Kereta Api Lebaran Yang (Tidak) Manusiawi
Kalau lebaran dulu ada yang namanya kereta sapujagat sekarang konon ganti dengan kereta komunitas. Saya enggak tahu apakah akan ada perubahan pelayanan terkait dengan perubahan nama tersebut.
Saya hanya melihat bagaimana di kereta sapujagat itu kelompok masyarakat miskin seperti malah diabaikan hak-haknya sebagai manusia. Orang koq ditumpuk kayak kerupuk, lah nanti kalau sudah ada kecelakaan, apa tidak banyak korbannya.
Saya berharap lebaran kali ini angkutan massal ini lebih manusiawi terhadap masyarakat miskin
hmmm
kejar setoran pemerintah, soal celaka urusan belakangan *uuh
wong cilik gitu lah nasibnya 😦
Pemerintah memang jauh dari sempurna dalam banyak hal, tapi untuk urusan yang satu ini, siapa yang bisa menahan keinginan orang buat mudik.
waduh emak ku mau naik kereta doain baik baik aja ya..
Yaa begitu om, sudah hukum alam : ada harga ada rasa ada rupa………..
mudah-mudahan lebih baik. jadi orang-orang yang itu tak begitu menderita lagi 🙂
Kalau baca di media, fasilitasnya adalah boleh bawa motor ke atas KA. Tumpukan orangnya sih tetep 😦
@liezmaya
harusnya sih enggak begitu kan?
@ferry
justru itu kehadiran pemerintah justru untuk melindungi warganya kan bukan untuk malah membuat masalah
@ulan
semoga selamat sampai tujuan mbak
@rere
saya justru kagum dengan fasilitas umum di beberapa negara yang pernah saya kunjungi, murah dan aman bang
@kw
mudah2an
@indra
hehehehehehehe
Tidak semestimya dan tidak seharusnya manusia di tumpuk seperti krupuk hanya untuk menambah kekayaan dirisendiri. Dan sesungguhnya Kekayaan tidak dapat memberi manfaat apapun ketika meninggal dunia.(Alam Kubur)
@hendrik
no comment deh hihihihihihihi
Jangan bilang pemerintah mau melayani, pemerintah itu ibarat bayi buta(:raksasa) yang obesitas tapi doyan makan mulu….namanya juga buta.
Rakyat jadi santapan, mati, terbakar, terpanggang, ditembaki, diperkosa dan dirampoki duitnya..hingga orok yang baru lair udah punya tanggungan utang… kecu semua Aparat negara ini…
Udah gtu yang namanya KA budeg-tuli, bebal kuping dan jorok muka kayak WC kelas ekonomi yang super jorok….
Masing-masing stasiun tdk ada koordinasi.. mereka rame-rame jual tiket sebanyak mungkin….tidak lagi menghitung kapasitas muat yg bisa terangkut oleh gerbong…. yang terjadi antar penumpang saling maki karena berrebut tempat duduk.
Udah gtu aparat kepolisian yang mengawal juga bikin kaco… tau gerbong penuh… penumpang stasiun pemberhentian disuruh masuk dan mendesak-mendorong penumpang yang ada di dalam kereta. Bego kan… maka sepantasnya kalau si Polisi dimaki maki habis oleh penumpang yang lain…”Ini menjadi conto nyata kalau dia (:polisi) jadi provokator (gebleg, tidak bisa membaca situasi,dan main suruh tanpa memperhitungkan resiko….).
Emang susah jadi orang ya….
@subro
terima kasih atas komentarnya