Siaran Pers AJI Tentang Meninggalnya Gordon Bishop


Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyampaikan bela sungkawa mendalam atas meninggalnya Gordon Bishop, lebih dikenal sebagai Joyo, pada Sabtu 21 Juli 2007 di Rumah Sakit Mt. Sinai, New York, Amerika Serikat. Joyo meninggal akibat penyakit kanker yang dideritanya sejak 1993.

Almarhum Joyo adalah pendiri kantor berita on-line Indonesia pertama, Joyo News Service alias Joyo@aol.com. Joyo merupakan singkatan nama Joyoboyo, seorang pujangga Jawa abad 19, yang dikenal karena ramalan ramalannya.

Didirikan pada Juli 1996, Joyo mendistribusikan lebih dari 80 ribu artikel, transkrip, kolom opini, laporan, dan sebagainya, semua dalam bahasa Inggris, kepada sekitar 150 pelanggannya secara gratis. Tulisan Joyo Indonesian News, termasuk mailing list “apa-kabar”, dibaca oleh para ilmuwan, jurnalis, aktivis gerakan, akademisi, pejabat pemerintah dan kedutaan negara asing sebagai sumber berita alternatif pada zaman penyeragaman informasi Orde Baru.

Pada 2005, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menganugerahkan Suardi Tasrif Award, suatu penghargaan bagi mereka yang secara konsisten memperjuangkan hak informasi publik dan kebebasan menyatakan pendapat di Indonesia. Akibat aktivitasnya yang berseberangan dengan kehendak penguasa, Joyo terpaksa hijrah dan menetap di Amerika Serikat, sampai meninggal.

Jakarta, 24 Juli 2007

Heru Hendratmoko

Ketua Umum

Eko Maryadi

Koord Divisi Advokasi

Advertisement
10 comments
  1. Yari NK said:

    Ooops gara2 mau gaya pakai \LaTeX malah jadi hancur tuh! Wuakakak! (hapus aja kang comment yg di atas!)

    Ok deh ini comment seriusnya:
    Gajah mati meninggalkan gadingnya, manusia mati meninggalkan namanya! Gordon Bishop telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya namun semangatnya akan tetap hidup pada jiwa yang memperjuangkan kebebasan informasi publik dan kebebasan menyatakan pendapat di manapun juga!

  2. Irfan said:

    Saya dulu bekerja di Van Zorge Report, tempat dimana Joyo alias Pak Gordon menjadi sumber berita berbahasa asing di kantor kami, selama 1998-2003.

    Dia sangat cinta dengan Indonesia. Bisa jadi, itu karena ada kenangan tersendiri Gordon yang pernah menghabiskan beberapa waktu di Yogya, –tempat dimana “katanya” dia bertemu dengan istrinya dan menamakan anaknya dengan Joyo– bersama dengan James Van Zorge, teman masa mudanya. Bersama James juga, dia mendapat kecelakaan yang sempat membuat sebagian kakinya lumpuh, dan mengharuskan dia bekerja di atas kursi roda.

    Gordon punya banyak kenalan. Saya pernah berkata padanya, bahwa saya suka dengan tulisan Goenawan Mohammad. Dia, dengan santainya menyatakan, “Tolong, sampaikan salam saya padanya. Jangan lupa, lihat bagaimana reaksi wajahnya ketika dia mendengar nama saya”. Hal itu pula yang disampaikannya ketika saya berkata, juga kagum dengan Iwan Fals dan Rendra.

    Saya masih menyimpan semua koleksi berita yang dikirimkannya ke saya. Bisa jadi, lebih dari 80 ribu email. Sebab, seringkali dia menambahkan dalam judul: This email only sent to you and JVZ. Entah, apakah itu dilakukannya untuk membuat saya kagum. Namun, apapun itu, kesungguhan dan kecintaan Pak Gordon pada Indonesia selalu membuat saya kagum.

    Irfan Toni H

  3. anggara said:

    @k’baca, yari, dan irfan
    terima kasih atas komentarnya

  4. ryev4 said:

    Met Bela Sungkawa, Moga Arwahnya Diterima Disisi Tuhan

  5. anggara said:

    @ryev4
    terima kasih atas komentarnya

  6. Novendra said:

    turut bela sungkawa., moga arwahnya diterima Tuhan YME

  7. Novendra*Jump-Bee said:

    turut bela sungkawa. Moga arwahnya diterima Tuhan YME

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: