikelola negara, bisa menikmati subsidi ini.
Nah, pemerintah (pusat dan daerah) juga harus memikirkan transportasi yang bersifat non diskriminatif, nyaman, aman, dan tersedia selama 20 jam/hari. Saya sendiri lebih senang jika ada model transportasi yang baik, sehingga pemakaian kendaraan pribadi dapat lebih dibatasi
moda transportasi massal yg baik dan solusi suntikan dana untuk jangka panjang rasanya lebih masuk akal dan efektif yak, om?
gimana dng pengurangan pendapatan dan fasilitas para wakil rakyat?
Tolak BLT!!! *teriak2 pake TOA*
GImana mo maju, la wong pemimpinnya malah ngajarin jadi pengemis 😦
setuju dengan pemakaian kendaraan pribadi yang di batasi
@caplang
betul, itu sarana yang efektif, demikian juga pengurangan pendapatan dan fasilitas para wakil rakyat
@kimi

@indrio
bener om
@ulan
sepakat