Biar Saja Tarif Tol Naik


Pagi ini, saat berangkat menuju tempat kerja, aku mendengar berita di radio bahwa banyak pengguna tol keberatan tarif tol naik. Aku berpikir dan bertanya, kenapa harus keberatan? Bukannya kalau sudah punya mobil, berarti sudah memperhitungkan segala seusatu dengan cermat, termasuk kenaikan tarif BBM dan juga tarif tol?

Saya sendiri sepakat dengan kenaikan tariff tol dan BBM serta kalau perlu tariff parkir. Kalau perlu naik sampai 200% pun tak masalah. Akan tetapi saya tidak sepakat kalau tarif tol dan BBM naik tetapi subsidi untuk pendidikan, kesehatan, dan transportasi umum malah menjadi tiada.

Dalam masalah transportasi, pemerintah sebenarnya sudah melakukan diskriminasi terhadap warga negaranya. Coba tengok pada proyek yang baru jadi seperti TransJakarta. Program yang bertujuan untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum malah gagal dalam mencapai tujuannya. TransJakarta hanya berhasil memindahkan pengguna kendaraan umum yang sumpek dan kena macet untuk menggunakan layanan TransJakarta.

Dalam sektor perkeretapianpun setali tiga uang, kebijakan diskriminatif dengan menggolongkan kereta api ke dalam kelas ekonomi, ekonomi AC, dan AC telah membuat warga negara yang tidak beruntung (menggunakan kelas ekonomi) tidak memiliki hak untuk menggunakan transpotasi yang aman dan nyaman. Meski diakui bahwa para pengguna kereta ekonomi menjadi memiliki keterampilan tambahan yaitu ”ahli akrobat”.

Menurut saya kendaraan pribadi harus dibatasi penggunaanya dengan berbagai cara, misalnya menaikkan tarif parkir, tarif tol, dan tarif BBM. Tetapi sebelum menaikkan itu semua pemerintah menyediakan transportasi umum yang memadai, aman, dan nyaman bagi semua warganya serta tanpa ada diskriminasi seperti yang telah terjadi selaman ini.

Saya bukan orang yang anti kemapanan, akan tetapi jika mengingat polusi di Jakarta yang semakin parah karena gas buangan kendaraan pribadi. Solusinya ya perbaiki sistem transportasi terlebih dahulu sebelum menaikkan tarif yang lain-lain

Apa anda juga setuju?

Advertisement
14 comments
  1. Sesuai dengan kesimpulannya.. berarti seharusnya sistem transportasi dulu yang diperbaiki sebelum menaikkan tarif. Kenyataan kan sebaliknya. Tanya kenapa..

  2. Tedy said:

    Faktanya memang Jakarta kekurangan jalan, kendaraan bermotor bertambah terus tapi volume jalan tetap. Nah kalau tol naik ya wajar saja lah. Kalau dirasa mahal ya jangan masuk tol…ya kan?

  3. anggara said:

    @amir
    seharusnya sih begitu pak, setelah transportasi umum memadai dan nyaman, baru deh naikkan tarif untuk kendaraan pribadi

    @tedy
    tapi tol bukan solusi untuk mengurangi kemacetan 🙂

  4. Tedy said:

    Tol memang bukan solusi kemacetan. Tol kan dibuat utk memberi pilihan pada masyarakat yang ingin mendapat layanan transportasi yang lebih lancar (teorinya…) 😀 Sayangnya karena semua orang ingin lancar ya jadi aja macet tolnya

  5. anggara said:

    @tedy
    kalau semua lahan dibuat tol apa jadinya yaa?

  6. Priyadi said:

    sebenernya sih tarif gol III harusnya lebih murah daripada gol I, karena mereka lebih efisien dan punya kontribusi lebih banyak buat perekonomian.

    terus, sebenernya yang diperluin itu jalan tol bypass yang gak punya exit di jakarta ato jabotabek sekalian, biar yang dari merak mau ke cikampek gak perlu ngerasain macetnya jakarta.

  7. anggara said:

    @pak prijadi
    sepakat pak, harusnya tol dalam kota itu nggak boleh dilewati truk aja sekalin

  8. Goslink said:

    Bukannya kalau sudah punya mobil, berarti sudah memperhitungkan segala seusatu dengan cermat, termasuk kenaikan tarif BBM dan juga tarif tol?

    Tapi menurut saya, perlu di pertimbangkan efek dari kenaikan tersebut. Karena biasanya akan berpengaruh terhadap kenaikan tarif bus ataupun naiknya biaya transportasi yang ujung-ujungnya berpengaruh terhadap kenaikan harga barang. Kalau sudah begitu yang paling dirugikan adalah rakyat kecil juga.

  9. anggara said:

    @goslink
    masalahnya yang pada protes itu para pemilik kendaraan pribadi 🙂

  10. solusinya betul tuh … kalo transportasi umum udah baik kan para pengguna kend pribadi bisa ninggalin kendaraannya di rumah, jadi jalan raya ga sumpek lagi …

  11. Bingung gue boss….

    Mungkin tarif tol Indonesia termahal didunia.

    Kenaikan tarif yang kemarin sangat tidak masuk akal. Mungkin hasil survey jasa marga menyimpulkan, sebagian besar pengguna JORR hanya jarak dekat, jadi pemasukkannya kecil. Contoh, Pengguna dari Jatiwarna sebagian besar keluar di Ceger (1000 Rp atau 3000 Rp), dibanding ke Cawang (5000 Rp) karena kemacetan yang parah di Dukuh.

    Apakah wajar, dari jati warna ke ceger dari 1000Rp menjadi 6000Rp ??? kenaikannya hingga 600% boss…..

    Menurut saya, tarif naik oke saja, tapi tidak dengan model “hajar saja boss….”.

    Lebih baik dengan konsep yang lama.

  12. anggara said:

    @luna
    memang harusnya transportasi umum harus diprioritaskan terlebih dahulu ketimbang menaikkan tarif jalan toll

    @indra
    masalah mahal atau murah menurutku sangat relatif tuh, nggak dinilai sesaat, kalau di kurs pakai US$ (bukannya mau sok ke barat-baratan) cuma sekitar < 60 cent tuh

  13. soulofdistortion said:

    lha…naik kagak naik kagak ngaruh Ngga…

  14. anggara said:

    @esti
    iya, kan kita nggak punya mobil ya…:)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: