Tujuh tahun yang lalu, ia hadir diantara aku, istriku, dan juga anak perempuanku. Bayi lelaki mungil yg hadir diantara kami bertiga telah mengisi hari2ku selama 7 tahun ini.
Aku menamainya Ibrahim Satria Anggara. Aku sengaja menggunakan nama Ibrahim. Tidak saja karena Ibrahim adalah nama dari bapak para Nabi, tapi juga nama dari Bapak Republik Indonesia. Selain itu, namanya juga bisa disingkat menjadi ISA, salah satu Nabi besar dalam peradaban Manusia,
Ketiga orang yg hanya aku kenal melalui buku ini selalu mengisi imajinasiku sampai saat ini. Aku tak berharap, anak kami akan mewarisi semua sifat dari Nabi Ibrahim, Nabi Isa ataupun pahlawan Idolaku itu. Tapi setidaknya, cukuplah jika ia bisa tumbuh menjadi anak yg sehat, cerdas, mau berbuat banyak untuk sesamanya, dan berani menentang kezaliman.
Malam ini, aku hanya mampu berdoa agar Tuhan berkenan menjaganya dan memudahkan semua langkahnya.