Pernyataan Sikap AJI Indonesia atas Kasus Intimidasi terhadap Kontributor RCTI Nganjuk

Mochtar Bagus, Kontributor RCTI di Nganjuk Jawa Timur, menjadi korban intimidasi yang dilakukan oleh Kepala Kepolisian Sektor Kertosono. Berdasarkan laporan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, Mochtar Bagus saat itu sedang melakukan liputan di Markas Kepolisian Sektor Kertosono pada Senin 5 Maret 2007 sekitar pukul 17.15 WIB terkait kasus yang sedang ditangani oleh Polsek Kertosono

Menurut AJI Kediri, Mochtar Bagus sedang melakukan pengambilan gambar dua orang yang sedang diperiksa oleh polisi. Tiba-tiba datang seseorang yang mengaku dari Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Nganjuk yang memaksa Mochtar untuk menghentikan pengambilan gambar dan menghapus semua gambar yang telah direkam. Peristiwa tersebut terjadi di ruang kerja Kepala Polsek Kertosono AKP Masherley. Namun Kepala Polsek Kertosono AKP Masherley beserta anak buahnya malah ikut memaksa Mochtar menghapus rekaman hasil liputan. Mochtar dilarang meninggalkan Markas Polsek Kertosono sebelum menghapus rekaman itu. Karena merasa terintimidasi, Mocthar terpaksa menghapus rekaman hasil liputannya.

Atas peristiwa tersebut, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menyatakan sikap:

1. Mengecam tindakan Kepala Polsek Kertosono AKP Masherley atas tindakannya yang memaksa Bagus Mochtar menghapus rekaman hasil liputan. Tindakan tersebut jelas-jelas merupakan tindakan melawan hukum berdasarkan Pasal 18 ayat (1) UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers.
2. Menuntut Kepala Polres Nganjuk menindak tegas dan memberikan sanksi terhadap Kepala Polsek Kertosono AKP Masherley sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Meminta agar semua pihak memahami tugas dan profesi Jurnalis. AJI mengingatkan bahwa profesi Jurnalis dilindungi oleh UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers dan segala tindakan yang menghambat atau menghalangi tugas jurnalistik adalah tindakan melawan hukum

Jakarta 7 Maret 2007

Heru Hendratmoko

Ketua Umum

Eko Maryadi

Koord Divisi Advokasi