Mengenang Rido Triawan


Kemarin, telepon seluler saya mendadak berbisik, sebuah pesan pendek telah mampir rupanya. Saya agak malas membukanya karena pada saat yang sama Malaikat kecil saya sedang dilanda demam. Namun akhirnya saya mengalah untuk membuka pesan pendek itu. Beritanya cukup singkat dan mengejutkan, karena sang pengirim pesan mengabarkan jika Rido Triawan, rekan saya sewaktu masih bekerja di SekNas PBHI telah meninggal dunia.

Saya segera membalas pesan pendek itu seraya mengucapkan turut berduka. Saat itu dan hingga tulisan ini dibuat, saya masih tak tahu kemana saya harus mengirimkan pesan kedukaan saya. Saya sangat berduka, karena saya mengenalnya dengan cukup baik. Bahkan darinya saya belajar untuk memahami HIV/AIDS dan juga belajar untuk mengerti dunia dari korban – korban yang terjala oleh pengedar Narkotika. Buat saya, ia adalah pejuang sejati yang tak kenal lelah untuk membela hak – hak korban HIV/AIDS maupun korban – korban atau lebih tepatnya Pengguna Narkotika.

Tak hanya itu, ia juga teman yang rela mendengarkan semua keluhan dan curhatan saya dan omongan saya seringkali banyak ngawurnya ketimbang benernya. Ia tak pernah mengomel, meski pembicaraan saya dengannya lebih banyak waktunya.

Selamat jalan kawan, semoga engkau berada di tempat yang pas disana dan semoga Tuhan membalas semua budi baikmu dan mengampuni semua dosa – dosamu. Dan semoga Tuhan berkenan untuk menjaga anak semata wayangmu dengan baik

Sekali lagi, selamat jalan kawan, dan beristirahatlah dengan tenang…

Advertisement
1 comment

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: