#kultwit, #twitwar, dan #nomention


Anda punya akun twitter? Jika punya tentu akrab dengan ketiga istilah di ataskan? Di garis waktu anda tentu ramai dengan ketiga tagar yang cukup fenomenal tersebut. Ketiga tagar ini sepertinya khas Indonesia banget, artinya bisa jadi cuma ditemui di kalangan orang – orang Indonesia.

#kultwit atau kuliah twitter biasanya merangkai sebuah topik yang sedang dibahas oleh seseorang melalui serial kicauannya. Kadang-kadang saya berpikir, ketimbang #kultwit kenapa nggak ditulis di blog saja ya? Karena rekaman informasi justru sangat berguna bila ditulis di blog atau minimal setelah #kultwit diberikan ya ditulis di bloglah. Kadang – kadang saya suka mengingatkan kepada beberapa teman saya yang sering #kultwit untuk menuliskannya di blog, ya tapi hanya sekedar saran yang bisa saja diabaikan.

Nah kalau #twitwar ini yang paling repot karena diskusi antar dua atau lebih orang yang cukup panas dan saling serang argumentasi, terkadang malah terlihat begitu riwil. Kalau saya pribadi enggan melayani #twitwar ini lebih saya menuliskan pendapat saya melalui blog agar lebih mudah membaca setidaknya memahami ke”lebay”an saya dalam menuliskan pendapat saya.

Dari ketiga tagar ini saya menyukai #nomention karena unik dan punya potensi tinggi untuk menimbulkan #twitwar. #nomention biasanya digunakan untuk mengcounter pendapat orang lain namun enggan untuk menujukan pendapatnya kepada seseorang tersebut. Saya sendiri cukup sering melakukannya. Ada bagusnya juga ketika seseorang melakukan #nemention tapi kita tahu persis twit tersebut ditujukan pada kita. Setidaknya saya sendiri beberapa kali menemukan twit #nomention tapi saya tahu persis twit itu ditujukan untuk saya. Misalnya dalam twit tertentu muncul #nomention yang dapat diasumsikan akurat bahwa kehadiran saya di sebuah acara sebenarnya dan pada dasarnya sama sekali tidak dikehendaki. Buat saya sih, sebenarnya saya malah senang jika saya tidak dikehendaki untuk menghadiri sebuah acara, artinya saya tidak perlu datang dan bisa melakukan hal lain ketimbang menghadiri acara tersebut. Atau jikapun saya terpaksa harus menghadiri karena satu dan lain hal sepertinya saya akan memilih ngeblog ketimbang mengikuti acara tersebut secara serius.

Advertisement
10 comments
  1. Chic said:

    soalnya kalo pake mention, nanti disomasi lagi..
    #eh

    • Anggara said:

      siapa sih yang berani somasi mbak chichi? xixixixi

  2. jensen99 said:

    Oh, hashtag2 yang (biasanya) menunjukkan ke-seleb-an seseorang di twitter… 🙄

  3. itikkecil said:

    @chic
    sapose yang maen somasi *kepohore*
    *efek kelamaan di pedalaman*
    @mas anggara
    IMHO, no mention sebenarnya bisa berakibat yang tidak dituju malah merasa

    • Anggara said:

      Mbak Ira bisa jadi begitu, tapi dalam kasus yang saya alami, saya cukup yakin #nomention itu diarahkan ke sayah :p

  4. ah, yang jelas – memang – 140 karakter terlalu sempit buat berantem 😈

  5. Kalau di blog, kebanyakan orang kita yang menggunakan smartphone itu pelit. Mereka membeli paketan yang tidak bs browsing. Males juga sih sebenarnya melihat kultwit dan benar, mendingan posting di blog. Tapi apalah daya, banyak dari mereka yang membacanya hanya bs dari kultwit

  6. Halo, first visit saya ke sini nih hehe. Saya ga pernah pake any of the mentioned tags sih, tapi seru juga ya kayaknya #nomention.

  7. yang paling saya suka sih tulisan soal bumblebee itu lho yg ditulis sama #nomention :p

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: