Menjadi Oposisi, Kenapa Takut?


Paska Pemilu 2009 untuk memilih anggota DPR, DPRD, dan DPD, tidak nampak satu partaipun yang mendeklarasikan dirinya sebagai partai oposisi di DPR. Perbincangan politik yang tampak di media massa juga hanya mengarah bagaimana menjalin koalisi untuk memenangkan Pemilu Presiden nanti.

Saya sendiri melihat, dalam sejarah tradisi politik di Indonesia, terutama yang dialami partai – partai besar, tidak pernah ada budaya menjadi oposisi yang tangguh. Sejak Pemilu 1955 diadakan, bahwa Partai sekelas PKI sekalipun tidak pernah menjadi oposisi dari pemerintahan. Kalaupun ada partai oposisi, kita masih mungkin membaginya menjadi dua kategori, partai yang menjadi oposisi sekedar untuk mengincar kursi kekuasaan atau partai oposisi yang benar dan sejati. Kalaupun ada partai yang beropisisi, sepertinya hanya ada dua yaitu PSI dan Masyumi.

Saya sebenarnya rindu ada sebuah Partai Oposisi di Indonesia yang mampu memainkan perannya dengan baik dan bermartabat dan tidak hanya asal memerangi kebijakan pemerintah. Sebuah partai oposisi sejatinya harus mempunyai program tandingan dari program pemerintah dan mampu membuktikan bahwa program-programnya akan berhasil apabila di kesempatan lain ia diberi kesempatan untuk memegang pemerintahan.

Sungguh disayangkan, tidak ada satupun dari 10 Partai Politik besar saat ini mempunyai niat untuk menjadi oposan dan lawan tanding untuk pemerintah

Advertisement
6 comments
  1. indrio said:

    Kalo menurut saya sih karena nda ada parpol / pemimpin kita yang benar2x punya program kerja praktis. Semuanya cuma baru sebatas konsep general ‘mensejahterakan rakyat’ mereka baru tau bagaimana caranya setelah masuk ke ladangnya. Itupun seringkali blm tau juga, hehehe. So, sulit untuk kita dapetin tokoh cerdas kalau mental dan cara berfikirnya masih kekanak2xan.

    • @indrio
      no comment deh hehehehehehe lol

  2. Betul sekali mas.. Dari berita yang kuikuti, memang benar sampai saat ini semua partai besar (the big five-kalau mas Angga bilang sepuluh, ga apa kan kalau aku bilang lima) sibuk mencari kursi/jatah dengan menggandeng partai lainnya. Budaya bangsa ini belum bisa terlepas dari “ga mau rugi” dalam arti keuntungan finasial bagi partai lebih dikedepankan daripada menjadikan partainya secara terang-terangan sebagai oposisi yang berprestasi dan bukan sekedar koar-koar sebagai oposisi. Seharusnya para pemimpin partai harus berani menjiplak partai-partai oposisi yang berprestasi seperti di Jepang.

    • anggara said:

      @bang del
      itulah, makanya saya ingin lihat dari awal partai mana yang langsung mau menjadi partai oposisi

  3. intinya jadi oposisi karena tidak dapat jabatan yang diinginkan..dan siapa yang jadi oposisi gitu aja kok repot..

    • anggara said:

      @adymaspul
      no comment deh mas hehehehehehe

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: