Cicak Vs. Buaya (cont’d)


Perseteruan antara Cicak vs. Buaya telah memasuki babak baru, Presidenpun akhirnya mengalah pada desakan masyarakat dan membentuk TPF yang diketuai oleh praktisi hukum Adnan Buyung Nasution. Saya sendiri prihatin sekali dengan mudahnya polisi menggunakan kewenangan (bukan hak yaa) untuk melakukan penahanan pada saat kondisi yang disyaratkan oleh KUHAP justru tidak terpenuhi. Buat saya ini momentum untuk pembaharuan hukum acara pidana.

Beberapa cicak menghubungi saya dan meminta bantuan saya untuk menyebarluaskan gagasan perlawanan terhadap kecenderungan untuk melemahkan gerakan anti korupsi. Silahkan kunjungi blog para cicak disana, dan jika berkenan mengunduh ringtone berjudul “KPK di Dadaku” silahkan unduh disini

Advertisement
7 comments
  1. amrie said:

    Presiden hr ini bilang beliau terganggu istilah Cicak vs Buaya. Beliau dr mana saja baru sekarang terganggunya? Masya Allah..

    • kombor said:

      Beliau dari Amerika, Pak. Soal dana buat Century yang 6,7T itu kan belio bilang saat itu belio sedang di luar negeri (kalau nggak salah Amerika) dan sudah menyerahkan urusan dalam negeri kepada Wapres. Terus apabila Menkeu tidak minta ijin Wapres saat menggelontorkan dana yang juga tidak disetujui DPR apa Wapresnya yang harus disalahkan, bukan menterinya yang telah melakukan subordinasi?

  2. Mirna Jay said:

    EGGY SUJANA cs vs. AHMAD RIFAI cs
    Aku setuju kali dengan opini kisskiss cs.
    Kali ini aku ingin kritisi argumen Eggy, yang sering diburk-burukkan sebagai pengacara hitam, versus Ahmad cs. Aku lihat Eggy orang logis dan hebat. Di TV bang ONE pagi ini Eggy tetap memperlihatkan hal itu, Eggy cerdas kali dengan berkata bahwa proses hukum atas Bibit Chandra, atau menurut saya terhadap siapapun yang sudah ada bukti-bukti awal sangkaan tindak pidana musti dilanjutkan. Negara ini negara hukum, Bung! Bukan negara opini dan perasaan yang menggampangkan alasan situasi darurat! Tidak ada alasan kuat untuk menghakimi polisi dan kejaksaan dan memihak Bibit Chandra hanya karena mereka nampak baik dan bersih, semua perlu dibuktikan di depan pengadilan yang fair. Siapapun sama di hadapan Hukum, ya nggak? Proses paling benar dan adil haruslah melalui pengadilan.
    Ahmad Rifai dan Amir Syamsudin dari Tim 8 merekomendasi proses itu dihentikan jelas salah besar apapun alasannya. Amir melihat kondisi saat ini darurat, itu bohong besar, tak pantas pengacara ternama bicara macam itu; Tim 8 terjebak terperangkap total diperalat SBY, yang mengikuti pola-pola cari aman gaya Suharto! Ini kesalahan besar pendekar-pendekar pengacara/pembela gaek seperti Buyung dan juga Todung ML. Tim 8 harusnya sadar bahwa mereka diperalat oleh SBY dan mundur demi rakyat dan kita mahasiswa. Amir maupun Tim 8 telah mendefinisikan keadaan darudat seenak udelnya. Tidak ada hal apapun saat ini apalagi mengatas namakan keresahan masyarakat dijadikan alasan keadaan darurat. Ini negara hukum! Bayang-bayang keresahan masyarakat kalaupun kelihatan dan ada tidak boleh membatalkan proses hukum, disni polisi dan jaksa ditantang untuk mampu membuktikan. Karena kalau tidak maka justru rakyat dan kita mahasiswa akan mengamuk tidak terkendali. Proses peradilan jalan terus, dan kasus baiout ilegal Bank Century juga harus dijalankan! Kita anggap argumen Eggy jitu dan benar 1000 persen bahwa semua harus diproses dalam pengadilan. Bukti-bukti awal cukup menyeret Bibit Chandra. Mereka hanya mengelak begitu ketahuan, sama seperti Antasari, yang dijebak dan terjebak. Setiap pejabat KPK harusnya waspada, sebab mereka mendapat gaji tinggi dan akses besar dan fasilitas cukup. Mereka manusia biasa yang bodoh menjebakkan diri. Seperti Antasari, Bibit Chandra pun terlena dan lalai, terjebak dalam iming-iming suap. Sikap lalai berat menyangkut kepentingan negara/publik ada proses hukumnya. Semua proses harus berjalan cepat dan jangan sampai memberi kesempatan kepada SBY menjabat 5 tahun lagi tanpa membangun negara seperti maraknya pembangunan era Suharto; Suharto jelas, SBY tidak jelas! Proses hukum Bibit Chandra dan Antasari jalan terus, dan harus bisa menjebloskan mereka dalam bui, begitu pula proses Bank Century harus jalan terus untuk menjebloskan Budiono ke Cipinang. Kita harus sadar itulah sebabnya Budiono diberi kursi empuk sebagai wapresnya SBY, ada apa? Banyak yang melihat sebagian dana talangan Bank Century untuk membiayai kampanye SBY, karena waktu itu tim SBY ketakutan dikroyok Mega, Prabowo dan Wiranto, maka Budiono dijanjikan jabatan wapres.
    Proses hukum di pengadilan ini harus jalan terus. Semua akan ketahuan nanti siapa salah siapa benar. Kalau di Caina, mereka langsung ditembak mati. Kalau SBY berani menempuh jalan itu maka negeri rakyat dengan 1001 derita ini akan berhenti, dan majulah Indonesia. Tapi kali ini negeri ini lagi lagi mendapat pemimpin negara yang palsu. Semua musti kita hentikan sekarang juga, kita musti jalankan People Power, dengan berbagai siasat dan cara, jangan patah arang, kawan, kita selalu solid dan bersama, kita ambil keputusan bila Tim 8 hanya sekadar alat SBY dan SBY tetap tidak jelas! Tak ada kekuasaan sekalipun di dunia ini yang seenaknya dan boleh mengentikan proses hukum. Ini negara hukum, kawan! Segala hal penyalahgunaan negara hukum harus berhenti. Eggy benar, ujung permasalahan negara kita kali ini adalah Presiden SBY itu sendiri yang tidak mennjukkan ketegasan. Kita semakin paham SBY selalu berbohong dan penuh kepura puraan. Tiap hari, tiap jam, tiap detik, dengan lidahnya yang tak bertulang! 5 tahun berlalu tanpa prestasi siginfikan, dan 10 tahun pada 2014 akan lewat tanpa pembangunan signifikan. Suhato berakhir dengan pembangunan pembangunan masif dan luar biasa, kami akui, masih lebih baik daripada SBY yang seperti kentuty dan kurang ajar kepada rakyat dan kita semua. SBY pandai berbohong dengan permainan kata kata dan mengelabuhi kita mahasiswa dan seluruh rakyat negeri ini, sehingga kita tidak mendapat apa-apa yang berarti. Hanya si kaya yang menikmati, si miskin mati. Tidak seperti Malaysia dan negara-negara lain di Asia ini yang justru merdeka lebih belakang, Indonesia sengaja tidak dibagun fasilitas fasilitas ramah publik seperti jaringan KRL dan monorail yang banyak, yang handal, aman dan nyaman dan murah, sementara di negeri dengan rezim biadab ini, listrik dengan alasan macam macam selalu dipadamkan bergilir terus-menerus, Uli benar kok. Kami tambahkan, juga GDP disini tidak meningkat dengan nyata kecuali statistik bohong, ini selalu dibesar besarkan SBY dan menteri ekonominya semakin menunjukkan kebohonga mereka untuk mebohongi media nasional dan internasional, dan tidak ada matauang bernilai. Rupiah tetap di kisaran di atas Rp8000 per satu dolar, ini sesungguhnya sudah kiamat, tidak bisa rezim ini disebut pemerintah atau negara ini disebut negara kecuali kampung besar yang dikuasai boneka mafia pemeras hasil bumi rakyat/negara pemilik sah, rupiah tak ada nilai sama sekali. Rakyat terpaksa mengeluarkan banyak rupiah itupun kalau mereka ada rupiah cukup). Hal kecil saja, SBY membiarkan pimpro pimpro tidak menyediakan fasilitas fasilitas publik pokok seperti WC WC umum yang harusnya gratis (lazim di semua negara manapun) yang bersih tanpa dipungut bayaran, dan rupanya inilah negaranya di bawah rezim SBY yang tidak jelas, negara yang membiarkan abadinya permakelaran, markus-markus, dan yang lain banyak lagi. Maka PROSES HUKUM TERMASUK KASUS TERPENTING BAILOUT ILEGAL BANK CENTURY HARUS JALAN TERUS. HAJAR BUDIONO YANG SOK SUCI TAPI BAJINGAN! KALAU TIDAK, KITA LAKSANAKAN PEOPLE POWER, MENGUGAT DAN MENJATUHKAN SBY YANG TIDAK BECUS DAN TIDAK JELAS.

  3. Wah kalo menuruti keinginan beberapa orang saja sih bakalan berabe tuh, ayo pak SBY tetap maju, beliau sangat bijaksana dalam berfikir dan bertindak, selalu mengambil jalan tengah yang baik. Lebih baik mengorbankan kepentingan segelimit orang, terutama para politisi dan lainnya yang benar-benar ingin menjatuhkan pak SBY. Dengan berbagai cara mereka ingin menjatuhkan pak SBY dengan meciptakan beberapa kasus yang ingin memecah sistem di negara indonesia, Apakah ada pihak dari luar negeri yang ingin menghancurkan indonesia.
    Hidup Pak SBY.

  4. cahyo baskoro said:

    Kalian semua pada main hitam putih. Kalo Bibit Chandra salah, berarti Polri & Jaksa benar. Begitu?
    Kalo mau main sebagai pendekar pembela hukum, mbok yao pakai kasus yang lebih terang pembuktiannya. Jangan yang masih abu abu. Kurasa hanya sedikit yg mengenal Bibit dan Chandra.Sebaliknya, siapa sih yg tdk mengenal Kapolri, Jaksa Agung. Siapa yg tdk pernah berkepentingan dengan instansi Polri?
    Dalam kasus ini , kenapa dilupakan tentang “kemungkinan benar” atas isi rekaman di MK?Karena berawal dari isi rekaman itulah banyak orang ( yg sebelumnya tdk kenal Bibit-Chandra) menjadi simpati sama mereka.
    Dalam setiap ujian sekolah dulu, kita selalu dibiasakan hadapi soal dgn pilihan variabel kebenaran: benar semua, salah satu benar, salah semua, dll. Egy itu bukan cerdas, cuma menggaris bawahi hal yg sudah diketahui umum . Saat dikoreksi tentang pola hukum yg dianut kita adalah bukan LEGALITAS ABSOLUT, dia tidak membantah.Artinya dia (mungkin)mengakui, bahwa tidak semua penyelesain kasus hukum di negara republik Indonesia akan dan wajib bermuara di pengadilan.

  5. Saudiah binti Ali Zahir said:

    SBY MAKIN MENANTANG DPR DAN AWAK SEKALIAN MAHASISWA INDONESIA, HARUSNYA SBY DAH PECAT BOEDIONO DAN SRI MULYANI ATAU SBY LENGSER SAHAJA

    Hai rakan-rakan di Indonesia, sila baca tuntas.

    By Saudiah binti Ali Zahir, MSC, KL.

    Lawan lawan lawan SBY, lawan SBY sekarang juga. Revolusi revolusi revolusi sampai mati. People power, people power, people power, sebentar lagi.

    Kami tak nak adu domba awak sekalian, tapi bilamana kalian tak bergerak terus-terusan, sekarang juga, dan tidak rapi, canggih, dan awak tak bersatu padu nasional, bilamana awak dapat menyusul kami yang benar-benar disejahterakan oleh kerajaan kami Kerajaan Diraja Malaysia kami.

    Ingat, lagu awak bagus. Hati hati, hati hati, SBY membohong lagi. Lawan lawan lawan SBY, lawan SBY sekarang juga. Revolusi revolusi revolusi sampai mati. People power, people power, people power, sebentar lagi.
    Itu benar. Realiti macam tu akan terus sehingga 2014 dan bahkan nak diteruskan PD nanti bila awak tak nak lengserkan SBY.

    Yel-yel awak sila terus teriakkan khususnya saat memberi semangat teman-teman awak dan tetaplah bersatu padu dalam agenda besar, kerana SBY diktator baru berbulu domba, dia macam kami lihat lebih buruk dibandingkan Soeharto. Soeharto pandai memabngun fisikal publik dan sejahterai rakyat, bukan dengan jalan pintas macam BLT dan yang lain, walaupun dengan hutang. Soeharto berhutang demi rakyat. SBY senyengsarai rakyat, disana musti awak sadar.

    SBY tahu kemenangannya kerana wang dari ilegal bailout Bank Century, maka dia cuba berkilah terus-terusan dan lebih suka jalan hukum/penagdilan kerana jalan itu tidak akan efektif di Indon. SBY bagaimanapun selalu pandai berkilah itu sesungguhnya untuk mengulur masa. Dia dah tamat sesungguhnya. Bagai telur diujung tanduk, tinggal sedikit lagi jatuh, bila Parlimen tetap satu dalam hati nurani dan fokus bahawa kengambilan kebijakan itu keliru. Pesaing-pesaing harus tetap menyokong mengongkosi gerakan mahasiswa secara canggih dan rahasia bagi menjatuhkan SBY, tak ada jalan lain. Makin cepat makin baik.

    Dengan piadto itu, SBY sesungguhnya menantang Parlimen dan awak, selepas Parlimen memastikan opsi C bahawa bailout Bank Century ilegal, istilah dosen Ghazali yalah guilty, skandal besar di masa ini, di negeri jiran tu di abad ni.

    T a k a d a i t u o p s i AZ d i m a n a p u n.

    Lagipun mana ada opsi AC, kami tertawa menyaksikan opsi ganjil tu. Dimanapun di dunia ini yang ada hanya opsi A atau B, opsi satu atau satu lain, dan sisanya yalah abstein, tak ada kedua-duanya, AC, itu jelas permainan PD.

    Kami tertawa tengok ketua parlimen Marzuki Alie mengajukan dengan jahat dan gila opsi AC. Syukurlah parti PPP pilih opsi C juga dan ada pula perempuan hero dari PKB.

    Mula kini awak tak boleh biarkan SBY, Boediono dan Sri Mulyani bertengger nyaman di singga sana kekuasaan, menikmati lakseri dan kemewahan jabatan empuk di atas penderitaan luarbiasa majoriti rakyat awak.

    SBY 5 tahun dah lepas pun tidak membuktikan apa-apa, macam tu dah harsu diganti, kerana itu merupakan karakter SBY, tidak mungkin dia membangun dan mensejahterai rakyat atau memurahkan pendidikan apalagi mencuma-cumakan pembelajaran, pendidikan, kuliah awak. Awak sekalian mimpi rupanya.

    Makin dibiarkan, makin menyengsarakan rakyat. Tengok, harga-harga pokok semakin meninggi, sementara rakyat menyisir sampah, atau menjual makanan korot-kotor tanpa kualiti tanpa pengawasan. SBY justeru tahu banyak pejabat korup dan dia membiari. Apa yang diamalkan SBY, dia tak beramal pun membiarkan kemerintah-pemerintah otonom, guebrnur dan bupati tu, tidak sejahterai rakyat mereka, tengok macam tu.

    SBY membuat sengsara rakyat tu. Macam dalam rezim Indon SBY masa inipun, kemungkinan krisis-krisis juga masih akan terjadi, krisis banking khususnya, sebentar lagi, maka Anas Urbaningrum berkata perlu ada UU anti krisis macam tu, itu gila. Anas walaupun dari HMI rupanya oportunistis sangat. Mengapa awak biarkan, siramlah mobilnya dengan asam keras atau jungkirkan dan bakar mobilnya atau dia. Tak kah awak juga perhatikan Sutan Batughana juga? Awak biarkan pula.

    SBY tak ada wawasan membangun fisikal ekonomi dan kewangan kerajaan dan negara jangankan bagi amalan rakyat yang benar. SBY tak ada inisiatif memberantas korupsi efektif. SBY pun enggan mengajukan UU pembuktian terbalik macam kami Malaysia, yang efektif sangat memberantas korupsi di kami jawatan dan pejabat. Dia orang SBY tidak mahu pula meniru China yang menghukum mati sejumlah koruptor. Rezim Indon SBY tak jelaslah.

    Nyata-nyata yalah pengambilan keputusan bailout itu yang tak tepat dan tak berdasar, bukan sampai pada kemana larinya wang itu sahaja dah salah.

    Tapi macam mana, SBY setelah voting kemenangan opsi C oleh Parlimen, justru berpidato mencuba bertahan dan ulur masa bahawa bailout itu tidak keliru dengan alasan direka-reka bahawa bila tak, maka dapat akibati krismon seperti macam 1998, ini jelas bohong besar. Krisis 1998 masif dan multi dimensi. Sementara Bank Century yalah bank ekcil sangat dan tetapi justru emngandung abnyak wang pejabat dan BUMN dan yayasan BI. Bagaimanapun ini tak bisa disamakan kasus 1998 yang multi krisis akibat Soeharto pinjam wang dari IMF. Bank yang dibailout yalah sebuah bank gurem. Pihak Bank Century sendiri tidak meenrima wang bailout tersebut sepenuhnya dan sebagian besar wang itu menghilang sehingga diduga memang untuk dana kampanye pemenangan SBY. Bukti sudah jelas, Boediono diplot sebagai wapresnya kerana dianggap berjasa mencairkan dana sangat besar tersebut.

    Berbagai cara ditempuh rezim Indon SBY agar skandal bailout bank tersebut tidak menyebabkan pemakzulan dirinya, tidak hanya dengan pidato tersebut, tetapi juga berbagai kejdian, yang intinya untuk membelokkan agenda-agenda politik, kerakyatan dan hati nurani Parlimen dan awak rakan-rakan mahasiswa Indonesia yang selalu dan harus pro rakyat awak sekalian. Bayangkan senangnya rakan-rakan mahasiswa Indonesia kalau semuanya bisa mendapat beasiswa gartis 5 tahun hingga kami selesai kuliah, maka orangtua kami tidak perlu membanting tulang untuk membiayai kami-kami.

    Di masa kami berdemo di depan Parlimen, teman-eman kami dari HMI di Makssar di provokasi, dilempar batu dari beberapa orang tak dikenal kearah teman-teman kami, banyak penduduk saksi mata sudah berkata mereka dari arah penduduk tetapi mereka bukan penduduk di daerah itu, mereka tak dikenal. Beberapa orang tak dikenal juga merusak kantor HMI disana. Teman-teman HMI disana tidak pernah membuat aksi, mereka hanya bereaksi, membalas. Dari sini kami dapat tengok bahawa adudomba dicoba dilakukan atas rakan-rakan mahasiswa Indonesia dan penduduk agar konflik dapat dibatasi dan dimainkan menjadi penduduk versus rakan-rakan mahasiswa Indonesia, polisi sangat keji. Dari sana awak sekalian bisa menyimpulkan inilah bagian dari rekayasa untuk membelokkan dari isu pemberhentian wajib atas Boediono dan Sri Mulyani, atau SBY memilih diamkzulkan.

    Rakan-rakan mahasiswa Indonesia pun tengok sejarawan tua Pak Anwar Gongong hanya bisa mengonggong dan tidak tahu masalahnya. Teman kami Zaenal, ketua HMI, dipojokkan habis oleh Anwar Gonggong dan Pak Tjipta Lesmana. Tjipta beragama Kristen dan beretnis Batak. Kami memaklumi kebanyakan Kristiani dan orang dari etnis ini sering tidak obyektif dan agak anti kami Muslim. Atau kedua pengamat itu sudah ketinggalan zaman. Anwar berkata dia dulu masa jadi mahasiswa di Yogya pun suka berdemoa tapi tidak merusak. Respon awak sekalian sebagai rakan-rakan mahasiswa Indonesia, kini zaman telah berubah, Pak. Aparat dan rezim Indon tu sekarang berbeda, mereka kini buta hati, kami tida mungkin lagi tidak anarkis. Kami sudah sering berdemo damai, tetapi mereka tidak mahu tahu. Kalau sudah begini, kami tidak hanya ber plan A tetapi juga B. Kalau pemberhentian Boediono & Sri Mulyani tidak dilakukan SBY, maka SBY harus diamkzulkan. Plan B, kalau pemakzulan Sby juga gagal, kami semua sepakat menempuh jalan People Power. Palagi dalam tahun-tahun ke depan di bawah rezim Indon SBY, seluruh rakyat akan tambah melarat dan sengsara. Kini sudah banyak anak minggat kerana orangtua meeka melarat, sementara mereka menyaksikan teman-teman mereka dengan orangtua kaya. Sudah abnyak pula orangtua bunuh diri kerana juga kesulitan ekonomi. Tdiak ada jalan lain kecuali SBY harus dimakzuljan atau melengserkan diri, awak sekalian setuju dengan Egy Sujana. Pada 5 tahun pertama, SBY membuat pencitraan, kenapa 5 tahun mendatang ini dia juga tidak membangun apa-apa dan hanya lagi-lagi membuat pencitraan. 10 tahun pasti dia tidak akan melaksanakan amanat menciptakan kemakmuran yang benar seperti yang diamanatkan UUD 1945. SBY sering berkata, dia akan membuat upaya mensejahterakan rakyat. Mana bukti? SBY hanya menyebar dan menghaburkan wang negara dan tidak tepat sasaran, hanya jatuh ke tangan koruptor-koruptot etri dan kakap yang baru. SBY omdo terus, masanya dimakzulkan. Sesungguhnya SBY hanya mengulur masa, dengan opsi C, nanti dengan prosesd hukum yang tentu saja dapat gagal, tetapi, Parlimen dan awak sekalian harus berjuang tetapi di jalan politik memakzulkan SBY. Ketua MK Mahfudz MD harus bersama hati nurani rakyat membantu emmakzulkan SBY, kalau dia konsisten dengan ucapan-ucapannya sebelumnya. Kalau tidal, diapun awak sekalian sikat.

    Orang-orang Parlimen dari parti demokrat [PD] seperti Sutan Batughana, Ruhut Sotompul dan khususnya Anas Urbaningrum, yang karaketrnya sama seperti SBY, awak sekalian sikat juga. Setidaknya awak sekalian akan hancurkan mobil-mobil mereka.

    Awak sekalian sangat kritis dan sangat pintar tengok berbagai kejadian. Urutkan saja dengan sekuens masa. Begitu opsi muncul, SBY langsung berpidato, terusmuncul konon teroris di Aceh, itu macam pembelokan pula, itu ulah Kapolri Bambang Hendarso danuri atas perintah SBY. Bahkan teman-teman awak sekalian dari kepolisian pun tega dikorbankan atas nama adanya tembak-menembak dengan teroris Aceh, awak sekalian mudah menilai bahawa semua itu rekayasa. Ini hanya cara agar isyu etrbelokkan, cara-cara lama yang sudah usang dan tidak akan efektif dalam membelokkan agenda DPR serta rakan-rakan mahasiswa Indonesia dan rakyat pula. Mengambil perkataan Hatta Radjasa, kebenaran dan kejujuran yalah hal yang tiada boleh ditawar lagi. Macam ini bila rezim Indon SBY mahu dihargai dan dipertahan rakan-rakan mahasiswa Indonesia dan seluruh rakyat yang diwakilkan kepada banyak anggota DPR yang berhati nurani, masanya SBY mewujudkan kebenaran dan kejujuran, bahawa skandal itu benar dan dia harus lengser! Lawan lawan lawan SBY, lawan SBY sekarang juga. Revolusi revolusi revolusi sampai mati. People power, people power, people powr, sebentar lagi. Hati hati, hati hati, hati hati, bohong lagi. Hati-hati rezim atau kerajaan baru SBY. [Bila ada opini lain sila majukan ke email kami: saudiahbintializahir@msckl.my ].

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: