Duduk di Kursi Pesakitan Itu


Pernahkah anda duduk di kursi Terdakwa di Pengadilan? Atau kalaupun nggak duduk, pernahkah anda berhadapan dengan hakim pidana karena tersandung kasus hukum? Kalau pernah, apa yang dirasakan?

Saat ini, kedua kalinya saya harus merasakan dinginnya kursi pengadilan itu, terkadang muncul juga perasaan gentar. Aneh ya, masak pengacara jalanan gentar sih? Ah, anda mungkin harus belajar psikologi, tentu nggak nyaman harus berhadapan dengan alat kekuasaan negara yang besar ini. Meski saya akrab dengan dunia pengadilan, tetap saja berdiri dihadapan pengadilan sebagai pesakitan tetap membuat saya terkadang jadi “keder”.

Btw, ini curhat colongan, sambil nunggu sidang pelanggaran lalu lintas yang saya harus hadapi di PN Jakarta Timur hihihihihi. Selamat hari Jumat teman 🙂

Advertisement
7 comments
  1. sp.wibowo said:

    Itu baru perkara lalin yg terkategori tipiring/sumir. Anehnya, ada sejumlah koruptor yang tenang-tenang aja duduk di kursi panas pengadilan. Bagaimana pendapat Anda?…

    • anggara said:

      @wibowo
      Saya ndak bisa kasih komentar soal yang itu 🙂

  2. Ade Ulfah said:

    Hehehe…. di tilang nih yee….

  3. grahat nagara said:

    selamat mas… duduk di pesakitan harus dirayakan. hehehe 😀

  4. Ha ha ha ha ……….

    Beberapa bulan yang lalu saya sidang Tilang di PN JakTim.
    Sewaktu parkir ada orang menghampiri dan menawarkan agar mereka
    yang urus dengan biaya sekian ratus ribu, saya tidak perlu maju, tapi tetap
    harus tunggu disitu. Karena tidak ramai, maka saya tolak.
    Setelah tunggu +/- 1 jam dipanggil lalu dberitahu hakim harus bayar 50 ribu.

    Masalahnya adalah waktu yang terbuang percuma.

  5. kunderemp said:

    Heh? Duduk?
    Sampeyan beruntung, Mas. Mendapat sidang seungguhnya.
    Saya masih sakit hati, ketika pas sidang, hakimnya cuma bilang jumlah uang yang dibayar lalu oper ke orang lain. Gak ada sidangnya sama sekali. Gak lebih dari ‘loket kedua’.

    Yang bikin sakit hati adalah, untuk sidang ‘mainan’ kayak gitu, waktu yang terbuang sangat banyak. Lebih brengsek lagi ditaruh di hari Jumat, yang penundaannya lebih banyak lagi karena ada Salat Jumat. Kenapa gak mendingan disuruh bayar aja di loket antrian pertama? Langsung aja kasih pembeda kertas biru dan kertas merah muda. Jadi yang hadir sidang adalah yang ngotot gak bersalah.

    • anggara said:

      @kunderemp
      sidangnya yang memang sangat cepat mas, saya duduk hanya menunggu di ruang sidang koq

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: