Courtesy from:
Deni Kelana (Deni_Kelana@fmi.com)
Dalam pikiran hukum tidak ada apa-apa, karena hukum sudah merasa tak punya jiwa lagi. yang ada hanyalah bentuk hukum yang sudah terbalut formalitas aturan dan prosedur, tanpa esensi keadilan seperti yang menjadi obyektif hukum yang dipercaya selama ini.Hukum bersedih karena para penghambanya, kaki, tangan, dan anggota tubuh lainnya sibuk menghias diri dengan kesenangan masing-masing. mulut hukum berpoles lipstik yang tebal sehingga menutupi kewibawaan yang seharusnya ada. perut hukum sudah diisi dengan makanan haram yang membuatnya kelebihan kolesterol dan menumpuknya penyakit. tangan hukum sibuk mengumpulkan gelang, cincin, dan perhiasan yang melemahkan citra hukum sebagai seorang yang penuh kekuatan. Kaki hukum penuh dengan gelang emas yang selalu berbunyi gemerincing ketika berjalan terseret-seret. Read More